BAB 8-Tentang Dev(2)

379 59 30
                                    

"Mulailah dari mencari tahu tentang Dev,"

Perkataan Dolfi kemarin membuat Shirena memikirkan bagaimana ia mencari tahu tentang Dev? Apakah dari makanan dan minuman favoritnya? Dari warna kesukaannya? Atau bagaimana cara ia berenang? Itu semua terlalu sulit untuk Shirena cari tahu.

Saat Shirena melihat novel terjemahan yang ia baca, selintas ide muncul di benaknya. Mungkin mencari tahu dari kegemarannya bukanlah hal yang sulit. Terlebih lagi ia bisa mencari seseorang dengan bau darahnya yang khas. Hanya Shirena yang bisa melakukannya.

Dev memiliki aroma darah yang sangat sulit untuk di lupakan. Begitu manis sampai selalu terngiang-ngiang aroma darahnya di rongga hidung Shirena. Namun Shirena selalu menahan napas jika Dev berada di dekatnya, salah-salah nanti ia bisa menerkam Dev jika tidak bisa mengontrol napasnya.

Shirena mengikuti insting penciumannya, mencari tahu dimana sosok laki-laki bermata hazel itu berada. Arahnya menuju tempat yang jarang sekali di kunjungi oleh para murid di sini, bahkan Shirena sendiripun belum pernah ke sini.

Langkah kecil serta pelan yang Shirena jalani dalam keheningan dan kesendiriannya. Pandangannya menelusuri koridor tak berujung, sesekali menengok ke belakang untuk melihat apakah ada murid lain yang juga menuju arah yang sama dengan Shirena. Namun, hanya dirinya saja saat ini yang sepertinya berjalan menuju tempat asing.

"Apakah benar jalan yang aku tuju? Sepertinya Dev tidak mungkin ke tempat asing seperti ini," ucap Shirena kepada dirinya sendiri. "Tapi insting penciumanku tidak pernah salah," sambungnya.

Setelah bergelut dengan argumen dalam pikirannya, Shirena akhirnya menuruti apa kata hatinya. Hingga langkah kakinya terhenti di depan sebuah ruangan dengan pintu kayu yang terbuka sedikit.

Shirena dapat melihat isi ruangan itu walau hanya dari celah pintu yang tidak sepenuhnya terbuka. Banyak terdapat lukisan-lukisan yang digantung di dinding dan adapula lukisan yang di tutupi oleh sehelai kain hitam.

Matanya menelusuri isi ruangan tersebut sampai berhenti pada sosok laki-laki yang tengah melukis lukisan yang membuat bola matanya membesar. Shirena mematung melihat lukisan itu.

"Bagaimana bisa...," gumam Shirena seraya menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang di lihatnya.

Laki-laki itu telah selesai dengan lukisan yang ia buat, lalu membereskan peralatan melukisnya serta menutupi hasil lukisannya dengan kain hitam. Shirena masih diam memperhatikan laki-laki itu hingga laki-laki itu berbalik dan menatap Shirena.

Ia tak sadar bahwa laki-laki itu kini tengah berjalan menuju ke arahnya, hingga sebuah pertanyaan terlontar dari mulut laki-laki itu yang membuat Shirena terkejut dan memundurkan langkah kakinya.

"Kau ingin melukis?"

Shirena hanya menggelengkan kepalanya. Laki-laki itu pun juga hanya melihat Shirena sekilas lalu mengunci ruangan yang sepertinya ruang melukis dan pergi meninggalkan Shirena. Namun Shirena berusaha mengejar laki-laki itu, entah apa yang membuat dirinya melakukan hal tanpa pemikiran terlebih dulu.

"Kenapa kau mengejarku? Apa kau ada urusan denganku? Shirena?"

Sebuah pertanyaan yang lagi-lagi membuat Shirena tersentak kaget sampai menghentikan langkah kakinya.

Shirena memikirkan sebuah alasan yang dirasa masuk akal untuk laki-laki itu dengar. Namun sialnya tidak ada alasan yang pantas untuk dia ucapkan.

"A..ak..aku..., aku ingin mengembalikan barang milikmu,"

MERPIRE [Mermaid Vampire]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang