Episode 1

2.6K 151 95
                                    

"Daddy!" panggil seorang anak laki-laki dari arah kamarnya. Terlihat bahwa anak itu kesulitan menggapai baju yang di gantung di belakang pintu kamarnya.

"Daddy!" panggilnya sekali.

Chwe Seohan balita bertubuh mungil dengan pipi bulat. Bibirnya yang berwarna merah serta rambutnya yang berwarna coklat sangat cocok dengan kulitnya yang putih. Manik matanya yang berwarna abu-abu menambah kesan tampan dalam dirinya.

"Ada apa sih pagi-pagi begini anak daddy sudah teriak-teriak". Sosok yang di panggil pun akhirnya datang dan melihat putra kesayangannya sedang duduk dengan handuk yang masih terbelit di pinggangnya.

Hansol Vernon Chwe atau yang lebih akrab di sapa Vernon. Vernon adalah seorang dokter muda dan tampan di salah satu rumah sakit. Ia juga merupakan single parents bagi Chwe Seohan, anak semata wayangnya. Kesibukannya sebagai dokter, tak lantas membuatnya lupa akan kewajiban mengurus putra kesayangannya.

"Kenapa sayang?" tanya Vernon.

"Itu" tunjuk anak itu ke arah belakang pintu. "Kenapa daddy menggantung bajuku disana? Aku kan tak bisa menggapainya".

Vernon hanya bisa tersenyum mendengar komplain dari sang anak. "Maafkan daddy, sayang. Daddy lupa, harusnya daddy gantung di pegangan lemari itu". Vernon membawa seragam itu dan lantas memakaikannya pada Seohan.

"No dad! Aku bisa sendiri. Lebih baik daddy siap-siap saja". Seohan menolak bantuan Vernon untuk memakaikannya seragam.

"Baiklah, kalo begitu daddy turun dulu. Kalo sudah selesai, cepatlah turun" ujar Vernon.

"Yes bos!" seru Seohan. "But wait--" kalimat Seohan membuat Vernon menghentikan langkahnya.

"Ada apa?".

Seohan memperhatikan daddy-nya mengenakan apron berwarna pink dengsn motif bunga. "Daddy, kau terlihat keren!".

Tak mengerti dengan ucapan sang anak, Vernon akhirnya hanya tersenyum dan pergi melanjutkan kegiatan sebelumnya.

Seohan telah siap. Sekarang anak itu sedang turun kebawah sambil membawa tas kesayangannya. Ia melihat daddy-nya sedang menyiapkan sarapan untuk mereka. Tak perlu di suruh lagi, Seohan dengan segera meletakkan tasnya dan membantu Vernon.

"Daddy, sini aku bantu" ujar Seohan sambil meletakkan piring di atas meja.

"Tak perlu sayang, lagipula sebentar lagi selesai".

"Tak apa dad, aku senang membantumu".

Vernon tersenyum melihat anak semata wayangnya itu. "Anak daddy memang yang terbaik".

Mereka berdua makan dengan hening. Tak ada kata yang keluar dari keduanya. Vernon selalu mengajarkan Seohan agar tak berbicara pada saat makan. Itu sebabnya suasana menjadi hening.

"Daddy, apa pulang sekolah nanti daddy akan menjemputku?" tanya Seohan yang kini telah selesai menghabiskan makanannya.

"Tentu saja! Sesibuk apapun daddy, kau tetap prioritas daddy" ujar Vernon sambil membereskan piring kotor.

"Ayo sayang, ambil tasmu dan kita berangkat sekarang!"

"Baik dad !" Seohan pun dengan segera membawa tasnya dan berjalan ke arah Vernon. Mereka pun berjalan ke luar rumah dan menaiki mobil.

***

Sepanjang perjalanan menuju sekolah, Seohan selalu bernyanyi. Lirik lagunya pun di ganti oleh Seohan. Hal itu membuat Vernon tersenyum.

Gift For My Son ( Seventeen - Vernon ) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang