Kau tunduk kepala malu
Tak lain hanya tatap serawal abu
Seketika kulihat tanganmu terulur ragu
Tunjukkan sepucuk surat merah jambuEh, mengapa kau lari terburu?
Belum sempat kucari tahu
Apa maksudmu?
Terkesan ambiguBiar kubaca satu-satu
Namun tak salahkah kau tuliskan rindu?
Rupanya tak cukup setiap hari bertemu
Rupanya terselip rasa dalam usaha menuntut ilmuSurat pertama darimu
Cipta lengkung bungah bibirku
Apa harus kubalas aku tak tahu
Untuk ungkap ini saja rasanya bisuPs : ini boongan ya 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck
PoetryHasil dari buah pemikiran yang sering kali tercekat oleh kenangan yang tiba-tiba melesat sebegitu cepat. Menjebak diri dalam aksara-aksara yang hanya terhimpun dan terabai, tanpa makna yang jelas dan mungkin saja tak pantas. -Stuck-