BAB 2 : Terkejut.

47 12 1
                                    

Katanya jatuh cinta itu enak?

🌼

Tata membuka mulutnya saat Angkasa menyodorkan sesendok bubur ke arah mulutnya. Dia mengunyahnya dalam diam. Angkasa juga sedari tadi hanya diam dan sesekali hanya bertanya udah? Atau belum?

"Bang." Tata melihat ke arah Angkasa yang sibuk dengan ponselnya. Buburnya sudah habis di lahapnya.

"Hm?" Angkasa masih tidak mau mengalihkan pandangannya dari ponselnya.

"Ish! Abang! liat dulu!" Tata merengek sebal.

Angkasa dengan malas mengalihkan pandangannya dari ponselnya. "Apa kesayangannya abang?" Tanyanya dengan nada malas.

"Hehe. Abang Tata yang ganteng melebihi Shawn Mendes. Tata bosen di sini terus. Keluar yuk bang!" Ajak Tata antusias.

"Gak boleh." Angkasa menggeleng.

Senyum Tata seketika luntur. "Kenapa?"

"Kamu belum sehat Tata. Kamu kan masih harus pulih." Jawab Angkasa dengan lembut.

"Ih! Abang! Gak asik. Kan Tata mau keluar cuma ke taman doang kok. Ya ya?" Tata mengeluarkan jurus andalannya.

Angkasa mengusap wajahnya kasar. "Iya iya! Abang tanya dokter dulu. Kamu diem dulu di sini."

"Siap kapten!" Tata mengangkat tangannya dengan gaya seperti hormat.

Angkasa pun keluar dari kamar Tata dan tanpa sengaja meninggalkan ponselnya di atas nakas samping tempat tidur Tata.

Ponsel itu berbunyi seperti mengeluarkan suara notifikasi. Tata yang mendengar pun langsung mengambil ponsel Angkasa.

Di layar itu muncul pesan yang membuat hati Tata seketika mencelos.

Papa : Kamu sendiri aja jagain anak yang tidak berguna itu! Papa gak akan sudi. Bisanya nyusahin orang tua aja!

🌼

Angkasa baru saja membuka pintu kamar Tata. Dia melihat Tata yang sudah tidur memunggunginya. Dia menghela nafas. Tadi saja Tata yang memohon untuk keluar. Sekarang malah tidur memunggunginya.

Sebenarnya Tata tidak benar-benar tidur. Dia sedang menahan air mata yang sebentar lagi akan pecah. Dia melihat semua pesan dari Papanya dan Mamanya. Ternyata yang di bilang Angkasa bahwa kedua orang tuanya sibuk itu salah. Mereka tidak sibuk. Hanya saja tidak mau mengurusi dirinya.

Angkasa yang melihat pun menghela nafas pelan. Dia pun mengambil ponselnya lalu beranjak keluar kamar Tata setelah menerima panggilan telepon entah dari siapa.

Setelah itu, tangis Tata pecah. Tubuhnya bergetar hebat.

Percuma ternyata dia bangun dari komanya hanya untuk merasakan ini. Lebih baik dia koma sepanjang hidup atau mati saja? Batinnya tertawa.

🌼

Update!

Selasa, 10 Oktober 2017.
Sabtu, 14 Desember 2019.
Drylayker.

Tata SuryaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang