Episode 6

776 75 31
                                    

"Dad!" panggil Seohan saat memasuki kamar Vernon.

Vernon terkejut melihat putra kesayangannya terbangun di tengah malam. "Ada apa sayang? Apa kau mimpi buruk?".

Seohan menggelengkan kepalanya. "Dad, bolehkah malam ini aku tidur disini?"

Pertanyaan Seohan membuat Vernon bingung. Pasalnya sejak menginjak usia sekolah, Seohan tak pernah tidur dengan dirinya.

Karena tak kunjung mendapat jawaban dari sang ayah, akhirnya Seohan naik ke atas kasur dan berbaring di samping Vernon.

"Aku ingin tidur sambil di peluk daddy" ujarnya sambil memeluk sang ayah.

Vernon pun membalas pelukan Seohan.

"Dad.."

"Hm? Kenapa sayang?".

"Tidur dalam pelukkan daddy bikin Seohan nyaman. Rasanya kaya ada mommy yang peluk  Seohan". Setelah mengatakan itu, Seohan mulai memejamkan matanya dan kembali ke alam mimpinya.

Mendengar penuturan Seohan membuat hati kecil Vernon teriris. Betapa sang anak sangat menginginkan sosok ibu dalam hidupnya. Menginginkan sosok yang selalu memperhatikannya, yang selalu memeluknya, yang selalu menemaninya dan ada di setiap saat.

"Maafkan daddy, sayang" ucap Vernon sambil membelai rambut milik Seohan yang membuat sang anak sedikit menggeliat.

Akhirnya Vernon pun ikut tidur dengan tangan yang masih memeluk Seohan.

Pagi harinya, Seohan terlebih dahulu bangun dibandingkan Vernon. Berhubung hari ini hari Minggu, Seohan memutuskan untuk tetap berbaring di sebelah daddy-nya itu. Tiba-tiba, sebuah ide jail muncul di kepala Seohan.

Ia berdiri dan bersiap menduduki perut Vernon.

Bugh!

"Aww.." rintih Vernon sambil membuka matanya perlahan. Ia melihat sang anak tengah duduk di perutnya sambil tersenyum.

"Morning daddy" sapa Seohan.

"Morning, jagoan daddy" balas Vernon dan langsung menciumi Seohan.

"Astaga dad, jangan menciumiku seperti ini" keluh Seohan dengan wajah yang sedikit ditekuk. "Daddy bau! Belum mandi!".

Ekspresi wajah Seohan, membuat Vernon tertawa. Gemas melihat tingkahlaku anaknya yang entah menurun dari siapa. Vernon menciumi pipi Seohan lagi.

"Daddy~ please stop it!" Seohan kembali protes.

Vernon tertawa. "Oke daddy sudah berhenti. Ayo kita turun ke bawah dan sarapan. Setelah itu kita pergi ke taman untuk jalan-jalan, bagaimana?".

Mendengar kata jalan-jalan, sontak membuat mata Seohan berbinar.

***

"Sepertinya jalan-jalan di hari Minggu tak terlalu buruk untukku" gumam Seohyun. Ia pun berganti pakaian dan pergi setelah mengambil tas kecilnya. Ia mukai berjalan keluar rumah dan siap menyusuri setiap toko sepanjang perjalanannya.

Sampe akhirnya ia masuk ke sebuah kafe yang terletak tak jauh dari taman. Disana Seohyun membeli cappucino dan juga beberapa cake. Lalu, Seohyun melanjutkan perjalanannya menuju taman. Setelah sampai di taman, Seohyun mencari kursi yang kosong. Ternyata ia menemukannya. Sebuah kursi panjang di dekat pohon besar.

"Lebih baik aku duduk di sini saja" ujar Seohyun. Ia pun mendaratkan tubuhnya dan mengeluarkan cappucino yang ia beli.

Seohyun melihat sekeliling. Taman ini begitu ramai. Ada banyak sekali orang di sana yang pergi bersama keluarga, sahabat atau pacar. Terlihat beberapa pasangan melintas di depan Seohyun.

Gift For My Son ( Seventeen - Vernon ) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang