Chapter 6
3 hari sudah berlalu sejak penolakan eomma Yunho, dan baru saja kemarin Jaejoong keluar dari rumah sakit. Ia tidak mengingat kejadian detailnya, yang ia ingat ketika ia bersama Hyunjoong, dadanya terasa sesak dan jaejoong tidak sadarkan diri setelah itu. Dokter mengatakan jantungnya sempat berhenti, namun beruntung Hyunjoong segera membawanya ke rumah sakit, sehingga ia mendapatkan penanganan secepatnya. Sindrom brugada yang ia derita dan kelainan pada sisi kanan jantungnya, dokter mengatakan transplantasi adalah satu-satunya jalan, tapi transplantasi tidaklah mudah dilakukan. Jaejoong harus mendaftarkan diri sebagai penerima organ, dan entah sampai kapan ia harus menunggu. Saat itu, Jaejoong melarang Junsu dan Hyunjoong memberitahu Yunho, ia tidak ingin kehadirannya merusak hubungan Yunho dan Eommanya.
Junsu dan Hyunjoong mungkin bersikap biasa setelah kejadian itu, namun Jaejoong tahu kalau kini dirinya tengah sekarat. Ketika di rumah sakit, dokter mengatakan pada Junsu untuk tidak membiarkannya sendiri karena kemungkinan sindrom brugada tersebut kambuh menjadi sangat besar dengan kondisinya saat ini. Itu artinya, kemungkinan jantungnya berhenti tiba-tiba pun lebih tinggi dari sebelumnya. Jaejoong paham, malaikat maut bisa mengambil nyawanya kapanpun ia mau.
"Jae, apa kau yakin tidak ingin menghubungi Yunho?" tanya Junsu. Kini mereka sedang ada di kedai mereka
"Tidak apa-apa Su, Yunho pasti sangat sibuk saat ini" jawab Jaejoong. Sebenarnya Jaejoong ingin sekali bertemu dengan Yunho, keberadaan Yunho disekitarnya belum lama ini sungguh mempengaruhi hatinya. Ia merasakan ada yang hilang dari dirinya, biasanya walau mereka tidak bertemu tapi Yunho masih menyapanya melalui telepon atau video call, tapi 3 hari ini, Yunho seakan menghilang dari kehidupannya.
"Hhhhhh, kupikir dia memang serius denganmu" ucap Junsu menghela napas
"Junsu, ketika kau tahu kau mungkin akan tenggelam, apa yang kau lakukan?" tanya Jaejoong
"Hmmmm. Kenapa bertanya seperti itu?" tanya Junsu heran
"Jawab saja" ucap Jaejoong
"Kalau aku tahu aku akan tenggelam, aku akan membawa pelampung, kalau tidak ada pelampung mungkin aku akan meminta pertolongan" jawa Junsu masih belum mengerti
"Hmmmm, kau benar. Katakanlah aku adalah laut tenang yang akan menenggelamkan semua yang menghampiriku. Jadi ada baiknya, jika tidak berurusan denganku bukan? Kalaupun perasaan yunho berubah setelah mengetahui kondisiku, aku tidak akan menyalahkannya Su. Eomma Hyunjoong pernah mengatakan padanya saat itu, untuk tak mencintaiku. Masa depan seperti apa yang akan kami hadapi jika kami bersama Su? Aku hanya akan membawa kesedihan bagi siapapun yang ada disekitarku. Lagi pula, hubungan kami juga masih sebatas teman Su. Disamping itu, bahkan eommanya saja sudah menolak ku, padahal kami baru pertama bertemu, apalagi kalau ia mengetahui kondisiku" jawab jaejoong, tersirat dengan jelas ada kesedihan dalam wajahnya.
"Jae... " ucap Junsu sedih
"Kenapa dengan wajahmu Su, saat ini jantungku masih berdetak. Aku baik-baik saja Junsu. Aku tidak menyesali apapun yang telah terjadi. Aku hanya berharap smoga aku masih bisa bertemu dengan Hyungku." Ucap Jaejoong
"Beom So Hyung pasti kembali" jawab Junsu yakin dan hanya dijawab dengan senyum Jaejoong.
-------------
Sementara itu, Yunho kini tengah bersama dengan Yoochun di apartemen Yoochun. Sejak tadi Yunho hanya memandangi dahan rindang dari jendela di apartemen Yoochun.
"Sampai kapan kau mau seperti ini?" tanya Yoochun
"Aku hanya kembali ke kehidupanku yang dulu" jawab Yunho datar
YOU ARE READING
Heartbeat Away
Fanfiction"Yang paling mengerikan dari sebuah kenyataan adalah ketika kau menyadari bahwa kau telah hidup dalam kenyataan itu sendiri. Dan ketika takdir mempermainkanmu dalam sebuah lingkaran pekat yang selalu menyeretmu kembali, kau hanya perlu menyadari, la...