Heartbeat Away

3.8K 265 7
                                    

PROLOG

Jung Yunho 24 tahun, aktor dan model yang sedang naik daun saat ini. Ia tampan, kaya, juga dermawan. Siapa yang tidak ingin menjadi kekasihnya. Namun Yunho merasa hidupnya hampa. Eommanya mengambil alih kehidupannya, ia menjalani hidup seperti yang eommanya rencanakan mulai dari selera fashion, makanan yang harus dimakan, pendidikan bahkan terkadang asmara, semua tidak luput dari andil eommanya.

"Yoochun shi, kira-kira hari ini kau mau makan apa?" tanya Yunho

Ia kini sedang duduk dengan manis setelah selesai menjalani sesi pemotretan, Yunho ditemani oleh Yoochun, sahabat satu-satunya merangkap sebagai sekretaris, asisten pribadi, intinya Yoochun adalah suruhan orang tuanya untuk mengurusi semua kebutuhannya.

"Aku sedang tidak ingin makan Sajangnim. Kurasa segelas kopi cukup untuk saat ini" sahut Yoochun

"Kurasa aku juga menginginkannya"

"Sajangnim, Nyonya sudah mengantar makanan untuk anda siang ini"

"Huhhhhh, bisakah aku tak memakannya"

"Nyonya pasti tidak suka akan ide itu"

"Baiklah, kau saja yang memakannya, aku yang akan menggantikanmu minum kopi"

"Tapi.... "

"Kali ini saja, aku rasa aku butuh waktu sendiri, beri aku 2 jam dan aku akan kembali seperti biasa"

"Anda mau kemana sajangnim?"

"Jalan-jalan sebentar"

"Tapi tanpa pengawalan? saya khawatir. Banyak fans anda di luar sana, saya tidak ingin sesuatu terjadi pada anda, sajangnim"

"Hmmmm. Bagaimanapun aku ini laki-laki, aku bisa membela diriku sendiri, aku juga ahli bela diri dan judo, tentu kau tidak lupa akan hal itu Yoochun shi. Dan sudah pernah kubilang, panggil aku Yunho saja. Aku menganggapmu sudah seperti sahabatku. Jika kau terlalu formal seperti itu, aku jadi merasa kalau hidupku ini sangat kaku" balas yunho dengan raut wajah sedikit sendu

"Baiklah... aku mengerti, kembalilah dalam 2 jam dan jaga dirimu baik-baik. Keselamatanmu adalah taruhan untuk keselamatanku. Dan buang embel-embel shi jika kau memang benar menggangapku sahabatmu" balas yoochun menyerah

"Kau memang yang terbaik. Aku pergi"

Yunho pun beranjak meninggalkan Yoochun sendiri. Ia melangkahkan kakinya menuju sebuah taman bermain. Saat ini ia berjalan menuju sebuah taman yang tidak terlalu jauh dari tempat pemotretannya tadi. Ia duduk disalah satu pojokkan taman. Mengamati beberapa anak kecil yang sedang berlarian bahkan ditengah terik matahari seperti ini.

"Andaikan aku bisa berlarian seperti itu, akankah aku juga akan tertawa bahagia seperti anak-anak itu. Mereka terlihat begitu bebas" gumam Yunho

Tatapan Yunho terhenti ketika melihat seorang pemuda dan seorang ahjumma. Yunho tidak ingin mencampuri urusan orang lain apalagi menguping pembicaraan mereka, namun apa daya, mereka bicara dalam radius yang masih bisa didengar oleh telinganya.

"Jaejoong shi, apa yang akan ahjumma katakan mungkin akan melukaimu. Bahkan aku pun terluka mengatakan ini. aku tidak membencimu nak, karena bagaimanapun kau sudah kuanggap seperti anakku sendiri. Jadi, bisakah ahjumma mohon kepadamu, lepaskan anakku" pinta ahjuma itu pada pemuda yang ia panggil jaejoong

"Tapi... " balas jaejoong lirih

"Ahjumma tahu, Hyunjoong lah yang mengejar-ngejar dirimu. Tapi sebagai seorang umma, aku ingin melihat anakku bahagia. Jadi sebelum ia jatuh terlalu dalam padamu, ahjumma mohon, kau harus menghindarinya. Ahjumma tidak mempermasalahkan mengenai statusmu, keluargamu. Aku juga tidak peduli kau kaya atau miskin. Kau tahu aku bukan orang seperti itu. Hanya saja, aku tidak bisa membayangkan rasa sakit yang akan ia rasakan kelak. Kau tahu kan? kau yang paling paham akan hal itu"

Jaejoong memejamkan matanya, ia tahu apa yang dikatakan ahjumma adalah benar. Kenyataan yang selalu ingin ia hindari, ia tidak bisa menutup mata akan hal itu. Sekalipun hatinya terluka, tapi sungguh ia tidak ingin melihat Hyunjoong pun terluka suatu saat.

"Aku mengerti. Aku akan menghindari Hyunjoong Hyung secara perlahan. Aku berjanji akan pergi pelan-pelan dari kehidupannya" ucap jaejoong dengan suara bergetar

"Ahjumma tidak mengusirmu dari kehidupan kami. Seadainya ia tetap hanya menganggapmu adik kecilnya. Ahjumma tidak akan mengatakan hal kejam ini padamu" ucap ahjumma penuh rasa bersalah

"Kau tidak salah ahjumma, aku paham posisimu. Aku tidak apa-apa. Bagiku kau juga sudah aku anggap seperti eomma ku sendiri."

"Anakku yang malang" ucap ahjumma itu sambil memeluk Jaejoong.

Setelah itu ahjumma itu pergi meninggalkan jaejoong yang masih setia berdiri disana. Yunho mengamati pemuda yang ia tahu bernama jaejoong itu, entah kenapa jantungnya merasakan debaran yang tidak biasa.

"Apa ia baik-baik saja" gumam yunho. Ia mengamati jaejoong yang mulai beranjak pergi, tapi ia bisa melihat tatapan kosong pada mata jaejoong. Pemuda manis itu berjalan dengan tatapan yang hampa, yang entah mengapa membuat hatinya terasa sakit.

"Kira-kira mau kemana ia? Melihat tatapannya entah kenapa aku jadi merasa melihat diriku sendiri" ucap yunho lirih

Tanpa sadar yunho pun mengikuti jaejoong. Langkahnya terhenti ketika tiba-tiba langkah jaejoong pun terhenti. Yunho bisa melihat dari belakang, bahu jaejoong yang bergetar. Yunho tahu pemuda manis itu sedang menangis.

TBC

Heartbeat AwayWhere stories live. Discover now