❤ XII ❤

354 43 12
                                    

Yoojung POV

PLAKKK!

Sebuah pukulan berhasil mendarat mulus di pipi Taehyung tepat setelah ia membukakan pintunya. Tamparannya sepertinya keras karena membuatnya mundur beberapa langkah, tapi ia segera berdiri tegak kembali.

Aku segera menutup mulutku dengan tanganku agar tidak membuat suara apapun karena shock.

Aku bisa melihat Taehyung yg memegang pipinya yg terlihat merah. Aku hanya bisa melihat tangan yg menamparnya tadi karena tubuh orang tersebut tertutup oleh pintu.

Ingin sekali aku berlari kearahnya dan menanyakan apa dia baik baik saja, tapi ia menyuruhku untuk diam. Lagipula dia pasti akan marah lagi kan jika aku tidak menurutinya.

"Anda sudah diperingatkan", ucap seseorang, yang aku yakini suara seorang lelaki.

Lalu sebuah pertanyaan terlintas di kepalaku.

It- itu bukan Jimin kan?

Pasti bukan. Suara Jimin berbeda, suaranya lembut. Tidak seperti suara serak dan berat yg aku dengar.

"Beraninya kau menamparku", ucap Taehyung dengan suara dingin dan tatapannya melihat tepat ke orang yg menamparnya.

"Maafkan kami tuan, tapi kami sudah diperintahkan oleh ayahmu untuk memukulmu dan menyuruhmu menemuinya." Ucap lelaki itu dengar suara serak berat nya.

Pintu rumah nya mulai terbuka lebar karena angin dan membuatku bisa melihat 2 lelaki dengan tubuh besar mengenai jas dan memakai kaca mata hitam. Mereka seperti... bodyguard??

"Dan jika aku menolak?" Tanya Taehyung masih dengan tatapannya yg tidak lepas dari bodyguard itu.

"Terpaksa kami harus memberitau ayahmu dan sesuatu buruk bisa terjadi tuan, tolong ikutlah dengan kami." Ucap utusan ayah Taehyung meyakinkan Taehyung.

"Bahkan ayahku menyuruhmu memukulku, bukan dengan tangannya sendiri. Dia memang penakut. Aku tetap tidak ingin bertemu dengannya walaupun ia terus menelponku, mengirim pesan ancaman ancamannya. Jadi jangan membuang waktu kalian disini dan pergi!!", setelah itu Taehyung menutup pintunya dengan keras.

Aku sampai sedikit kaget dengan kerasnya suara hantaman tersebut. Lalu dia berbalik dan berjalan menuju ke arah ruang tengah dan dia melihatku yg berdiri mematung sambil menutup mulutku.

Dia membelakkan matanya, seperti ia kaget melihatku berdiri disana. Sepertinya keberadaanku dilupakan olehnya.

Lalu ia duduk sofa dan menatap ke bawah sambil kedua tangannya menyusuri rambutnya dan mengacaknya dengan kasar. Ia tampak stress.

Aku masih mematung sambil memikirkan apa yang harus aku lakukan sekarang.

Akhirnya aku mengumpulkan keberanian dan membuka mulutku.

"Gwenchana??",hanya kata itu yg berhasil aku keluarkan dari mulutku.

Lalu dia menyandarkan tubuhnya di sofa lalu menutup wajahnya dengan kedua tangan besarnya, "Kau harus pulang dan bawalah tugas kelompok nya olehmu. Sekarang pergilah"

Dia berbicara tapi tidak menjawab pertanyaan ku. Karena merasa kurang puas dengan jawabannya, aku pun berjalan mendekatinya dengan perlahan.

"Gwenchana?" Tanyaku untuk kedua kalinya.

"Sudah kukatan pergilah sekarang." Sekarang nada ucapannya terdengar memaksa bagiku.

Falling In Love With You [ Taehyung x Yoojung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang