I'm Sorry..

756 74 10
                                    

Jangan lupa bintangnya..

Happu Reading^^
.
.
.

"Dav, sore ini kita meeting jam 5" ucap Melda yang duduk di bangku depan samping supir-sedangkan Davian di belakang.

Davian melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, jam 04.30. Itu artinya hanya tersisa 30 menit, Ia pasti akan telat-ditambah jalanan yang macet total membuatnya tidak bisa berkutik.

"Apa mereka udah sampai disana?" tanya Davian.

"Udah Dav, Mereka baru saja nyampe" ucap Melda.

"Maaf tuan, sepertinya kita tidak bisa sampai tepat waktu karena jalanan macet total sampai perempatan depan" ucap supir ketika melihat layar gps.

"Oiya Dav, tadi ada titipan dari Ara" ucapnya sambil membuka tasnya. "Nih" tambahnya menyerahkan sebotol jus jeruk pemberian Ara tadi.

"Ara tadi ke kantor?" tanya Davian.

"Loh, emang lo ga tau? Dia nungguin lo sejam di resepsionis, masih pake seragam juga. Katanya dia telpon lo tapi ga lo angkat2" ucapnya.

Davian langsung mengecek ponselnya yang sejak meeting tadi siang Ia silent. Dan benar saja ada 15 panggilan tak terjawab dari adiknya dan 10 panggilan dari no Agus-supir pribadi Ara. Davian menswipe menu panggilan pada no Ara, namun tak diangkat.

"Tadi pas kita turun dia udah ga ada kan?" tanya Davian  yang sama sekali tak menyadari lingkungan sekitar karena terlalu sibuk hari ini.

"Ngga ada Dav, kayaknya ga lama keluar kantor pas kirim dokumen itu dia pulang juga" jawab Melda.

"Coba lo telpon ke kantor, Ara masih disiti atau ngga" titahnya. Tak lama kemudian ponsel Davian berdering dan memunculkan nama Agus.

"Halo pak.. Maaf apa non Ara sama bapak? Tadi saya ke sekolah tapi non Ara ngga ada. Jadi saya ke rumah dan non Ara belum pulang sampai sekarang" ucap Agus membuat Davian cemas.

"Cari dia sampai ketemu. Datangi ke rumah semua teman2 nya!!" perintahnya dengan emosi lalu mematikan panggilan itu.

"Kata Rani, Ara udah pulang dari 1 jam yang lalu Dav" ucap Melda.

Davian kembali membuka kontak di ponselnya lalu menelpon salah satunya. "Ca, ini Kak Davian. Ara lagi sama kamu?" tanya nya langsung ketika panggilan itu diangkat.

"Ngga Kak. Tadi Ara langsung keluar kelas pas bel pulang"

"Kamu tau ga Ara mau kemana aja hari ini?

"Ngga Kak. Ara ga cerita apa2"

"Yaudah kalau nanti Ara hubungin kamu langsung telpon kakak ya"

"Iya Kak"

Lalu davian menutup panggilannya. "Kemana anak itu" gumamnya sambil menatap keluar jendela dan sesekali memijit dahinya.

Melda membuka kaca jendelanya ketika pedagang air menawarkan dagangannya.

"Aqua pak. Ini uangnya" ucapnya sambil menyerahkan selembar uang 10 ribuan. "Di depan ada apa ya pak? Rame2 gitu sampai macet total nih" tanya Melda.

"Ooh itu tadi ada kecelakaan bu, anak sekolah ketabrak pas nyebrang" jawan pedangan asongan itu.

Melda mengangguk, rasa penasarannya kembali muncul, "barusan kejadiannya? Cewek atau cowok pak? Memang parah yah kondisinya?"

"Iya bu, paling 5 menit yang lalu. Cewek bu. Dari seragamnya sih siswi Citra Nusa. Parah banget bu, ga tau selamat atau ngga. Tapi tadi ada mas2 gitu yang langsung nolongin dan bawa ke rumah sakit kayaknya sebelum polisi dateng" ucapnya.

Honey BeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang