Bertemu Lagi

92 16 0
                                    

Dela mengernyit heran saat mendapati Wira bersandar dikap mobilnya, pria itu menghisap puntung rokok, menyesap kuat rasa pekat dari barang berbahan nikotin itu, membiarkan asapnya mengepul disekitar wajahnya.

"Sorry, ini mobil gue" Dela berdiri di depan Wira. Pria itu membuang puntung rokok itu, menginjaknya hingga tak berbentuk.

"Anterin gue balik" Tepat setelah berujar, Wira membuka pintu penumpang disamping pengemudi, membiarkan Dela tercengang sendirian

"Eh woy! Apa-apaan lo?!" Dela menarik lengan Wira, memaksa pria itu keluar dari mobilnya.

"Apasih?" Wira malah balik bertanya tanpa rasa bersalah.

"Hasrusnya gue yang nanya! Lo ngapain masuk mobil gue?" Dela memandang tidak suka ke arah Wira.

"Lo yakin kalo lo pantes dapet juara satu di kelas?" Dela mengkerutkan dahinya.

"Maksud lo apa?"

"Lo bego atau gimana? Kan gue bilang anterin gue pulang. Masih kurang jelas?" Dela memandang Wira dengan malas.

"Sorry yah, gue nggak kenal sama lo. Dan gue bukan supir lo!" Dela masuk ke dalam mobil, tapi gadis itu kembali menggeram kesal saat Wira dengan cepar masuk ke mobilnya sebelum ia menyalakan mesin beroda empat itu.

"Keluar! Atau nggak gue teriakin kalo lo maling!" Dela mendorong-dorong tubuh Wira, tapi pria itu langsung mengunci pintunya.

"Santai aja dong. Lagian rumah gue nggak di luar kota juga" Wira terkekeh saat melihat raut kesal Dela. Ia masih ingat saat gadis itu dengan sinisnya mengusirnya dari kelas ipa3 tadi pagi.

"Gue Dela Azelia, pacar Calvin"

"Lo pacar Calvin?" Chandra bertanya dengan ekspresi wajah terkejut, pria itu terlihat seperti baru saja mendapat kabar undian lotre.

"Yes. And, buat apa kalian nanya basecamp Calvin sama gank-nya?" Dela berdiri dari duduknya, berhadapan dengan Wira.

"Lo cuma perlu nunjukin basecampnya aja. Nggak perlu tau masalahnya" Wira menyeringai saat melihat gadis itu menatap tajam ke arahnya.

"Gue nggak bakal ngasih tau!"

"Etdah ni cewe. Kasih tau aja buruan, sebelum Wira maksa lo!" Andre terlihat gelisah, daritadi tangannya memegangi perutnya, mulas.

"Gue merasa nggak punya keharusan ngasih tau kalian" Dela mengernyit saat Wira mendekatkan jarak mereka, membuat gadis itu memundurkan tubuhnya.

"Kasih tau sekarang, atau nggak gue bakal langsung maksa lo nunjukin tempatnya" Dela tersenyum meremehkan. Dia pikir gue takut sama cowo model gini, Dela membatin.

"Mending lo semua keluar dari kelas gue. Atau gue bakal laporin ke guru bk, dengan alasan kalo kalian membuat keributan" Wira malah tertawa.

"Silahkan. Ruang bk mah udah jadi tempat santai gue" sedangkan Chandra dan Andre hanya memijit pelipis mereka.

"Terus lo bangga gitu?" Dela tersenyum kecut.

"Lah lo sendiri apakabar? Badgirl!" Wira tertawa makin keras saat Dela melotot ke arahnya.

"Bangs*t lo! Keluar!" Dela mendorong Wira ke depan pintu kelas, pria itu hanya menuruti sambil tertawa.

"Tutup pintunya Yo!" Rio yang kaget hanya menuruti kata Dela. Gadis itu merengut kesal saat berhasil membuat Wira cs keluar dari kelasnya.

"Del sabar. Nggak usah diladenin si Wira mah" Lisa mengelus bahu Dela, sedangkan siswa lainnya hanya diam, walaupun sedikit terdengar kasak-kusuk dari mereka.

Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang