Part 3

7.6K 716 57
                                    

Setelah mengenakan kemeja yang kusut di sana sini yang tadi telah dibuang oleh Jones karena kegiatan panas mereka , Shiren berjalan ke arah kamar mandi. Shiren membasuh mukanya dengan air dingin, untuk menyegarkan wajah dan juga otaknya dari bayangan panas yang tadi telah terjadi. Tubuhnya bahkan masih bergetar, bukan karena amarah lebih kepada malu. Shiren merasa seakan dipermalukan oleh sesuatu hal yang tidak seharusnya ia dapat. Tidak seharusnya ia begitu mudah terbuai oleh sentuhan Jonas, orang yang bahkan tidak ia kenal. Ia merasa sangat murahan.

Tidak!

Shiren merasa ini bukan salahnya, jelas bukan ia yang mengundang Jonas untuk merayu dan menyentuhnya. Shiren berdecih sinis mengingat tindakan Jonas tadi. Ia menghentikan apa yang terjadi di tengah perjalanan, mengantung dirinya. Antara kenikmatan dan juga rasa malu. Tapi Shiren berjanji dalam hati ia akan membalas apa yang telah dilakukan Jonas padanya. Bukan karena dendam karena telah membuatnya malu tapi ia ingin memberi pelajaran akan sikap angkuh dan sinis pria itu. Shiren menyeringai, tanpa rayuan Jonas bisa bertindak sepanas tadi. Lalu apa yang terjadi jika ia mencoba merayu pria itu. Mungkin ini akan menarik. Anggap saja ia menghabiskan waktu liburan dengan koboi penuh pesona yang tidak bisa ia tolak.

Bayangan yang ia pikirkan menghilang ketika ia mendengar perutnya menjerit meminta diisi. Shiren mengusap perut datarnya, apakah tidak masalah bila ia turun dan mencari makan? Waktu sudah menunjukkan tengah malan, ia takut diteriaki pencuri ketika nanti sedang mencari makanan. Tapi Shiren tidak sanggup menahan lapar lagi, jadi ia keluar mengendap endap ke arah dapur.

Ketika ia mencapai dapur ia melihat ada seseorang yang berisik, Shiren menatap Jonas lah yang berada di dapur. Seperti sedang memasak sesuatu.

Shiren mengigit jemarinya melihat Jonas dalam keadaan naked, kulit ototnya bergerak serasi dengan gerakan yang dibuatnya. Oh Ya Tuhan, Shiren hampir meneteskan air liurnya melihat tubuh Jonas yang sangat menggiurkan. Ketika Jonas membelakanginya, Shiren malah menganga takjub melihat tubuh Jonas yang terlihat seksi dengan bokong yang sangat mengoda.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jonas saat mendengar kesiap sebuah suara.

"Eemm ... aku lapar ..."ujar Shiren gugup sambil duduk si depan Jonas.

"Kau ingin makan apa? Sekalian kubuatkan karena aku juga lapar ..."

"Aku mau roti sobek ..." ujar Shiren setengah melamun masih dengan mengigit bibirnya menahan hasrat ingin meremas bokong seksi milik Jonas.

"Roti sobek? Apa maksudmu?" Tanya Jonas tidak mengerti.

"Roti sobekmu ... aku ingin sekali memakan roti sobekmu ....." jawab Shiren serak.

Suara aneh yang dikeluarkan Shiren membuat Jonas penasaran apa yang dimaksudnya dengan roti sobek, lalu pandangannya meneliti Shiren. Tatapan Shiren menatap penuh hasrat pada perutnya yang berlekuk. Lalu kesadaran memasuki pikirannya. Pandangan keduanya saling bertautan sebelum kemudian tatapan Shiren kembali turun ke arah perutnya. Jonas pun melakukan hal yang sama menelusuri tubuh Shiren dengan tatapan laparnya. Sambil menyeringai Jonas mengeluh dalam hati. Setelah pengendalian dirinya yang tadi coba ia tahan, mengapa ia dihadapkan kembali pada hasrat yang siap meledak kapan saja. Jonas berharap Shiren tidak menganggapnya pria brengsek setelah apa yang terjadi. Tapi mungkin itu tidak bisa dihindari ketika wanita itu bahkan secara terang terangan seakan siap menggodanya dan mengharapkan sentuhannya dengan pandangan yang tidak lepas dari roti sobeknya. Sungguh lucu sekali, roti sobek kata wanita itu tadi. Tapi ia senang mendengar napas Shiren semakin tersendat hanya karena roti sobek yang ia miliki.

"Mengapa kau tidak langsung memakan roti sobek ini ..." ujar Jonas menggoda Shiren dengan tatapan yang berubah menjadi gelap.

"Benarkah?" Tanya Shiren tidak yakin.

Jonas berjalan mendekat ke depan Shiren melupakan apa yang ia kerjakan sebelumnya, shiren berdiri berhadapan dengan Jonas. Jonas mengambil sebelah tangan Shiren ke arah perutnya.

"Nikmati roti sobekmu ini hingga puas, Shiren ..." Jonas berujar serak tidak mengalihkan sedikitpun pandangannya dari Shiren. Ingin melihat apa yang akan dilakukan Shiren terhadapnya.

Shiren yang melihat ulah Jonas dengan senang hati menurutinya, jemari lentiknya berjalan pelan menelusuri perut Jonas yang terlihat kokoh dan keras. Menekan pelan di sepanjang perut Jonas yang berjumlah delapan kotak. Membuat Jonas mendesah oleh sentuhan ringan Shiren juga kenikmatan yang ditimbulkannya. Bahkan juniornya pun sudah bergerak bangkit, membuatnya sesak di bawah sana.

Tangan Shiren yang satunya bergerak ke arah bokong milik Jonas, tapi sebelumnya menatap mata Jonas seakan meminta ijin untuk menyentuh dan meremasnya sesuka hati. Melihat anggukan samar Jonas dengan gembira Shiren menempelkan tubuhnya sedekat mungkin dengan Jonas.

Jonas menahan erangan ketika tangan mungil Shiren meremas bokongnya, tangan nya sudah tidak bisa tinggal diam. Meraih pinggang Shiren merekat ke arah tubuhnya lalu mencium bibir Shiren yang sudah mendesah sebelum bibirnya menyentuh bibir Shiren. Godaan itu sungguh melenakan, Jonas melumat bibir Shiren penuh hasrat. Tubuh Jonas mendesaknya ke arah meja, memperdalam ciuman itu dengan panas. Sebelum sebuah suara pecahan piring menghentikan keduanya dan kembali ke dunia nyata.



The Cowboy's Charm (Tersedia Versi Cetak) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang