❤ XIV ❤

347 44 20
                                    

"Aku menyukai Taehyung"

Yap! aku mengaku pada Jimin. Daripada dia marah terus ke aku kan serem, jadi aku kasih tau aja

Eh, bener ga sih?— Jimin bakal makin marah kalo aku kasih tau ya?

Ko aku bodo sih

Detik itu aku langsung nutup mulut. Mataku melirik ke arah Jimin yang nunduk ngeliat ke arah sepatu nya dan entah apa yang sedang ia pikirkan sekarang

Beberapa saat kemudian Jimin mengangkat kepalanya. Sedangkan kepalaku digerakkan ke samping untuk menghindari tatapannya.

Dia tau aku menghindar dari tatapannya, dan ia memutuskan untuk membalikkan badannya lagi ke depan.

Harusnya aku ga ngomong apa apa. Pasti dia ga mau anterin aku sekarang. Kayaknya udah takdir aku harus pulang sendiri hari ini. Belum sempat aku turun, motornya tiba tiba melaju.

"Jim-"

"Diem"

"Jimin.."

"Kamu mau diantar pulang kan? Kalo mau diem", aku langsung diem sesuai dengan perintahnya.

---

Perjalanan dari sekolah sampai depan rumahku terasa sangat jauh. Jimin tetap mengantarku bahkan setelah mendengar pengakuan aku.

Mulutku masih tertutup saat aku turun dari motor hitamnya. Aku melirik ke arah wajah Jimin yang sedang turun juga. Aku bisa melihat kekesalan dari raut wajahnya.

Gimana cara biar Jimin ga marah sama aku? Ngejelasin semuanya?

"Jim..tentang yang tadi aku bilang soal Taehyung, aku-"

"Aku ga mau denger namanya", aku baru mau kasih penjelasan udah dipotong. Jujur, ngeliat Jimin yang keliatan dingin gini itu asing banget.

Jimin membuka mulutnya kembali,"Kalo kamu suka sama dia, berarti kalian sering bersama walaupun aku udah ngasih tau kamu untuk menjauh dari dia. Kenapa kamu ga pernah dengerin aku hah?"

"Aku ga bisa ngejauhin seseorang kalo aku aja ga tau alesan kamu nyuruh aku ngejauhin dia", aku mencoba membela diri sendiri.

"Karena dia itu brengsek"

"Itu bukan alasan Jimin–dan kamu jangan bilang orang lain berengsek seenaknya tanpa mengenal orang itu"

Ada jeda diantara percakapan kita, sampai aku mendengar Jimin menghela nafas lalu berbicara,"Aku mengenalnya dengan dekat bahkan menganggapnya sebagai saudara"

Hah?

"Kau..dekat dengan Taehyung??"

"Tapi itu dulu. Sebelum dia berubah menjadi orang berengsek. Aku ga tau kenapa orang yang sudah aku anggap sebagai saudara sendiri tiba tiba berubah menjadi seperti badboy. Dan saat aku bertanya, dia malah marah marah dan menyalahkanku. Aku aja ga tau aku salah apa tapi dia langsung mukul aku, sampai akhirnya kita bertengkar hebat dan ujungnya  persahabatan aku dengannya selama 4 tahun hancur. Dan juga kepercayaan yang sudah aku bangun untuknya telah hilang", ga pernah terlintas di benakku seorang Park Jimin dan Kim Taehyung pernah bersahabat.

"Tetep aja kamu ga boleh bilang dia berengsek, Jim. Ini terasa salah", aku berusaha membela Taehyung di hadapan temannya, mantan sahabat lebih tepatnya.

"Itu faktanya- dia memang brengsek. Kamu ga pernah liat dia merangkul cewe tiap pagi? Menggoda mereka tiap jam istirahat. Dan kalo 'fans' nya itu menarik, dia cium. Terus apa? Ia meninggalkannya", aku meremas ujung rok mini ku selagi mendengar ucapan Jimin.

Falling In Love With You [ Taehyung x Yoojung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang