attention

17 1 0
                                    


Rival memikirkan Rani yang hari-hari ini dia acuhkan , rival yang masih merasa kesal . Tapi ,dia juga menyalahkan dirinya sendiri atas kejadian itu .

" Apa gua gak seharusnya marah dan bersikap kasar sama Rani ? ".

Tiba-tiba Vino masuk tanpa permisi , " lu gak seharusnya bersikap kayak gitu sama Rani Riv ! ". Rival menyadari kehadiran vino .

" Ah ilahh , masuk gak bilang-bilang , lu denger omongan gua tadi ? ".
" Denger , lu ngomongnya aja gak didalam hati ". Vino terkekeh " hehe .. ".
" Jangan bercanda ,gua lagi gak mood ".
" Gua juga serius Riv ,Rani kan niatnya cuman mau ngeliat lu bahagia , makanya dia ngelakuin itu ". Vino memberikan nasihat .
Rival terdiam dan mencoba memahami perkataan vino .

" Kasian Rani Riv , hari-hari ini dia murung terus , gua kemarin sempet video call , yang lebih parah lagi dia hampir aja ketabrak sama mobil gua gara-gara bengong mikirin masalah lu sama dia ".
Rival terlihat cemas ,dan dia langsung pergi tanpa berkata apapun .

Dikamar Rani hanya diam dan duduk dijendela kamarnya . Suasananya sangat sunyi sangat pas untuk galau . Tiba-tiba terdengar suara " cuacanya agak mendung ya ". Rani menoleh .

" Rival ". Rani memeluk erat sahabatnya . Tak sadar mengeluarkan air matanya .

" Jangan sedih dong ,entar manisnya ilang ". Rival memencet hidung Rani . Rani tersenyum .
" Maaf ya Riv ".
" Udah lupain aja ! ".

Ponsel Rani dan Rival berbunyi secara bersamaan . Terdapat pesan dari Amel .

Amel : " Rani dan Rival , maafin gua ,karena keegoisan dan kekanak-kanakan gua ,kalian jadi berantem . Gua malu sama kalian , gua juga mau pamit sama kalian kalau gua bakal pindah sekolah ke Batam , bukan karena masalah ini kok , bokap dan nyokap gua ada tugas disana jadi gua harus pindah deh . Makasih ya udah mau kenal sama gua . Gak usah dibales takut sibuk ngurus pindahan hehe ... Bye !!! .

Rani dan Rival merasa sangat sedih membaca pesan Amel yang cukup panjang .

" Itu pesan dari Amel juga ? " .
" Iya Riv ". Rival melihat Rani yang mulai mengusap kedua matanya .

" Udah jangan sedih lagi , intinya masalah ini udah selesai ".
Rani tersenyum lega mendengar perkataan Rival .

" Gua gak akan pernah bisa marah sama lu Ran ". Rival menatap dalam mata Rani yang berkaca-kaca .
" Gua juga Riv ".
" Sekarang kan hari Minggu ,gimana kalau kita jalan ".
" Kemana Riv ".
" Gak tau hehe...".
" Iish .. ". Rani memukul pelan bahu Rival .

••• ••• •••

Sedikit lagi kenaikan kelas kekalas 12 , Rani memulai misinya , dia belajar dengan sangat giat .

" Eh Ran ,kekantin yuk ".
" Rival lu gak liat gua lagi ngapain ? ".
" Belajar terus gak bosen apa ? ".
" Enggak , lu tuh mendingin ikutin gua , belajar yang giat ".
" Ogah ". Rival keluar kelas menuju lapangan sekolah . Rani menggelengkan kepalanya melihat tingkah Rival .

Sepulang sekolah , Rani pulang bersama lagi dengan Rival .

" Ah macet banget Riv ".
" Namanya juga jalanan kota ".
" Lu udah punya SIM kan ? ".
" Udah kok baru 3 bulan yang lalu bikinnya ".
" Syukur deh ". Rani melihat mobil vino .
" Iya ! ".
" Riv itu mobil Doni kan ,coba deketin dah ".
" Lah iya ". Rival menghampiri mobil vino . Rani dan Rival mengintip sedikit kejendela mobil vino yang sedikit terbuka .

" Vino sama cewek tuh , siapa Vin ? ".
" Oh itu namanya Rika ,temen kuliah sama mantan ... ".
" Apa ??mantan ?? ". Sambung rani .
" Sastt .. jangan keras2 ngomongnya ". Rani terkekeh " hehe ..Sorry ".
" Mantan teman SMA vino dulu ".
" Oh sekarang jadi teman kuliahnya juga ".
" Kenapa Ran ? Mulai deh kepponya ".
" Apaan sih , udah ayo jalan , udah gak macet tuh ". Rani menoyol kepala rival .

sebuah pilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang