Alasan

2.2K 92 6
                                    


Alasannya, aku tidak ingin jauh darinya, aku tidak ingin jika akan merindukannya.
- Anna -

Kelas XI, Semester 3

Hari ini adalah hari pertama kita duduk di kelas XI, dan waktu penerimaan raport kenaikan kelas lalu aku masuk ditiga besar. Pagi ini jalanan masih sangat sejuk dan masih sedikit kendaraan berlalu lalang, itu membuat aku dan Iren bisa betah menunggu beberapa menit sampai angkot yang kita tunggu datang.

"Iren, Anna" teriak Sara di trotoar tepat dimana angkot kita berhenti, cukup jauh dari gerbang sekolah. Iren langsung menoleh sedangkan aku masih sibuk menghitung uang untuk membayar. Ternyata Sara berjalan bersama Anggi tapi, Anggi tidak ikut memanggil mungkin karena ada aku.

"Apa kabar kalian? Barengan yuk" kata Sara

"Baik" jawabku

"Ayuk" jawab Iren

Kita berempat berjalan bersama dan saat didepan gerbang sekolah kita menjumpai Frissi yang sedang membayar ojek dan kitapun menunggunya. Kita terlambat dan tidak mengikuti apel pagi kebetulan karena ini masih hari pertama jadi kita masih diberikan dispensasi.

Ternyata tidak ada rolling siswa yang sebelumnya sangat kuharapkan. Jujur saja, perasaanku pada Jere belum juga sirna kupikir, akan hilang jika aku tak sekelas dengannya. Sulit sekali, sulit sekali rasanya dan tidak semudah seperti yang aku pikirkan sebelumnya.

Setelah mendengar bahwa tidak ada rolling, kita berlimapun langsung pergi mencari tahu dimana kelas kami dan langsung mencari tempat duduk. Ada kabar yang menyedihkan Fili, dan Cantika sudah pindah sekolah. Ternyata mereka benar-benar serius pindah sekolah mereka sering mengeluh dengan aturan yang ada. Aku akan merindukan kalian.

Wajah-wajah guru baru disetiap mata pelajaran dan kami masih menyesuaikan diri pada guru-guru yang akan mengajar selama setahun kedepan.

Kami mendapat wali kelas yang super baik, sabar dan sangat keibuan, kelas lainpun sampai iri dengan hal itu. Namanya adalah ibu Christine Liliana dan sering disapa bu Tine, dia mengajar sebagai guru agama kristen.

Aku duduk dengan Putri di barisan meja keempat deretan pertama sedangkan Frissi, Iren, Anggi dan Sara berada dideretan tengah baris ketiga dan keempat disitu adalah kelompok ibu-ibu yang suka gosip dan paling heboh.

Jere, dia masih saja seperti dulu tidak berubah dan dia masih terpilih sebagai ketua kelas.

Hari pertama, Jere masih sangat cuek dan besoknya back to the real Jere yang childish.

"Jere gendut" kataku yang melihat Jere berdiri disebelah tempat dudukku

"Biarin, mending gue gak segendut Ferdy"

Ferdy adalah cowok imut, gendut, agak anggun, suka drama korea dan suka musicaly.

Hari ini pengumuman dari wali kelas bahwa kelas kami akan kedatangan pindahan. Kelas menjadi gaduh karena hal itu.

"Ahh, kalo cogan bakalan gue gebet dan gue gak bakalan keluar-keluar kelas dah" suara-suara dari kaum hawa

"Kalo cewek, kita jagain biar gak dibuli sama tuh emak-emak" suara-suara dari kaum adam

"Bu, cewek atau cowok. Kalo cewek, cantik gak? Kalo cowok, ganteng gak?"

"Cewek, cantiiik" jawab bu Tine dengan nada yang anggun

"Yes, cewek"

Kaum hawa langsung terdiam dan tidak ingin membahasnya lebih lanjut pokok pembicaraan dan langsung meneruskan kesibukan masing-masing.

Rasa yang Tak Seharusnya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang