Cuaca hari ini sangat panas. Sudah hampir setengah jam Ara berdiri di gerbang sekolah menunggu Pak Agus menjemputnya. Wajah nya menjadi merah padam, kesal bercampur panas. Bibirnya tak henti berkomat-kamit menggerutu tak jelas. Sesekali Ia menendang-nendang pagar dibelakangnya.
"Neng, kasian itu pagernya jangan ditendang2" ucap tukang ojek yang kebetulan mangkal disamping sekolah. "Nunggu jemputan yaa neng? Mending naik sama abang aja" tambah tukang ojek sambil mengedipkan mata.
Acha tak merespon dan memandang ke arah lain berharap Pak Agus segera datang. Ia mencoba menggali sisa2 kesabarannya.
"Abang mau kok anter neng cantik kemana aja. Khusus neng, Gratis" ucap tukang ojek berjalan mendekati Ara.
Ara menengok dan menatap tukang ojek itu dengan tajam.
"ABANG BISA DIEM GA SI?"
"BIBIRNYA MAU ARA TABURIN BON CABE?!!"
"ARA LAGI KEPANASAN! JANGAN BIKIN TAMBAH PANAS!!!"
"JANGAN SAMPE ARA TELPON AMBULAN BUAT NGANTER ABANG KE RUMAH SAKIT!"
"I..iya neng, ampun.. abang ga bakal gangguin neng" ucap tukang ojek sambil berjalan cepat menuju motornya.
Begitulah Ara, gadis imut yang jika sudah kesal bisa membuat siapapun menciut. Seperti tukang ojek barusan, niat ingin menggoda, malah mendapat makian Ara.
Setelah membuang nafas dan menstabilkan emosinya, Ara mengeluarkan ponsel dari saku bajunya dan mencari kontak bertuliskan "My Bro".
"KAK!!" ucap Ara berteriak di ponselnya.
"Kenapa si Ra?" jawab Davian disebrang sana.
"Pak Agus belum jemput Ara"
"Udah 30 menit Ara berdiri di gerbang! Panas banget!"
"Ara udah garing ini kayak kerupuk kulit!!"
"Tau gitu Ara bareng Cica aja!!"
"Ara mau mau naik taksi aja!" ucapnya lalu buru2 mengakhiri telponnya. Karena Ia tau Davian tidak akan mengijinkan dirinya naik taksi dan malah menhuruhnya menunggu di sekolah hingga orang suruhannya datang.
Sudah hampir 5 menit Ia menunggu, tak ada satupun taksi yang lewat. Ara terus saja menghentak-hentakkan kakinya sambil mengumpat kekesalannya hingga ia melihat kaleng kosong bekas minuman bersoda dan menendangnya ke sembarang arah.
Tendangan Ara kali ini sangat jitu, kaleng itu tepat mengenai anjing yang sering tidur di depan sekolah. Sontak membuat anjing itu bangun dan menggonggong lalu berlari tepat ke arah Ara.
Ara yang menyadari hal itu langsung berlari sekencang-kencangnya.
"HUAAA ANJING TOLONG ARA"Tanpa menengok kiri kanan Ara langsung menyebrang jalan, tanpa ia sadari sebuah sedan hitam sedang menuju ke arahnya.
Ciiiiitttt...
Suara gesekan ban mobil dengan aspal nyaring terdengar, hingga menyita perhatian warga sekitar.Tok.. Tok.. Tok...
Ara mengetok-ngetok kaca jendela sedan itu. "Bukaa doong, tolongin Ara dikejar anjing" ucapnya sambil teriak2. Sementara yang di dalam mobil hanya dapat melihat Ara mangap2 seperti orang gila.Ya, mobil tadi nyaris menabrak Ara. Hanya nyaris, untung sang supir mengerem dalam waktu yang tepat. Namun warga yang mengira Ara terluka mendatangi mobil itu.
Di dalam mobil, Seorang pria dengan setelan jas formalnya yang duduk di kursi penumpang melihat aneh ke kaca jendela yang diketuk2 Ara.
"Bagaimana pak? Warga mendatangi kita"
ucap supir panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Bee
General Fiction"Lo tu diciptakan dari apa sih? nyebelin banget!" "Dari tulang rusuk kamu" "Gw ga tertarik sama anak kecil" "Kamu tambah ganteng kalo lagi galak" "Akkhhh!!.. Dasar bocah aneh!!!"