PROLOG

12 0 3
                                    

   Suasana di kelas pagi itu begitu kacau, ada yang mengerjakan pr yang belum dikerjakan, ada yang bernyanyi walaupun dengan suara yang fals, ada yang tertidur hingga teriak-teriak dengan suara  cempreng-nya dan masih banyak lagi. 
   Ya, begitulah suasana kelas X1-IPA-2  pagi itu di SMA Cakrawala.

   Namun walaupun suasana yang jauh dari kata tenang itu, seorang gadis tetap duduk dengan tenang di bangkunya seolah tidak ada yang terjadi.
   Ia, gadis itu bernama Adelia Putri Guntoro atau disapa Lia.

Lia tetap tenang, hingga perempuan bernama lengkap Clarissa Ruth Wijaya memanggilnya dengan suara khas-nya.

"LIAAAA" teriak Risa

Namun yang dipanggil hanya diam dan tenang tanpa membalas teriakan temannya yang membuat satu kelas menutup telinga mereka.

Mungkin karena sudah terbiasa  dengan suaranya yang khas tersebut.

"Lia, liaaa. Bagi pr kimia dong... gue belum buat Li. Lo kan anak yang baik dan cantik jadi boleh dong pinjem PR. Plisss" mohon Risa pada Lia

"Hm" seperti biasa, Lia akan memberikan apapun pada sahabatnya itu walaupun responnya kelewat singkat, seperti tidak ikhlas walaupun yang sebenarnya adalah sebaliknya.

"Makasih Liaa. Baek deh, ntar gue balikin pas istirahat yaaa" kata Risa

"Hm" balas Lia

Risa kemudian kembali ke tempat duduk dan mulai menyalin pekerjaan Lia.

Tak terasa bel masuk berbunyi dan guru pun masuk ke kelas.

"Selamat pagi anak-anak" sapa bu Jeni - wali kelas mereka

"Pagi buu" jawab murid-murid

"Hari ini kelas kita kedatangan murid baru, ayo nak silahkan perkenalkan diri kamu"

  Kemudian masuk seorang laki-laki berparas tampan dengan mata biru dan hidung mancung yang khas di mata orang lokal.

"Hai, nama gue Jason Sergio Sulistyo, panggil aja Jason" sapa Jason pada teman-teman barunya sambil tersenyum.

Beberapa wanita mulai histeris karena senyumnya namun tidak dengan Lia, ia tidak begitu tertarik pada pria manapun, setampan apapun pria tersebut, menurutnya semua pria tidak ada yang bagus.

Pandangan Jason menyapu le seluruh ruang kelas XI-IPA-2 dan matanya terpaku pada satu meja yaitu meja Lia.

Selama beberapa saat ia merenung di depan kelas layaknya patung yang tidak dapat bergerak, hingga suara bu Jeni mengagetkan-nya

"Jason, silahkan duduk ditempatmu nak, kenapa masih berdiri di sini??"

"Ah, oh ia buu" sahut jason setelah beberapa detik mematung

Ia pun berjalan ke arah meja yang berada di belakang Lia dan duduk di tempat itu

"Baik anak-anak mari kita mulai pelajaran hari ini. Buka buku paket halaman 30." Perintah bu Jeni
 
  Selama bu Jeni menjelaskan, Jason sama sekali tidak memperhatikan. Pandangannya hanya tertuju pada satu titik, yaitu Adelia Putri Guntoro.

   ☆-☆-☆-☆-☆-☆-☆-☆-☆-☆-☆-☆-☆

Haloo
Ini cerita aku yang pertama, jadi  tolong dimaklumi ya
Kalo ada kata-kata yang salah atau ga nyambung

Salam Hangat,

Mar.R.H

Painful LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang