Bagian 14

1.1K 73 9
                                    

Playlist
Taylor Swift-Back To December

****

California, Manhattan Beach
Selasa, 23 Maret 18.42 PM

Setelah menyelesaikan ritual mandinya yang terasa lebih lama dari biasanya, Annabeth memutuskan untuk memeriksa kotak suratnya yang seminggu belakangan ini tak pernah dibukanya. Ia berjalan ke halaman rumahnya dengan mengenakan mantel mandi serta handuk berwarna merah segar yang melilit di kepalanya.

Annabeth memeriksa surat. Beberapa surat dari keluarganya yang berada di Alaska, beberapa teman lama, dan surat mengenai pekerjaannya. Matanya menatap bingung pada undangan yang berada di salah satu tumpukan surat tersebut. Ia membaca halaman depannya dengan gerakan bibir yang terlihat cepat.

"Dance Party?" tanya Annabeth pada dirinya sendiri.

Annabeth masuk ke rumahnya dengan surat-surat yang menumpuk di kedua tangannya. Ketika ia berada di depan perapian, Annabeth memutuskan untuk menghangatkan diri dengan api hangat langsung yang terbakar dari kayu hingga menjadi bara.

Wanita itu menyingkirkan surat-suratnya dan kembali memperhatikan kartu undangan. Ia membaca dengan seksama, matanya bergerak mengikuti arah bacaan. Tiba-tiba keningnya mengernyit. "Tidak biasanya aku diundang ke sebuah pesta dansa." gumam Annabeth.

"Annie Efron," keningnya semakin mengerit ketika membaca pengirim undangan. Siapa yang tidak mengenal Annie di California. Wanita itu adalah pemilik agensi model terbesar di sini, tentu saja seluruh orang-orang di California mungkin mengenal Annie. Perempuan yang telah sukses di usia mudanya.

"Apa yang harus kukenakan? Lagi pula aku tidak memiliki pasangan." ujar Annabeth pada dirinya sendiri.

Annabeth meletakkan kartu undangan tersebut di kursi hangat di depan perapiannya. Ia memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya yang menumpuk dari pada harus memikirkan pesta dansa yang tak ada artinya. Sama seperti larut kesedihan yang tak akan pernah menemui titik terang.

Annabeth membukan laptop berwarna silver miliknya. Layar laptopnya menampilkan sebuah gambar seorang pria dan wanita yang berpegangan tangan dengan sudut bibir yang tertarik ke atas. Berbanding balik dengan ke bahagiaan yang ditampilkan di foto tersebut, hati Annabeth terasa nyeri ketika melihat foto itu.

Kenangan masa lalu kembali menghantuinya. Saat foto itu diambil, ia dan Max sedang menghabiskan musim panas di Miami. Hanya berdua, tanpa gangguan siapa pun. Mereka berenang di pantai Miami, membuat istana pasir dengan saling menatap, memasak bersama, berselancar bersama serta menyaksikan matahari tenggelam bersama-sama. Lalu, kenapa Max masih meragukan cintanya. Kenapa pria itu menganggapnya hanya bersenang-senang. Apakah pria itu tak melihat binar cinta di bola matanya?

Annabeth menghapus air mata yang menumpuk di pelupuk matanya menggunakan punggung tangan. Ia tak boleh menangis, bukankah ia harus berhenti.

Niat untuk menyelesaikan pekerjaan tertunda karena Annabeth memutuskan untuk membuka galeri ponsel serta laptopnya. Ia menghapus semua kenangan tentang dirinya dan Max, semua lagu yang mengingatkan kebersamaan mereka, film yang mereka saksikan, dan semua foto. Ketika matanya menangkap visual dirinya dan Max berciuman, Annabeth ragu untuk menghapus fotonya. Ia menekan tombol 'delete' lalu menekan tombol kembali. Setelah sekian lama berenang di pikiran dalamnya, Annabeth memutuskan untuk tak menghapus foto itu.

Foto itu diambil saat mereka melakukan kencan pertama di sebuah danau yang indah. Saat itu, ia dan Max melakukan ciuman pertama mereka, serta sepanjang malam yang dihabiskan dengan tawa bahagia, dengan tambahan jeritan serta panggilan nama yang menggairahkan.

 A Lady of Killer (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang