Wira mengendarai motor sportnya dengan laju, membelah jalanan yang lengang pada malam yang dingin, rintik hujan membuat jalanan tampak lembab. Pria itu memelankan laju motornya saat sampai di dekat sebuah bangunan tinggi, tampak biasa dari luar, tapi jika dilihat ke dalam tampak hingar bingar di setiap sudut ruangan, kelap-kelip lampu menyatu dengan gelapnya ruangan, suara gelas bertubrukan senyap oleh dentuman musik beat. Fiesta's Club. Bar yang sangat terkenal di Jakarta.
"Lama banget Wir," Chandra yang berdiri di depan pintu masuk merangkul pundak Wira. Mereka masuk ke dalam, duduk di kursi bermeja bundar di ujung ruangan, Andre yang sudah di sana sejak tadi menggeser tubuhnya, memberi ruang untuk Wira.
"Kenapa lu? Kusut banget muka" Andre meneguk air mineral. Wira hanya diam, sedetik kemudian meneguk soda yang dibawakan bartender.
"Eh btw, gimana tuh cewenya Calvin?" Chandra sedikit berteriak, tapi tetap saja suaranya tenggelam oleh musik.
"Tadi siang gua pulang sama dia" Andre terbatuk, kemudian menatap Wira.
"Serius? Kok bisa?" Chandra mendengus melihat reaksi berlebihan dari Andre.
"Awalnya sih tuh cewe nggak mau, tapi gua paksa" Wira sedikit terkekeh saat mengingat kejadian tadi siang.
"Terus, dia udah ngasih tau basecamp Calvin?"
"Belum"
"Lah terus gimana?"
"Kita cari tau sendiri aja udah," Wira memicingkan matanya saat melihat eksistensi perempuan yang dikenalnya memasuki club ini "gua ke sana dulu" Wira beranjak dari duduknya menghampiri perempuan itu.
"Lisa," Wira menepuk bahu perempuan-Lisa- itu "Temennya Dela ,kan?" Lisa menoleh dan mengernyit heran.
"Lo ngomong sama gue?" Lisa berteriak, dia sama sekali tidak mendengar apa yang dikatakan Wira.
"Lo temennya Dela, kan?" teriak Wira. Lisa hanya mengangguk.
"Dela di mana?" sedetik kemudian Wira menengok ke arah yang ditunjukkan Lisa. Di sana, Dela terlihat duduk bersama seorang perempuan dan dua pria yang tidak Wira kenali.
"Sama siapa dia?"
"Itu Dirga sama Ryan, yang cewe itu Bianca" Lisa menunjuk ke arah perempuan yang memakai jaket kulit coklat tua.
"Pacarnya Dela?"
"Bukan, itu squadnya Dela kalo di club"
"Oh iya gua lupa, Dela pacarnya Calvin." Lisa hanya diam.
"Yang cewe siapanya Dela?" Lisa berdecak, pria ini terlalu banyak bertanya, batinnya.
"Itu pacarnya Ryan. Udah ya, gue mau nyusul mereka" belum sempat Wira menyahut, Lisa langsung berjalan menghampiri Dela dan lainnya, kemudian duduk di samping Dela. Lagi dan lagi Wira bertemu dengan Dela.
"Eh gua liat tadi lu ngomong sama Lisa?" itu Chandra, pria itu sedari tadi memperhatikan Wira yang berbicara dengan perempuan yang tak disangkanya Lisa.
"Iya. Cuma nanya sesuatu"
"Apaan?" Chandra menatap curiga ke arah Wira.
"Kepo," Wira kembali meneguk minumannya, memperhatikan sekumpulan eksistensi manusia yang duduk di seberang sana, Dela dan teman-temannya.
Badgirl..
.
.
.
"Mau ke mana ,Del?" Lisa menatap Dela yang berdiri.
"Pulang"
"Lah baru jam berapa ini? Seorang Dela Aziela pulang dari club jam segini? Omg!" Dela menatap jengah ke arah Lisa yang bereaksi terlalu lebay.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let You Go
RandomWira, Dela. Mereka punya kisah hidup sendiri yang ingin mereka ceritakan pada orang terdekat mereka. Kisah yang bermula dari sebuah rasa. -Karena merelakan kepergianmu adalah suatu kesulitanku hingga saat ini.