Episode 4

898 94 19
                                    

Vernon sedang berada di ruangannya setelah tadi dirinya disibukkan dengan pekerjaannya. Matanya menangkap sosok anak kecil yang terlihat dari jendela ruangannya.

"Kenapa anak kecil itu mirip dengan seseorang ya?" gumam Vernon.

Vernon terus berpikir sambil memandang ke arah anak tersebut. Tiba-tiba Vernon menepuk dahinya--

"Astaga Seohan!!" pekiknya lalu berlari keluar tanpa melepas jas putihnya.

"Kenapa dia sendirian di taman itu? Bagaimana kalo ada yang menculiknya?" pikiran Vernon menjadi kalut. Jika hal buruk terjadi pada Seohan, maka ia tak akan memaafkan dirinya.

Vernon masih terus berlari saat dirinya memasuki taman yang dekat dengan rumah sakit. Matanya melihat kesana kemari mencari buah hatinya.

"Itu dia!". Vernon segera berlari ke arah Seohan yang sedang duduk di sebuah ayunan.

"Chwe Seohan!" teriaknya yang membuat sang anak menoleh ke arahnya.

"Daddy!" ujarnya. "Kenapa daddy ada disini?"

Bukannya menjawab pertanyaan sang anak, Vernon malah memeluk Seohan dengan kencang.

"Bagaimana kau bisa ada disini?" tanya Vernon. "Untung saja tak ada hal buruk yang menimpamu". Pelukan Vernon semakin kencang, sampai ia tak sadar bahwa ada seseorang yang memperhatikannya.

"Maaf--"

Suara itu membuat Vernon melepaskan pelukannya dan berbalik melihat ke sumber suara. Betapa terkejutnya dirinya saat melihat Seohyun berdiri dihadapannya.

"--tak seharusnya aku meninggalkan Seohan sendirian" ucap Seohyun.

"Tadi aku membelikan ini untuknya". Seohyun menyodorkan 1 botol air mineral untuk Seohan.

"Terimakasih" jawab Vernon.

"Makasih aunty" ujar Seohan sambil tersenyum membuat Seohyun gemas dan mencubit pelan pipinya.

"Kalo begitu, aunty pulang dulu" ucap Seohyun.

Seohan sedikit kecewa saat Seohyun berkata seperti itu.

"Sayang, Seohyun ssaem harus pulang" ujar Vernon memberi penjelasan pada Seohan. "Bukankah besok kau bisa bertemu dengannya di sekolah?"

Seohan hanya cemberut. "Tapi dad--"

Seohyun hanya tersenyum gemas melihat tingkah Seohan. "Kalo begitu, biar aunty menemanimu menunggu daddy"

Ucapan Seohyun mampu membuat Seohan tersenyum lagi. "Terimakasih aunty".

"Maafkan aku telah merepotkanmu" ujar Vernon. Padahal dalam hatinya, Vernon sangat senang bisa berdekatan dengan Seohyun lagi.

"Tak masalah tuan--"

"Vernon" katanya. "Panggil saja aku Vernon".

"Baiklah Vernon-ssi".

"Kalo begitu sebaiknya kalian menunggu diruanganku saja, udara disini mulai dingin".

Mereka bertiga berjalan berdampingan layaknya sebuah keluarga bahagia. Dimana Seohan sebagai malaikat kecil pelengkap kebahagiaan.

Setibanya di rumah sakit, Seohyun dan Seohan segera memasuki ruangan Vernon. Sementara Vernon kembali sibuk dengan pekerjaannya.

"Seohan, boleh aunty tanya sesuatu?" tanya Seohyun.

Seohan menganggukkan kepalanya.

"Mommy-nya Seohan dimana?"

Gift For My Son ( Seventeen - Vernon ) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang