Ch 3 - Seorang istri

7.1K 727 72
                                    

Jimin sedang tidur di ranjang namjoon ketika taehyung berjalan terseok-seok kearahnya.

Kalaupun begitu, taehyung masih begitu kuat dan mampu untuk menggendong jimin ke kamar mereka berdua.

Bruuuuukkkkk

"Nghhh.. Hyung?"

Mata jimin masih buram ketika dilihatnya taehyung melucuti kancing kemeja kerjanya sendiri satu persatu.

Setelah mengucek matanya beberapa kali, akhirnya jimin menyadari kalau dia tidak sedang berada di kamar namjoon dan hoseok.

"Hyu-"

Taehyung menindih tubuh jimin. Menekan kedua telapak tangannya yang mencoba memberontak.

"Hyung!! Apa yang mau kau lakukan?!"

"Diam!!!"

"Lepaskan aku, hyu-"

Plaaakkkkk

Pipi jimin sangat panas setelah taehyung melayangkan satu tamparan padanya.

Jimin berhenti melakukan perlawanan, dia menangis tanpa suara. Sebesar apapun rasa benci taehyung padanya, jimin sungguh tidak percaya kalau dia akan menerima kekerasan fisik seperti ini dari taehyung.

Tapi begitu taehyung mulai menyentuh kancing teratas dari piama yang dipakainya, dia mulai mendorong dada bidang taehyung kembali.

Hanya saja.. Jimin terlalu lemah atau ini memang karena taehyung memiliki tubuh yang lebih mumpuni sebagai seorang pria sejati daripada jimin, karena tidak sedikitpun laki-laki itu merasa goyah akan dorongan jimin. Apalagi bau alkohol begitu menyengat dalam setiap hembusan nafas taehyung yang menerpa wajah cantik lelaki manis itu.

Sudah jelas, jimin tak akan mampu membuat taehyung sadar akan apa yang dilakukannya saat ini jika dia memang benar-benar mabuk.

"Hyung!! Lepaskan aku!! Hiks.. Hiks.. Hyung.."

Jimin mendorong tubuh taehyung dengan kedua tangan dan kakinya. Dia melakukan itu secara sembarang.

Dan taehyung yang kesal dengan respon jimin akhirnya memilih untuk menabrakkan tubuh mungil itu ke kepala ranjang sampai kepala bagian belakangnya terantuk begitu keras.

Dia menabrak-nabrakkan punggung jimin beberapa kali kesana sebelum membantingnya ke tepian ranjang ketika dirasanya jimin semakin melemah diantara pergerakan tangan dan kakinya kecilnya itu.

Jimin dalam posisi melintang di kasur. Dia terlentang tak berdaya diatas ranjang king size itu, sampai kemudian taehyung menarik rambutnya agar sebagian tubuhnya tidak tertidur diatas kasur.

Ya, taehyung menjambak rambut jimin supaya si mungil itu menyisakan hanya leher dan kepalanya saja yang tidak beralaskan kasurnya. Sementara dia sendiri kini mengangkangi wajah jimin.

Taehyung melepaskan sabuk dan membuka resleting celananya sendiri dengan satu tangan. Sementara tangannya yang lain memegangi kepala jimin untuk tidak terkulai kebawah.

Setelah memastikan kebanggaannya bebas, taehyung menekan kedua pipi jimin agar mulutnya sedikit terbuka. Itu dilakukannya dengan tangan yang sama ketika dikeluarkannya barang itu dari celana dalamnya tadi. Sementara tangannya yang lain masih menahan kepala jimin.

Taehyung menggerakkan pinggangnya, dia memasukkan alat kelaminnya kedalam mulut jimin. Tapi karena jimin membuka mulutnya terlalu sedikit sehingga hanya seperempat miliknya yang masuk, maka taehyung berkata dengan suara yang tegas dan berat pada istri kedua-nya itu..

"Buka mulutmu lebar-lebar, pelacur."

Jimin menangis akan perkataan taehyung padanya. Jika memang taehyung ingin jimin melayaninya, bukankah dia bisa minta baik-baik. Tapi kenapa dia harus melakukannya dengan cara seperti ini. Terlebih, untuk ucapannya yang sama sekali tidak menyenangkan hati.

[End] Turun RanjangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang