Di sepanjang jalan itu pernah kukenang
Di gedung sekolah itu pernah kucipta tangis lalu
Wajahmu selalu terbayang
Tak pernah usai selalu tentangmu
Kini semua telah sirna
Di telan penghianatan
Di telan kemungkaran
Kesalahanku yang...
Berawal dari rasa penasaran Akupuningin tau Ketika aku tau Akupunsemakinpenasaran
Author Pov . . . Elsa telah sampai di rumahnya yang terletak disalah satu kompleks perumahan elit yang berada di bandung, Elsa langsung bergegas menaiki beberapa anak tangga untuk memasuki kamarnya. Ia memiliki kamar yang bertema putih biru, sederhana tetapi tetap terkesan indah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia langsung merebahkan tubuhnya yang sangat letih itu di ranjang empuk miliknya. Ketika ia mulai memejamkan mata, entah mengapa bayangan si cowok dingin itu memasuki pikirannya lagi. Lantas Elsa langsung membuka matanya, dan merutuki dirinya sendiri. " Duh elsa kenapasihloharusmikirin dia lagi, kenapasihbayangan dia munculterus, kenapa dia bikinlosampe kaya gini, kenapa dia semisteriusini. Ya Tuhan, lama-lama guebisa gila kalo ginicaranya!!" gumam Elsa merutuki dirinya sendiri.
Jam telah menunjukkan pukul 3 sore, Elsa tengah siap dengan seragam paskibnya, kemudian bergegas menuju sekolah. Ia segera menuruni anak tangga, dan bertemu sang mama tercinta yang tengah duduk santai menonton televisi di ruang keluarga. Elsa langsung menghampiri mamanya untuk meminta izin pergi ke sekolah.
"Mama Elsa mau pergipaskibdulu ya." Ujar Elsa seraya memanggil mamanya."
"Eh, iya sayang. Kamuhati-hati ya, kesekolah di anter sama Mang Didi kn?". Ujar Elvira pada putriny. Elvira ialah wanita yang memiliki sifat keibuan serta memiliki paras yang cantik menyerupai Elsa, putri satu-satunya. Oleh karena itu, elsa sangat di manja oleh kedua orang tuanya. Akan tetapi, Elsa sama sekali tidak manja. Bahkan Elsa memiliki sifat mandiri dan tidak mudah bergantung kepada orang tuanya.
"Iya Mamaku sayang." Jawab Elsa patuh.
Kemudian Elsa mencium punggung tangan mamanya dan segera pamit, tak lupa ia menyuruh Mang Didi untuk mengantarnya ke sekolah.
"Siapnenggelis." Jawab Mang Didi patuh. Mang Didi ialah supir setia yang mengabdi di keluarga Mahardika dari Elsa masih bayi hingga sampai saat ini. . . . . . Sesampainya di sekolah, ternyata kegiatan Ekstrakulikuler pun sudah di mulai. Akan tetapi, Elsa tidak melihat si cowok dingin itu hadir. Elsa seakan kehilangan semangatnya untuk mengajari juniornya latihan paskib. Elsa tidak tau mengapa ia seperti ini, yang pasti bukan kemauannya menjadi sperti ini. . . . Kegiatan paskib pun telah usai, kini Elsa menunggu Mang Didi untuk menjemputnya. Sembari menunggu dijemput, Elsa kini tengah bersama Alfin sang Ketos. Pasti kalian bertanya-tanya mengapa Elsa bisa bersama Alfin saat ini. Alfin tadi tidak sengaja lewat didepan sekolah dan melihat Elsa tengah duduk sendirian didepan gerbang sekolah, karna Alfin merasa kasihan karena meliat raut wajah Elsa yang sedang ketakutan akhirnya Alfin menemani Elsa hingga Mang Didi menjemputnya.