Part 7

6.3K 786 36
                                    


Tangan seseorang mencekalnya erat, menghentaknya menghadap orang itu. Lalu sebuah tamparan mendarat di pipinya dengan keras.

Shiren terkejut hingga hanya mampu diam dan menatap wanita di depannya yang jelas jelas memandang penuh kebencian padanya.

"Kau ..." wanita itu menunjuk dirinya dengan amarah yang siap meledak.
"Pergi dari sini segera sebelum aku bertindak lebih dari ini. Kau hanya perempuan murahan bagi Jonas, ambil barangmu dan segera angkat kaki dari sini." Wanita itu berteriak kepada Shiren.

"Apa maksudmu ..." Shiren bersusah payah menahan getaran dalam suaranya. Ia begitu marah dan terhina." Siapa kau?" Tanya Shiren menatap tajam wanita itu.

"Aku kekasih Jonas, lebih tepatnya calon istri Jonas."  Wanita itu menyeringai melihat tubuh Shiren bergetar karena syok. "Jadi pergilah dan jangan jadi wanita murahan perebut kekasih orang lain. Kau hanya mainan bagi Jonas karena apapun yang terjadi Jonas hanya milikku." Wanita itu pergi setelah yakin Shiren akan pergi melihat reaksi Shiren yang terlihat jelas.

Shiren masih dengan tubuh gemetar masuk ke dalam kamar, ia begitu kaget. Apa wanita itu tadi bilang, calon istri? Dan ia bahkan hampir bercinta dengan Jonas, wajar bila wanita itu mengatainya wanita murahan. Tidak ada wanita baik baik yang akan bermesraan dan hampir bercinta dengan kekasih orang lain. Lalu apa bedanya ia dengan dengan Steve mantan tunangannya yang berselingkuh juga dengan orang lain. Shiren tidak bisa melakukan hal yang sama pada wanita lainnya. Ia tidak bisa menyakiti wanita lain karena dirinya. Tidak... ia tidak boleh menjadi wanita egois. Bisa saja Jonas hanya menjadikan ia mainan dan kesenangan untuk sesaat.

Ya Tuhan... bahkan ia juga dari awal hanya ingin bersenang senang menikmati ini semua sebelum pergi dan memulai hidup baru. Tapi bertemu dan menghabiskan waktu bersama Jonas terasa begitu tepat. Hingga ia lupa akan tujuan awalnya, tapi malah ia yang jadi mainan bagi Jonas. Shiren merasa seakan memang disinilah ia harusnya berada. Dan ternyata ia salah, disini bukan tempatnya berada. Sudah ada pemilik sesungguhnya disini. Shiren mengusap wajahnya kasar.

Jonas berkata ia belum punya kekasih, tapi wanita itu bilang adalah calon istrinya. Apakah Jonas berbohong atau wanita itu yang berbohong? Entahlah... tapi satu satu hal yang harus ia lakukan adalah mengemasi pakaian dan angkat kaki dari sini.

Karena belum banyak baju dan barang miliknya yang dikeluarkan ia dengan cepat membereskan barangkat dan mengeret kopernya keluar. Shiren menatap nanar kamar yang pernah ia tempati, kamar Khas milik Jonas. Suasana dan aroma milik Jonas yang mendominasi. Ia berbalik dan berjalan ke arah lemari, lalu mengambil kemeja milik Jonas.

Bolehkah ia memiliki kemeja ini karena tidak bisa memiliki Jonas untuk dirinya sendiri? Shiren memeluk kemeja itu kemudian memasukkan ke dalam kopernya. Shiren harus kuat, menyakinkan diri sendiri jika memang ini yang harus ia lakukan. Ia hanya menjadi pengganggu bagi hubungan Jonas dan kekasihnya. Shiren berjalan kembali menuju pintu tapi pintu terkuak dan masuklah Jonas membawa sebuah baskom dan kain.

Jonas terkaget melihat Shiren membawa koper dan siap pergi. Jonas menaruh baskom yang dibawanya untuk Shiren ke atas meja si dekat pintu. Jonas mendekati Shiren.

"Apa yang kau lakukan dengan kopermu itu? Kau akan pergi?" Tanya Jonas.

Plaaaaak

Shiren melayangkan tamparan ke arah wajah tampan Jonas dengan keras, melihat wajah Jonas yang tenang membuat emosi Shiren tersulut. Seakan disini hanya dirinya yang bersalah.

Jonas yang mendapat tamparan mendadak tanpa tahu salahnya mengeraskan rahang, emosinya pun mulai tersulut juga.

"Apa apain ini, Shiren!"

"Kita impas sekarang, calon istrimu menamparku dan aku menamparmu. Bukankah itu adil? Kau sudah berbohong padaku." Ujar Shiren emosi membuat wajahnya memerah. Berjalan lagi keluar tapi tangannya di sentak Jonas.

"Calon istri apa sialan? Jelaskan padaku maksud ucapanmu itu"

"Sialan kau bilang...kaulah yang sialan..." Shiren berteriak dan menghentak tangan Jonas yang memegangnya tapi Jonas tidak membiarkan pegangannya terlepas.

Jonas mengeratkan pegangan tangannya, mengarahkan Shiren agar menatap matanya.

"Kau pikir aku pria yang akan berbohong untuk hal seperti ini..." Shiren mengalihkan pandangan dari mata kelam Jonas." Tatap mataku agar kau tahu apa yang mataku katakan..."

Ketika mata Shiren menatap mata Jonas sekali lagi mata itu seakan menenggelamkannya ke dalam jurang terdalam yang tidak bisa terselamatkan. Jonas menyentuh bibir Shiren lembut, membelainya pelan. Memberi rasa hangat di atara dingin perasaan marahnya.

"Tidak ada kekasih...ataupun calon istri..." ujar Jonas serak.

Shiren menggelengkan kepala tak percaya ia dengan mudah terpedaya oleh pesona Jonas. Mungkin ini hanya kebohongan lain yang dilakukan oleh Jonas. Shiren menghentak cekalan Jonas hingga terlepas dan berjalan menuju pintu,tapi terhenti  mendadak karena ucapan Jonas.

"Aku menyukaimu..."









Tbc

Hay hay babang jonas kembali lagi.
Next part mungkin lama ya coz lagi sibuk revisi,entah sampai kapan jadi jangan ngarep cepet up. Doain aja cepet selesai revisi jadi bisa cepet up babang Jonas. Jangan nungguin Zac sama Adam juga ya.
Big hugh💋💋

The Cowboy's Charm (Tersedia Versi Cetak) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang