Senin Tersial.

65 9 0
                                    

Seminggu sudah sejak insiden Calvin yang memarahi Dela karena pulang dengan Wira. Pagi ini pria itu bersedekap dada di depan pintu rumah, menunggu Dela yang masih bersiap.

"Lama banget!" Dela tersentak saat baru saja keluar dari pintu dan mendapati eksistensi pria jangkung di depannya dengan raut datar.

"Lo? Ngapain di sini?" kali ini giliran Calvin yang mengernyit.

"Apa maksud lo? Emang kenapa kalo gue di rumah?"

"Gue pikir lo udah berangkat tadi" Dela berjalan menuju mobilnya, gadis itu kembali tersentak saat Calvin dengan cepat merampas kunci mobil Dela.

"Apaan sih?!" Dela memberengut saat Calvin berjalan ke arah motor sport pria itu.

"Balikin kunci mobil gue" Dela menarik lengan Calvin, tapi pria itu langsung menaiki motornya dan memasang helmnya.

"Naik!" Dela menatap Calvin cengo, sedetik kemudian gadis itu mencoba merogoh saku baju seragam Calvin, tempat pria itu menyembunyikan kunci mobil Dela.

"Lo tuli? Naik!" Dela berdecak.

"Naik apanya? Gue mau berangkat sekolah, udah telat bego!" Calvin menatap tajam Dela, kemudian menjentik bibir gadis itu menggunakan ibu jari dan jari tengahnya.

"Apasih?!" Dela memukul lengan pria itu.

"Lo mau sampai kapan berdiri? Buruan naik, katanya telat" Dela masih diam.

"Maksud lo apasih? Mau nganter gue ke sekolah? Nggak mau!" Calvin menggeram di balik helmnya.

"Bacot! Kalo nggak mau gue anter, sana lo naik grab atau apapun" Calvin sudah menyalakan mesin roda dua itu.

"Balikin kunci mobil gue!" Calvin tidak menggubris, menjalankan motornya dengan pelan keluar pagar rumahnya, sedetik kemudian motornya terhenti saat mendengar suara Dela meneriakinya.

"Oke gue ikut sama lo!" Tanpa memperdulikan Calvin yang mendengus, Dela langsung menaiki motor Calvin dibagian belakang.

"Tumben lo nganter gue, kenapa sih?!" Dela sedikit berteriak agar pria di depannya itu mendengar.

"Gue curiga lo mau pulang bareng cowo itu lagi!" walaupun suara Calvin terdengar sayup, tapi Dela masih bisa mendengarnya.

"Nggak mungkin lah. Lagian kalo gue pulang sama dia kenapa?" Calvin tidak menjawab lagi, pria itu semakin mempercepat laju motornya, membuat Dela memekik tertahan seraya mengeratkan pegangannya pada pinggang Calvin.

.

.

.

Sekitar 20 menit motor Calvin berhenti di depan gerbang SMA Ranujaya. Dela meringis saat menyadari gerbang sekolahnya sudah dikunci.

"Tuh kan gue telat, pasti upacara udah mulai" Dela berdecak saat melihat Calvin hanya diam.

"Udah sana! Lo pasti juga telat" Dela berbalik sebelum Calvin menarik pergelangannya, membuat Dela berdiri di hadapan pria itu.

"Apa lagi?! Gue udah telat banget!" Dela mendengus melihat Calvin melepaskan helmnya.

"Lo udah telat, kan? Mending bolos kuy!" Dela melotot mendengar Calvin dengan mudahnya mengajaknya 'bolos', oke Dela memang bukan tipe murid teladan, dan bohong kalau dia tidak pernah bolos bersama kedua sahabatnya, tapi ini hari Senin, Dela kapok bolos saat hari Senin, karena apa? Hari Senin bolos sama dengan dapat 0 dalam ulangan Matematika, bisa-bisa Dela tidak lulus tahun ini.

"Nggak mau! Mending lo sekolah sana, ntar nggak naik kelas baru nyesel!"

"Males. Gue juga udah telat," Calvin merogoh saku bajunya, mengambil ponselnya dan mengetik pesan.

Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang