"Seohyun-ah~" panggil seseorang yang tak lain adalah Yomin.
Semalam, Seohyun pulang dengan sangat kacau. Seluruh tubuhnya basah karena dirinya berjalan dalam derasnya hujan. Untung saja Yomin tak mengetahui hal itu, karena ia sedang berkunjung ke rumah Wonwoo.
"Seohyun-ah!!" Kali ini Yomin mulai mengeraskan suaranya sambil mengetuk pintu kamar sang adik.
"Eonni ada apa?". Jesun menghampiri Yomin karena mendengar suara ketukan pintu yang di timbulkan Yomin.
"Seohyun, dia belum keluar sejak tadi pagi!" jawab Yomin.
Jesun terkejut mendengar hal itu. Pertama kalinya, ia melihat Seohyun seperti ini mengurung diri di kamarnya.
"Eonni, coba kita dobrak pintunya!".
Mereka berdua berusaha mendobrak pintu kamar Seohyun. Namun nihil hasilnya.
"Bagaimana sekarang? Aku takut terjadi sesuatu pada Seohyun". Yomin semakin khawatir saat pintunya tak bisa di buka meski sudah di dobrak oleh mereka berdua.
"Apa kita telpon Wonwoo oppa atau Jisoo oppa?" ujar Jesun.
"Ada apa menelponku?" tanya seseorang yang baru saja datang dan menghampiri mereka berdua. Ternyata itu adalah Wonwoo.
"Aku melihat pintu terbuka tapi tak ada siapa-siapa di ruang tamu, jadi aku memutuskan untuk naik ke lantai 2" jelas Wonwoo.
"Won, tolong kau dobrak pintu ini!" titah Yomin.
"Tapi ada apa sayang? Apa yang terjadi?" bukannya menjalankan perintah, Wonwoo malah bertanya pada Yomin.
"Oppa! Simpan saja dulu pertanyaannya. Lebih baik sekarang kau dobrak pintunya! Firasatku bilang hal yang buruk akan terjadi".
Melihat raut kecemasan dari Yomin dan Jesun membuat Wonwoo segera mendobrak pintunya.
Brak!
1 kali percobaan, Wonwoo gagal.
Brak!
2 kali percobaan, Wonwoo masih gagal.
Brak!
Akhirnya pintu pun terbuka pada percobaan yang ketiga.
Yomin bersama Jesun segera menerobos masuk, disusul oleh Wonwoo. Betapa terkejutnya mereka melihat keadaan Seohyun saat ini.
"Seohyun-ah!!!!!" jerit mereka bertiga bersamaan. Mereka segera berlari menghampiri Seohyun yang tergeletak tak berdaya.
"Seohyun! Bangun!". Yomin menepuk-nepuk pipi Seohyun. Namun tak ada reaksi apapun.
Terkejutannya bertambah, kala ia menemukan botol kosong di tangan kiri dan butiran pil di tangan kanannya. Yomin menangis sejadi-jadinya.
Dengan sigap, Wonwoo segera menggendong Seohyun sementara Yomin dan Jesun mengikuti dari belakang. Kekhawatiran masih jelas dari raut wajah mereka.
"Jesun, kenapa Seohyun seperti ini?".
Jesun hanya terdiam. Ia tak tau harus menjawab apa, karena dirinya pun tak tau apa hal yang menyebabkan Seohyun seperti ini.
"Eonni, Seohyun akan baik-baik saja". Hanya kata-kata itu yang Jesun ucapkan agar Yomin tenang. Walopun ia tau bahwa kata-kata itu akan mampu membuat mereka tenang.
Sesampainya di rumah sakit, seorang dokter segera memeriksa Seohyun. Dokter itu mengatakan, bahwa Seohyun mengalami over dosis dari obat penenang yang diminumnya. Hal itu membuat tangisan Yomin menjadi lebih kencang dari sebelumnya. Begitu pula dengan Jesun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gift For My Son ( Seventeen - Vernon ) [END]
Fanfiction"Daddy, apa aku boleh meminta sesuatu saat ulang tahunku nanti?" Tanya seorang anak kecil. "Tentu saja. Jadi, kau mau hadiah apa untuk ulang tahunmu nanti Chwe Seohan?". "Aku mau punya mommy". Begitulah keinginan seorang Chwe Seohan. Bagaimana perju...