FIVE : I KNEW U

41 7 1
                                    

Mohon vote dan komentarnya guna sarana pembenahan bagi auhtor:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mohon vote dan komentarnya guna sarana pembenahan bagi auhtor:)

Meliuk-liuk di atas hempasan angin

Seluruh nestapa hilang sekejap

Tergantikan oleh mekarnya bunga mawar

Aku kembali terhenyak pada kesunyian

Menatapmu penuh pertanyaan

Kapan hati itu akan tergerak

Untuk sekali saja menyatu

Denganku, kita bersama

***


"Akhirnya sampe juga!"

Suara Keysha menggema pada seluruh ruangan sepi tak berpenghuni. Keysha dan Reno baru saja kembali dari rumah sakit dan pulang ke rumah mereka. Reno membawa masuk koper miliknya dan Keysha.

"Kaa. Aku laper bangeeet!" Keysha bergelayut manja pada lengan Reno yang tengah berdiri di depan lemari kamar. Reno menggeser pandangannya menatap Keysha malas.

"Masak sendiri."

Sesingkat itu? Keysha menggerutu sendiri. Ia semakin mendekatkan diri pada Reno yang terasa jangkung baginya.

"Ka!" Sekali lagi Keysha memanggil dengan manja Reno yang mana ia geli sekali mendengarnya.

"Aku bukan kakakmu!" Reno menggeram kesal. Gadis ini selalu saja bisa menaik turunkan kadar moodnya. Ia tentu bisa gila karenanya.

"Hm, maunya aku panggil sayang nih? Atau aku panggil nama kamu aja, yah?" Keysha mengerlingkan nakal manik matanya mencoba untuk menggoda Reno. Reno mengepalkan tangannya. Kalau saja Keysha bukan wanita pasti Reno sudah meninjunya kuat-kuat.

Gadis ini benar-benar! Rutuk Reno dalam hati kecilnya.

"Renoo!!" Kini Keysha berganti memanggil namanya.

Ya Tuhan! Kapan gadis ini bisa berhenti berbicara dan diam? Mau meledak rasanya isi kepala Reno.

"Apa sih?" bentak Reno menatap tajam Keysha yang kini tepat ada di hadapannya.

Reno terpaku. Tadinya ia mencoba untuk meluapkan amarahnya yang sedari tadi ia tahan. Namun kini redalah semua rasa kesal yang ia pendam begitu benar-benar menatap gadis ini.

Pucat. Wajah oval Keysha terlihat begitu pucat dan keringat dingin menggenangi permukaan wajahnya. Gadis ini menatapnya sayu, sembari tersenyum.

Masih sempatnya ia tersenyum dengan kondisi seperti ini? Dasar bodoh!

"Ke-Key? Kamu ngga apa-apa?" Reno meraih wajah Keysha dengan jemarinya lalu mengusap keringat yang bercucuran diatas pelipis Keysha.

"Aku.. Laper kak." Satu jawaban terakhir hingga akhirnya tubuh Keysha terhuyung dalam dekapan Reno.

MercyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang