BAB 9-Tentang Dev(3)

366 57 27
                                    

"Kenapa kau tidak memakan pesananmu Shirena? Dari tadi kau hanya menatap dan mengaduk-aduk makananmu saja,"

Ucapan seorang laki-laki menyadarkan seorang gadis yang tengah melamun memperhatikan isi mangkuknya. Sejak beberapa menit yang lalu, dari pesanan itu datang hingga saat ini, gadis itu tidak sama sekali mencicipinya, ia malah memainkan sendok dan mengaduk-aduk isi mangkuknya dengan lemah. Padahal laki-laki yang duduk di hadapannya sudah menghabiskan makanan dari setengah piringnya.

Gadis itu hanya mendongak lemah menatap laki-laki bermata hazel yang ada di depannya, kemudian kembali menunduk dan mengaduk-aduk isi mangkuk. Bingung dengan apa yang harus dilakukan, laki-laki itu pun akhirnya mengambil sendok yang dipegang oleh gadis itu dan menyendokkan makanan lalu menyodorkannya tepat di depan mulut gadis itu.

Gadis itu terkejut ketika laki-laki itu dengan sangat tiba-tiba menyodorkan sendok yang berisi makanan ke mulutnya, dengan terpaksa gadis itu pun membuka mulutnya dan menerima sodoran tersebut. Laki-laki itu tersenyum tatkala ia melihat gadis itu sudah mengunyah makanan yang tadi ia suapi kepadanya.

"Apa aku harus menyuapi-mu agar kau makan?" tanya laki-laki itu terkekeh seraya memainkan sendok yang dipegangnya.

"Dev! Aku hanya banyak pikiran jadi tadi aku tidak konsen," jawab gadis itu sambil mengambil sendok miliknya yang dimainkan oleh Dev---laki-laki bermata hazel yang duduk di hadapannya. "Lagipula kau mengagetkanku saja dengan cara seperti itu, jadi mau tidak mau aku menerimanya padahal aku bisa makan sendiri," sambungnya.

"Hahaha, kau memikirkan apa Shirena? Jangan bilang kau memikirkanku," ucap Dev dengan alis yang dinaik turunkan.

"Ish dasar kau ini terlalu percaya diri. Aku hanya memikirkan beberapa hal kecil saja," ujar Shirena. 'Seperti bagaimana caraku agar tidak ketahuan oleh dirimu Dev' sambung Shirena di dalam hati.

Laki-laki yang bernama Dev itu hanya bisa mendengarkan apa yang Shirena katakan tanpa menimpali dengan pertanyaan yang biasa ia ajukan ketika berbicara dengan Shirena. Ia lebih memilih melanjutkan sisa makanannya.

Sedangkan Shirena tengah sibuk mengunyah makanan yang tadi ia terima dari suapan Dev.

'Jadi seperti ini rasanya cumi-cumi' batin Shirena.

"Ayo habiskan Shirena, kau bilang kau bisa makan sendiri kan? Atau aku harus menyuapimu lagi? Hahaha..." ucap Dev seraya tertawa.

Shirena hanya mencebikkan bibir dan memutarkan bola matanya dengan malas, enggan untuk menjawab cibiran Dev. Ia pun menyendokkan makanannya ke dalam mulut tapi tepat saat sendok itu masuk ke dalam mulutnya, tiba-tiba perutnya merasakan sakit yang amat dahsyat.

"Aaaawww, perutku..., sakit...," ucap Shirena meringis kesakitan sembari memegangi perutnya.

"Shirena, kau tak apa? Apa yang terjadi? Shire---,"

"Deevv.., aa..aku, ke toilet sebentar,"

"Ba--baiklah, jika ada apa-apa teriak saja dari dalam toilet dan panggil aku!"

Dev hanya memperhatikan kepergian Shirena dengan tatapan nanar. Garis wajahnya berubah menjadi lebih serius dan khawatir. Matanya kemudian menatap makanan yang tadi Shirena makan, kemudian ia mencoba untuk mengambil sesendok makanan tersebut lalu memakannya.

"Rasanya tidak ada masalah dengan makanan ini, tapi kenapa Shirena seperti keracunan ketika memakannya ya?" ucap Dev bertanya sendiri.

***

Sejak beberapa menit yang lalu, Shirena telah memuntahkan semua isi makanan yang tadi ia makan, padahal ia hanya makan sesuap namun rasanya seperti menghabiskan seluruh air lautan lalu memuntahkannya.

MERPIRE [Mermaid Vampire]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang