Dela terdiam saat mata tajam Calvin mengarah padanya. Gadis itu merutuki dirinya yang malah membeku di tempat hanya karena tidak sengaja bertemu Calvin di dapur, pria itu hanya menatapnya tajam tanpa berucap sepatah kata pun.
"Vin," Dela merasakan aura hitam semakin memancar dari Calvin tatkala pria itu melengos pergi begitu saja tanpa menghiraukan panggilannya.
"Serem banget ih," Dela memberengut melihat punggung Calvin yang menghilang di balik pintu utama. Gadis itu berjalan mengambil tas sekolahnya yang tergeletak di kursi makan, kemudian berjalan keluar rumah.
"Lah tuh anak ninggalin gue?! Kunci mobil gue masih sama dia!" Dela menghentakkan kakinya kesal.
LINE!
Lisa
Woy bininya dugong, lu dmn?
Lisa
Bentar lagi belDela semakin menggerutu saat mendapat pesan chat dari Lisa.
Dela
Gue gbs brgkt!Kunci mobil sama Calvin.
Tuh anak ninggalin gue!!!
Lisa
Anjir!Gmn dong?
Dela
Jemput gue plis!Lisa
Lah anju!Mana bisa?!
Dela tidak lagi membalas pesan chat dari Lisa, ah sama saja boong kalau Lisa menjemput Dela sedangkan gadis berambut pirang itu sudah berada di sekolah.
"Au ah bolos aja!" Dela masuk lagi ke dalam rumah dengan langkah lebar.
.
.
.
"Lun, Dela masih di rumah. Nggak ada tumpangan" Aluna mengernyit heran.
"Tuh anak punya mobil, kan?" Lisa menghembuskan nafas jengah.
"Kunci mobil Dela belum dibalikkin sama Calvin, tuh bocah juga ninggalin Dela di rumah"
"Kok bisa?!"
"Ya bisa lah! Sekarang aja Dela masih di rumah, kan? Cabut kuy!"
"Ke mana? Mapel pertama kan si kumis"
"Ke rumah Dela, kayaknya tuh anak nggak bakal sekolah"
"Lo yakin mau dapet nol ulangan nanti?" Lisa berdecak kesal mengingat perjanjian yang dibuat oleh guru matematika itu, siapa saja yang bolos saat hari senin atau pada jam pelajaran beliau maka nilai nol yang akan didapat saat ulangan. Wah, bisa-bisa Lisa nggak lulus.
"Ya terus gimana? Kasian juga Dela sendirian bolos"
"Kita absenin aja"
"Lo pikir si kumis bakal percaya?" Aluna menghela nafas, benar juga, Pak Adi pasti tidak percaya jika mereka memberikan alasan atas ketidakhadiran Dela, siapa sih yang tidak tahu jika Dela bersama sahabatnya itu sering bolos, jika mereka tidak ada di kelas sudah dipastikan bolos, sama sekali tidak pernah ada alasan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let You Go
RandomWira, Dela. Mereka punya kisah hidup sendiri yang ingin mereka ceritakan pada orang terdekat mereka. Kisah yang bermula dari sebuah rasa. -Karena merelakan kepergianmu adalah suatu kesulitanku hingga saat ini.