Part 5

9.5K 788 69
                                    

"JONAAAAAAAS....."sebuah teriakan menggema mengintuksikan kegiatan Jonas dan Shiren.

"APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN WANITA ITU....." jeritan seorang wanita cantik terdengar keras.

Jonas menatap wanita itu jengah, berdiri sambil membersihkan jerami yang menempel di tubuhnya ketika jatuh. Lalu mengulurkan tangan ke arah Shiren dan membantunya berdiri.

"Pergilah ke dapur dan temui bibi Nam..."ujar Jonas lembut.

Shiren sedikit ragu ketika akan pergi, tapi tatapan Jonas menyakinkannya. Dipandanginya wanita di depannya, wanita itu begitu cantik khas seperti wanita wanita texas yang terlihat mempesona. Saat itulah pemikiran dan berbagai pertanyaan berputar putar di benaknya. Ia berjalan menjauh dan mengarah ke dapur.

Apa yang telah ia lakukan? Apa tadi ia sedang bermesraan dengan kekasih orang lain?atau tunangan orang lain? Ia yakin Jonas belum menikah, kalau sudah tidak mungkin ia tidur di kamar pribadi milik Jonas kan! Rasanya kepala Shiren terasa pening memikirkan itu semua.

Shiren mencari bibi Nam tapi tidak terdapati dimanapun, jadi Shiren keluar kembali disaat itulah ia melihat Jonas tersenyum pada wanita itu dan mengelus lembut kepala wanita itu. Jadi benar wanita itu kekasih Jonas, tapi apa wanita itu tidak marah apa yang telah ia lihat terjadi tadi antara ia dan Jonas.

Shiren mengepalkan tangannya erat erat, perasaannya tak menentu saat ini. Shiren berpaling dari pandangan yang membuat matanya tiba tiba berkaca kaca. Ia berjalan menjauh dan melihat beberapa orang pekerja membawa kuda.

"Ehm... bolehkah aku meminjam kuda untuk berjalan jalan?" Tanya Shiren pada seorang pemuda.

"Ya tentu saja, bos sudah memberitahuku bila tamunya ingin memakai kuda maka berikan yang terbaik. Silakan membawanya, apa saya perlu menemani anda, nona?"

"Tidak.... tidak perlu, tunjukkan saja jalan mana yang bisa ku lewati."

"Pergilah ke arah selatan jika kau ingin ke danau, dan ke timur adalah pondok peristirahatan jika matahari terbit dan terbenam dari sanalah pemandangan indah bisa kita lihat. Aku harap anda betah disini," Ujar pekerja itu panjang lebar.

"Baiklah, terima kasih." Shiren menganggukkan kepalanya berpamitan.

Shiren sedikit tidak percaya bagaimana baiknya Jonas padanya, bahkan Jonas seakan tahu jika Shiren pasti akan meminjam kuda untuk berjalan jalan. Semua kegilaan ini membuatnya pusing, Shiren memandang hamparan kehijauan di depannya. Banyak ternak di mana mana selain kuda, sapi dan domba. Parit parit terlihat dikejauhan. Shiren membawa kudanya ke selatan menuju danau,

Suara hentakan kuda terdengar dibelakangnya, Shiren mencari asal suara dan tidak menyangka pria itu menyusulnya atau mungkin hanya kebetulan sedang memantau daerah sebelah sini.

"Shiren ..." panggil Jonas. "Apa kau akan pergi ke danau?"

"Ya... apa yang kau lakukan disini? Mana kekasihmu tadi?"

"Hanya memeriksa ternak saja, dan siapa kekasihku yang kau maksud?" Tanya Jonas sedikit penasaran akan pendapat Shiren.

"Wanita yang tadi datang itu..." jawab Shiren menatap mata Jonas di balik topi yang dipakainya.

"Dia bukan kekasihku ..."jawab Jonas.

Shiren menghela napas lega mendengar perkataan Jonas, entah mengapa kekhawatirannya tadi menguap.

"Kau terlihat begitu lega ... kau terlihat seperti cemburu, benarkah?" Tanya Jonas.

"Omong kosong, untuk apa aku cemburu ..."

"Lalu mengapa wajahmu memerah seperti itu ..."ujar Jonas menggoda Shiren.

Shiren yang merasa malu menunduk dari pandangan Jonas, apa terlalu ketara sikapnya? Tapi tidak mungkin jika ia cemburu kan, pada Jonas. Orang yang hanya baru dikenalnya, tapi ia juga malu karena bersikap terlalu liar pada orang yang dianggapnya asing.

Jonas turun dari kudanya dan mengikatnya di sebuah pohon pinggir danau, begitupun dengan kuda Shiren. Beriringan keduanya berjalan di tepi danau,

Shiren mencelupkan kakinya di air yang dikiranya dingin itu, tapi sebelum bokongnya menyentuh tanah tubuhnya malah tercebur ke dalam air. Shiren berteriak kaget.

Jonas yang juga kaget mendengar teriakan Shiren malah tertawa geli melihat Shiren basah di dalam air.

"Kenapa aku selalu berpikir pertemuan kita dirangkai dengan berbagai hal seperti ini, sungguh menggelikan..."ujar Jonas sambil tertawa geli.

"Berhenti tertawa dan bantu aku keluar dari sini ..."

Jonas mengulurkan tangan, Shiren meraih tangan Jonas lalu menyeringai   sebelum kemudian menarik tangan Jonas. Jonas yang sudah merasa Shiren akan menarik tubuhnya masuk ke air hanya pasrah dan menurut hanya ingin senyum di bibir Shiren yang mengembang senang. Shiren tertawa terpingkal pingkal melihat Jonas yang sudah basah dan berantakan seperti dirinya. Topi Jonas bahkan sudah jatuh dan hilang entah kemana.

Tawa Shiren berhenti ketika sadar akan pandangan intens yang Jonas berikan saat melihat tubuhnya, Shiren menatap tubuhnya yang basah dengan kemeja yang sudah melekat dan mencetak jelas payudaranyadi balik bra hitamnya. Shiren mengangkat kedua tangannya mencoba menutupi semuanya dari pandangan mata Jonas.

"Aku semakin gila dengan apa yang terjadi antara kita dari awal, seakan banyak magnet yang selalu menarikku padamu. Tanganku selalu tak bisa diam dan ingin menyentuhmu. Menyentuh seluruh tubuhmu ...." Jonas meraih pinggang Shiren mendekat dan melahap bibir basah Shiren yang menggoda.

"Jonas ..." panggil Shiren dengan serak.

"Ya panggil namaku dan mendesahlah karenaku ..."

Jonas menciun kembali bibir Shiren dengan rakus,
"Bibirmu bagai candu bagiku, begitu manis dan memabukkan...."

"Kau juga ... begitu seksi dan mempesona di mataku." Ujar Shiren sambil mendesah puas akan rasa mulut Jonas di mulutnya.

"Aku ingin berada di dalam dirimu, begitu menyakitkan saat aku harus bertahan ketika aku sendiri tidak tahu bisakah tubuh ini bertahan..." bisik Jonas.

"Ya...ya...aku ingin merasakanmu berada di dalamku. Saat ini juga." Desah Shiren dengan bisikan tak kalah lirih menahan hasrat.









The Cowboy's Charm (Tersedia Versi Cetak) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang