Karena Cinta

1.5K 63 0
                                    

Percayalah, cinta memang seperti itu. Dia buta sampai membuat seseorang rela untuk mengorbankan apapun tanpa melihat dengan mata.
- Anna -

Ini merupakan bagian yang cukup menyedihkan, karena...

Hana, Frissi dan Iren mereka selalu dijemput saat pulang les

Sedangkan, Anggi, Putri dan Sara mereka selalu diantar-jemput

Sama siapa?

Sama pacar mereka.

Hidupku memprihatinkan. Aku harus pulang sendiri dan membuat tugas sendiri tanpa ada mereka.

Menerima kenyataan dan takdir yang belum memilih dan memihak padaku. Di sini merupakan awal dan semoga saja yang terakhir dari persahabatan kita bertujuh digoyahkan.

Kita jadi jarang berkumpul, karena mereka lebih sering jalan bersama pacar mereka dan saat di kelaspun juga paling hanya beberapa menit saja kita bicara, lalu semuanya sibuk sendiri dengan handphone untuk memberi kabar.

***

Kejadian sesudah bel istirahat.

"Putri?! Lo jangan coba-coba yah ambil pacar gue?!" bentak Iren dan Putri langsung terkaget mendegar perkataan Iren yang dilontarkannya ke Putri

"Kenapa gue harus ambil pacar lo?! Gue punya pacar yang jauh lebih sempurna dibanding pacar lo" jawab Putri

"Mata lo dijaga dong, gak usah gitu juga kali ngeliat pacar gue. Gue udah tahu, lo sebenernya sukakan sama pacar gue"

Konflik antara Iren dan Putri membuat sekelas yang menyaksikan kejadian itu terkaget, karena selama ini diantara kita bertujuh tidak pernah mengalami konflik seserius ini

Semua menjadi tegang, termasuk Sara, Hana dan Anggi. Konflik ini berlangsung lama, dan Frissi berusaha menghentikannya.

"Gue yakin, ada mata-mata disini yang denger cerita kita tadi. Liat aja nanti kalau gue tahu" kata Putri.

Sebenarnya Iren tahu dari aku sendiri. Aku yang menceritakannya pada Iren karena, tadi kami sempat menceritakan tentang pacar Iren yang kata putri tampan

Tapi aku menceritakkannya begitu santai dengan senyuman, sama sekali tidak bermaksud untuk merusak persahabatan kami. Aku benar-benar merasa bersalah, tidak terbayangkan akan jadi seperti ini. Aku tidak mengira sebegitu besarnya rasa takut Iren kehilangan pacarnya sampai membuat dia lupa semua kebaikan Putri.

Aku merenungkan hal-hal yang telah terjadi diantara persahabatan kita. Aku sedih karena kita menjadi tak seakrab dulu, kita bertujuh menjadi terbagi-bagi dan sudah tidak kompak. Putri bersama Anggi dan Sara sedangkan Frissi bersama Iren dan Hana sementara aku dengan keduanya.

Aku mengakui kesalahanku pada Putri beberapa minggu kemudian setelah amarahnya reda

"Jadi elo An yang bilang itu ke Iren? Gue udah marah-marah duluan, tapi siapa coba yang gak marah kalau dia bilang kayak gitu, gue gak terimalah"

"Iya, tapi gue sama sekali gak berpikir Iren sampai berlebihan seperti itu"

Aku harus mengakuinya dan tidak boleh menyimpannya, mulai sekarang akan tidak ada yang saling menutupi.

Iren, dia sangat menjaga dan memperlakukan pacarnya dengan berlebihan dia sampai lupa arti dari sebuah persahabatan

Sedangkan Anggi, dia juga sering membohongi keluarganya demi untuk bertemu dengan pacarnya

Percayalah, cinta memang seperti itu. Dia buta bahkan membuat seseorang rela untuk mengorbankkan apapun tanpa melihat dengan mata. Tanpa sadar, dia mengorbankan sesuatu yang lebih berarti.

Walaupun aku belum pernah merasakan yang namanya pacaran tapi, itulah pengamatanku dan benar-benar terbukti.

Aku mempunyai banyak waktu sendiri, membuat tugas sendiri, makan sendiri, jalan sendiri, yang sebelumnya semua itu kulakukan bersama mereka.

Aku belum dapat menerima seseorang singgah sebentar untuk menemaniku. Walaupun seperti itu, aku nyaman dengan posisiku saat ini. Aku tidak bisa menerima orang lain untuk singgah dan masuk ke hatiku sementara masih ada Jere didalam.

Aku nyaman dengan keadaanku saat ini, aku nyaman asalkan mataku masih bisa menatap tawa manisnya dan tingkah kekanak-kanakannya itu.

Dimana saat teman-temanku sibuk sendiri, Jere selalu datang walau kadang hanya membuatku kesal tapi sering membuatku tertawa.

Aku takut jika nantinya kita bertujuh tidak akan bisa lagi seperti dulu. Aku tidak dapat membayangkannya jika persahabatan kita bubar seketika hanya karena, sesuatu yang nantinya akan menghilang juga. Ya Tuhan, aku mohon utuhkanlah selalu persahabatan kami walaupun memang nantinya kami akan memiliki kebahagiaan, terus utuhkanlah kami.

"Elo kenapa?" tanya Jere yang baru saja membangunkan lamunanku

Jere menghampiriku, saat tangan kananku kubiarkan menopang daguku

"Enggak apa-apa kok"

"Gue tau An, gak usah sembunyiin kali. Lo keliatan banyak masalah"

"Emang keliatan yah?"

"Iyalah keliatan banget malah. An seberapa besar masalah lo, elo harus tetap tersenyum, jangan cemberut gitu! Iyakan San" Jere yang menatap mataku seketika langsung menoleh ke arah Sandro yang sedang berdiri disebelahnya

"Iya, bener tuh. Tumben jalan pikiran lo bener Jer" balas Sandro

"Lagi jamnya aja gue bener"

"Bener aja pake jam segala"

"An sekarang liat kita, selalu senyumkan?" katanya sambil merangkul Sandro

"Lo kira gue gila senyum-senyum mulu. Kalo mau gila jangan ajak-ajak gue dong" balas Sandro sambil melepaskan rangkulan Jere lalu pergi

"Bukan gitu maksud gue. Kita punya masalah, tapi kita gak kayak lo yang murung mulu kayak banyak beban"

Aku langsung tersenyum saat melihat mereka berdua.

"Tapi Jere, lo gak taukan masalah gue apa"

"Emang gue gak tahu apa masalah lo tapi satu hal yang harus elo tahu, semua orang pasti punya masalahnya sendiri. Lo gak tahu masalah kita semua, bisa jadi mungkin jauh lebih berat dari lo"

Aku sedikit lega mendengarnya. Memang masalah kali ini datang bertubi-tubi, sudah jatuh tertimpa tangga pula. 

Aku senang Jere masih terus datang menghampiriku tanpa bosan. Kali ini, dia benar-benar datang disaat yang tepat disaat aku merasa tak punya lagi kebahagiaan.

............................................................................

Percayalah, suatu hari dia akan menyatakan perasaan kepadamu atau waktu akan menghapus perasaanmu padanya.

                                              - Boy Candra

..........................................................................

PLEASE VOTE AND COMMENT💦

Rasa yang Tak Seharusnya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang