Jangan lupa bintangnya yaa...
Happy Reading^^
.
.
.Hari minggu yang damai. Ara masih bergelung dengan selimut dan gulingnya, sementara waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi, hingga seseorang menyibakkan selimutnya dan menarik gulingnya.
Ara menggeliat dan mendecak kesal. Perlahan Ia nembuka matanya dan muka Kakaknya lah yang pertama kali Ia lihat. "Aku masih ngantuk Kak.." ucapnya merengek.
"Ini udah jam 9. Harusnya kamu jogging biar sehat" ucap Davian sambil menarik tangan Ara untuk menyuruhnya bangun.
Dengan terpaksa Ara bangun dari posisinya sambil mengucek-ngucek matanya. "Semalem aku tidur jam 2 gara2 ngerjain PR buat besok. Jadi aku ngantuk banget sekarang" ucapnya sambil menguap.
"Rajinnya ade kakak, tumben ngerjain tugas" ucap Davian sambil melihat buku2 yang berserakan di atas tempat tidurnya. "Dapet berapa soal?" tambahnya.
Ara menggeleng, Davian mengeryitkan dahi tak mengerti. Ia pun mengambil buku PR Ara dan mengecek isinya, dan ternyata tak satupun soal yang bisa dijawab adiknya itu. Hanya coret2 an dan gambar2 kartun tak karuan.
Ara panik,memutar otaknya untuk mencari alasa. "Soalnya susah!" ucap Ara membela diri.
Davian menghembuskan nafasnya dengan kasar. Menurutnya soal itu sangat mudah, bahkan anak SMP pun bisa mengerjakannya, hanya hitungan aljabar sederhana. "Besok kamu harus udah mulai privat" ucap Davian lalu meletakkan kembali buku tugas Ara.
"Cewek atau cowok?" tanya Ara bersemangat.
"Kakak usahakan cewek" ucap Davian dengan yakin.
"Yah Kak, ga mau cewek, judes!" ucap Ara kembali mengingat Ia sering di marahi oleh guru privatnya yang seluruhnya perempuan.
"Terserah. Siap2 ga naik kelas" ucap Davian lalu keluar dari kamar Ara. Sementara Ara mendengus kesal.
"Dasar ga punya perasaan!" ucap Ara kesal ketika pintu kamarnya sudah tertutup, kalau belum, mana Ia berani.
--------------
Ara sudah rapi dengan kulot selutut dan atasan peachnya. Dengan senyum mengembang Ia menuruni tangga. Dilihatnya sang Kakak yang sedang fokus membaca berita online di tab nya.
"Mau kemana?" tanya Davian masih sambil fokus pada tab nya.
"Main" ucap Ara masih badmood karena kejadian tadi pagi.
"Duduk" ucap Davian.
"Hah?" tanya Ara bingung mengapa dirinya disuruh duduk ketika Ia sudah siap untuk pergi.
Merasa tak direspon, Davian mengalihkan pandangannya menatap Ara. "Duduk sini" ucapnya sambil menepuk sofa di sebelahnya.
"Kamu mau kemana?" tanya Davian mencoba lebih bersabar menghadapi Ara.
"Main" ucap Ara sambil menatap lurus ke depan.
"Main kemana?" tanya Davian.
"Mall" jawab Ara.
"Sama siapa?" tanya Davian masih menatap Ara.
"Sendiri" jawab Ara singkat.
"Yaudah Kakak anter" ucap Davian sambil mengusap rambut Ara dengan lembut.
Ara menengok dan menatapnya. "Aku ga mau guru privat cewek!" ucapnya sambil memasang wajah jutek.
"Kakak juga ga mau ngasih guru privat cowok ke kamu" ucap Davian kembali menatap tabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Bee
General Fiction"Lo tu diciptakan dari apa sih? nyebelin banget!" "Dari tulang rusuk kamu" "Gw ga tertarik sama anak kecil" "Kamu tambah ganteng kalo lagi galak" "Akkhhh!!.. Dasar bocah aneh!!!"