Hi aku balik lagi nih...😊😊😊
Maaf ya jika banyak typo yang beserakan dimana mana dan maaf jika ceritanya abstrak sangattttt😁😁😁
Jangan lupa vomment dan share cerita You Are The Only One Happy Reading😘💋💕
Tentang Malam dan Hujan...
Author POV
.
.
.Sebulan Kemudian...
Malam itu Elsa telah menyelesaikan makan malam bersama Elvira, dan saat itu juga hujan turun membasahi bumi. Elsa yang sadar akan hujan segera membuka pintu lalu berjalan menuju balkon. Elsa termenung menatap butiran butiran air yang jatuh, dan seketika Elsa mengingat masa lalunya yang kelam itu.* Flashback On*
Saat itu Elsa yang hendak pergi bersama Hafifah dan teman teman Hafifah lainnya yang berprofesi sama seperti Hafifah yaitu sebagai dokter. Semuanya hendak pergi dari jakarta ke bandung untuk memakamkan jenazah salah satu teman Hafifah. Elsa yang baru berusia 5 tahun selalu mengikuti kemanapun Hafifah pergi, dan saat itu juga Hafifah tengah mengandung calon adik Elsa. Kehamilan Hafifah belum di ketahui wisnu, karna jika suaminya mengetahui kehamilanny yang sudah berusia 5 bulan, pasti Hafifah tidak di izinkan untuk pergi ke Bandung.Setelah tiba di bandung, Hafifah ikut memakamkan jenazah temannya sedangkan Elsa di titipkan kepada Elvira. Salah satu teman Hafifah melarangnya untuk ikut masuk ke pemakaman, karna pamali bila wanita yang sedang hamil ikut ke pemakaman, akan tetapi Hafifah tidak menggubris semua itu.
Setelah proses pemakaman selesai, Hafifah mengajak teman temannya untuk beristirahat di rumahnya yang ada di bandung. Rumah itu di tinggali oleh Elvira adik kandung Hafifah. Hari semakin larut Hafifah beserta Elsa dan teman teman yang lain pamit untuk pulang kembali ke Jakarta. Saat itu Elvira melarang Hafifah untuk kembali ke jakarta karna hari sudah larut malam, akan tetapi Hafifah menolak dengan alasan tidak ada yang menyiapkan pakaian kerja untuk sang suami.
Saat di perjalanan pulang menuju jakarta, hujan turun begitu derasnya dan Elsa terlelap di pangkuan Hafifah. Tiba tiba........... Kejadian yang tak terduga itu terjadi...
Elsa yang terbangun dari tidurnya heran menatap di sekelilingnya karna semua gelap, Elsa ketakutan karna ia berpikir kalau ia di tinggal oleh Hafifah. Akan tetapi yang ada di pikiran Elsa salah, dari bawah Hafifah dengan sekuat tenaga membawa Elsa menuju ke atas. Hafifah tidak memperdulikan kondisinya, Elsa baru menyadari bahwa ia beserta Hafifah mengalami kecelakaan. Kini Hafifah dan Elsa berada di bibir jurang, teman Hafifah yang selamat pada saat kejadian segera meminta bantuan. Setelah bantuan datang, Hafifah, Elsa, dan yang lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat.Wisnu yang mendapat kabar bahwa istri dan anaknya mengalami kecelakaan langsung pergi menuju rumah sakit. Saat ini wisnu sangat cemas akan keadaan istri tercintanya, karna Hafifah terluka parah. Hafifah mengalami perdarahan di bagian kepala, tulang rusuk Hafifah patah yang menyebabkan paru paru Hafifah sobek. Akibatnya, banyak cairan yang masuk ke dalam paru paru Hafifah. Hafifah kini terbaring koma tak berdaya, hanya ada alat alat yang terpasang di sekujur tubuhnya yang mebantu Hafifah agar tetap hidup di dunia ini. Wisnu yang baru mengetahui bahwa istrinya tengah mengandung sangat frustrasi, betapa bodohnya ia menjadi suami karna tidak mengetahui istrinya yang sedang mengandung. Penyesalan memang selalu datang belakangan, akan tetapi wisnu bersyukur karna Elsa tidak terluka parah akibat kejadian naas itu. Elsa hanya terluka di bagian kakinya, mungkin karna terkena goresan bekas pecahan kaca mobil.
Elvira yang tengah tertidur seketika terbangun karena ponselnya berbunyi, setelah di angkat ia langsung terkejut mendengar seseorang yang sangat ia kenal memberikan kabar buruk yang menyatakan bahwa Hafifah mengalami kecelakaan. Ya, tentu saja yang mengabarkannya adalah kakak iparnya sendiri. Setelah memutuskan sambungan telfon, Elvira segera mengambil kardigan hitam yang akan membalut tubuhnya agar ia tidak kedinginan, dan tak lupa pula ia mengambil kunci mobil di atas nakas kemudian melesat pergi menuju rumah sakit.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Only One
Teen FictionDi sepanjang jalan itu pernah kukenang Di gedung sekolah itu pernah kucipta tangis lalu Wajahmu selalu terbayang Tak pernah usai selalu tentangmu Kini semua telah sirna Di telan penghianatan Di telan kemungkaran Kesalahanku yang...