7| Markas

54.6K 2.6K 32
                                    

Happy reading

***

Acha, Vina dan Rara sudah sampai di markas. Dengan cepat Acha turun dari mobil untuk memasuki identitasnya karena keamanan dimarkas mereka begitu ketat.

Setelah Acha memasukkan identitasnya gerbang pun terbuka lebar, mereka langsung melajukan mobilnya masuk setelah itu gerbang kembali tertutup.

Mereka turun dari mobil menatap mansion ini yang begitu besar dengan berbagai fasilitas yang lengkap, terlihat beberapa orang orang yang sedang berjaga, latihan dan lain lain.

"Hey siapa kalian? buat apa kalian kesini?" tanya seorang laki-laki yang diikuti oleh beberapa temannya

"Enggak penting buat tau siapa kami" jawab Rara santai

"Kurang ajar, lebih baik sekarang kalian pergi!

"Pemaksa!" ketus Vina

"Urus mereka gue malas" titah Acha dingin ia berjalan menuju salah satu kursi disana lalu mendudukinya

"Oke gue juga udah lama enggak berantem"

Dengan senang hati Vina dan Rara pun mulai bertarung sedangkan Acha hanya diam menyaksikannya

Tiba tiba keluar lah tiga orang pria tampan dari dalam mansion, mereka terlihat bingung

"Ada apa ini?"

"Maaf bos ada penyusup yang masuk ke sini"

"Penyusup dimana mereka?"

"Gue penyusupnya" Acha berjalan maju

"Acha, Vina, Rara" mereka bertiga terlihat begitu kaget atas kehadiran Acha dan kedua sahabatnya

"Jadi ini kerjaan kalian bertiga? kalian yang bikin keributan" ucap Zidan geram

"Enggak papa sekali sekali bikin keseruan bang" sahut Rara

"Terserah kalian percuma kalo dilarang pasti bakal kalian lakuin juga" ucap Giral

"Oo iya dong"

"Buat kalian kumpulkan semua anggota sekarang!" titah Dimas

"Baik bos"

"Yaudah ayo masuk" ajak Giral

Mereka pun masuk kedalam, berjalan menuju tempat berkumpulnya semua anggota. Sampai disana terlihat sudah banyak anggota yang berkumpul, Acha berjalan maju dan duduk di kursi kebeserannya yang tidak ada satu orang pun yang boleh mendudukinya, semua anggota tampak bingung

"Di sini gue sengaja kumpulin kalian semua karena ada hal penting yang harus kalian ketahui" ucap Zidan dengan suaranya yang keras

"Selama ini kalian belum mengetahui siapa ketua dari Black Moor yang sebenarnya" sambung Giral

"Dan disini kalian akan mengetahui siapa ketua dari Black Moor, ketua dari Black Moor yang sebenarnya adalah dia Laura" Dimas menunjuk kearah Acha yang menatap mereka dengan dingin

Semua orang yang mendengarnya begitu kaget dan takut, ternyata selama ini ketua dari gangster Black Moor adalah seorang gadis cantik. Bisa dibayangkan betapa hebatnya dia hingga diangkat menjadi ketua.

"Gue Laura, dan gue minta untuk selalu ikuti apa perintah gue! Kalo ada yang enggak suka, bisa maju kedepan dan bilang sama gue!" tegas Acha dingin

"Ada masalah?"

"Enggak ada bos"

"Okee dan dua orang ini sahabat gue, lo semua juga harus ikuti apa perintah mereka!" sambung Acha

"Gue Vina"

"Gue Rara"

"Buat kalian semua ada yang mau bertanya" ucap Dimas tegas

Salah satu dari mereka mengangkat tangannya, membuat semua orang menatap kearahnya

"Apa?"

"M...maaf kalo kami tadi tidak sopan" ucapnya dengan suara ketakutan

Acha menganggukkan kepalanya
"Gue maklumi karena lo semua belum kenal gue"

"Yaudah lo semua bisa balik ketugas kalian, dan kalo ada terjadi sesuatu segera lapor!"

"Baik bos"

Mereka semua bubar dari tempat tersebut, hingga yang tersisa hanya Acha, Vina, Rara, Dimas, Zidan, dan Giral.

"Princess emang enggak kangen sama abang? kenapa abang enggak di peluk" tanya Dimas kesal

"Kita kangen tau sama princess" sahut Zidan

Acha tersenyum manis "sini peluk"

Mereka bertiga segera memeluk Acha membuat Acha terkekeh geli

"Oke kita dilupakan" sindir Vina

Mendengar sindiran dari Vina mereka melepaskan pelukannya dan beralih menatap Vina dan Rara
"Mana mungkin abang lupa sama kesayangan abang ini" ucap Dimas memeluk Vina dan Rara bergantian

"Kenapa kalian pulang enggak kabarin abang?" tanya Giral

"Kita pulangnya mendadak bang jadi maaf kalo kita enggak kabarin abang" jawab Acha

"Yaudah sekarang kalian Istirahat pasti capek" titah Giral

"Yaudah bang kita istirahat dulu ya"

"Iya"

Acha, Vina, dan Rara pergi menuju kamar yang disediakan khusus untuk mereka. Sedikit beristirahat sepertinya cukup enak.

***

Rifan sudah sampai di mansion keluarga Sgifer sedangkan Chiko sudah pulang ke mansion milik keluarganya

Pria tampan itu masuk kedalam mansion mengedarkan pandangannya mencari orang tuanya

"Mommy" panggilnya sedikit keras

"Rifan udah pulang?" Jalia keluar dari lift, berjalan kearah Rifan yang sedang duduk di sofa

"Udah Mom, capek!" Rifan menjatuhkan kepalanya di pundak Mommynya, dengan lembut Jalia mengelus rambut Rifan

"Makanya habis sekolah itu langsung pulang, jangan pergi lagi"

"Udah lama enggak ngumpul Mom" jawab Rifan

"Halah jadi selama ini di sekolah apa namanya kalo enggak ngumpul? Segitu juganya yang ikut ngumpul enggak ada bertambah"

Rifan menegakkan kepalanya menatap Mommynya "Ya tapi beda Mom"

"Bedanya dimana? Jelasin ke Mommy?"

"Be....."

"Apa mau ngelawan Mommy? Mau durhaka?"

Pria itu seketika langsung diam saat mendengar sentakan dari Mommynya, bagaimana mungkin ia dapat melawan Mommynya bisa bisa ia semakin diomelin.

"Enggak Mom, yaudah Rifan ke kemar ya mau istirahat"

"Yaudah, makan malam turun ya"

"Iya" Rifan berjalan ke kamarnga setelah sampai di kamar dia langsung pergi untuk mandi setelah itu ia akan beristirahat

15 menit kemudian
Dia keluar dari kamar mandi dengan pakaian santainya dan rambutnya yang basah

Pria itu berjalan kearah tempat tidur sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk "tadi princess mau kemana ya? kok gue penasaran sih"

"Kayaknya ada sesuatu yang di sembunyikan sama Acha? Tapi apa ya? Gue harus tanya ini gue bener bener penasaran"




Bersambung



Follow
Instagram: tiara.s22

TROUBLEMAKER FAKE NERD GIRL [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang