3. Bab 3

19K 1.4K 36
                                    

Kaisar Feng Yuan menaikkan sebelah alisnya memandang wajah yang jarang dilihatnya atau lebih tepatnya tidak ingin dilihatnya, wajah yang seharusnya terlihat cantik, putih, bersih, tapi kali ini tidak. Yang didapat Kaisar Feng Yuan adalah gadis dengan wajah yang hampir sehitam arang, begitu juga dengan kulitnya, disekitaran wajahnya terdapat bintik-bintik hitam yang mengerikan.

"Yu? Apa itu panggilan baru untuk seorang Kaisar?", Ujar Kaisar Feng Yuan menyunggingkan senyuman sinis kearah bawahnya dimana wajah Lian Hua berada tepat didepan dadanya.

"A-aku--",

"Mari kita lihat, ternyata kalian tidak berbohong hm. Dia jelek sekali..", Tukas Kaisar Feng Yuan dengan jari-jari yang ditekukkan mengangkat dagu Lian Hua hingga yang tadinya tertunduk menjadi mendongak keatas dengan mata yang menatap lurus kearah tatapan sinis Kaisar Feng Yuan yang seolah merendahkan.

Mungkin bagi Lian hua sudah biasa dikatai jelek oleh para penduduk desa, tapi pria dihadapannya benar-benar berhasil memancing kekesalannya hingga dirinya langsung mengunakan tangannya untuk menepis tangan kekar Kaisar Feng Yuan. "Memang kenapa? Paling tidak aku tidak akan dijadikan pemuas nafsu seperti gadis-gadis 'Cantik' dibelakangmu itu..", Sindir dan cibir Lian Hua beruntun dengan tidak kalah sinisnya juga dengan kepala yang dimiringkan sedikit dan sudut bibir yang terangkat sedikir.

"Kurang ajar! Berani kau mengatai Yang Mulia Kaisar??!", Bentak pelayan dibelakang Kaisar Feng Yuan yaitu Guo Zheng yang terlihat kesal melihat kelakuan tidak sopan Lian Hua pada Kaisar kerajaan Tian Feng didepannya. Tapi dengan segera Kaisar mengangkat tangannya sebelah memberi isyarat pada Guo Zheng untuk berhenti yang langsung dituruti oleh pria itu,

"Nona, Kau tidak takut mati rupanya. Bagaimana jika kau berlutut dan memohon maaf padaku? Mungkin aku akan berbaik hati memaafkanmu dan tidak jadi menghukum mati dirimu..", Tukas Kaisar Feng Yuan lembut namun sebenarnya sangat-sangat menyebalkan dan jahat terdengar ditelinga Lian Hua yang semakin kesal dan justru membuang muka tidak mau memandang pria dihadapannya itu.

Kaisar Feng Yuan menghela napas kasar dengan salah satu tangan terangkat dan meraih bahu kanan Lian Hua, menekannya kuat hingga gadis itu tertekan kebawah hampir saja terkulai dan berlutut karna kakinya yang tiba-tiba melemas tidak bertenaga. Tatapan mengintimidasi Kaisar Feng Yuan kembali hadir didalam matanya,

Rasa sakit dibahu dan juga bercampur dengan melemasnya bagian bawah tubuhnya tidak mengurangi sedikitpun keberanian Lian Hua untuk berusaha melawan dan bangun karna pendiriannya tetap sama, dia tidak akan meminta maaf pada pria brengsek itu.

"Yang-Yang Mulia--",

"Saya mohon hentikan..", Sahut seorang pria dari barisan kerumunan penduduk yang penasaran ingin melihat. Dengan segera pria itu berlari mengarah kearah dimana Lian Hua dan juga Kaisar Feng Yuan berada yaitu ditepi sungai yang terdapat pondok disampingnya,

Lian Hua yang mendongakkan kepala dan melihat wajah pria yang berlarian kearahnya itu langsung beranjak berdiri karna cengkraman tangan Kaisar Feng Yuan pada bahunya mulai berkurang, dengan cepat gadis itu berlarian menghampiri si pria. Memeluknya erat dengan membenamkan wajahnya ke dada pria itu,

"Siapa kau?!", Tanya Kaisar Feng Yuan kesal pada pria itu karna baru saja diganggu olehnya meskipun tatapannya sama sekali tidak mengarah pada si pria melainkan Lian Hua yang terlihat senang dengan kehadiran pria itu. Ada perasaan yang aneh didalam hati Kaisar Feng Yuan, bukan karna kesal dirinya tidak bisa menghukum Lian Hua melainkan hal lain.

"Saya--",

"Yuhang, sudahlah. Jangan ladeni dia, tidak ada gunanya memberitahu siapa dirimu padanya. Dia juga tidak akan ingat, karna yang dia ingat hanya gadis cantik..", Sindir Lian Hua memotong Yuhang yang hendak menyebutkan namanya pada Kaisar Feng Yuan yang menanyakan hal itu. Warna wajah Kaisar menjadi gelap, tidak ada raut wajah senang sedikitpun saat ini. Kekesalannya semakin meningkat dan hampir mencapai batasnya jika gadis itu berusaha terus memanas-manasinya lagi,

Yuhang mengeryitkan keningnya, memegang kedua bahu Lian Hua dan menatapnya dalam. "Kenapa bicara begitu? Yang Mulia adalah seorang Kaisar, kita tidak boleh berbicara seperti itu padanya. Karna dia pemimpin kita, dia yang--",

"Berhenti membicarakan tentang kaisar, kaisar dan kaisar. Memangnya pria yang hanya tau bermain dengan gadis cantik bisa disebut kaisar?", Potong Lian Hua lagi semakin berani dan menyindir Kaisar Feng Yuan terang-terangan membuat orang-orang yang ada disana membicarakannya yang tidak sopan dan tidak punya sedikitpun kelembutan layaknya seorang gadis pada umumnya.

Ah, Kini Kaisar Feng Yuan mengerti. 'Yu' yang dimaksud Lian Hua tadi ketika bertubrukkan dengannya adalah nama pria dihadapannya saat ini. "Yuhang, Kau tau? Aku merindukanmu, bahkan aku sampai setiap hari berdiri disini menunggumu pulang..", Ujar Lian Hua melembut pada Yuhang yang tersenyum manis padanya.

Disatu sisi Kaisar Feng Yuan yang hanya mengekspresikan diam dan dingin serta betapa datarnya wajahnya kini, perasaan aneh yang muncul dalam hatinya tadi semakin menjadi-jadi. "Berjanjilah padaku, kau tidak akan pergi lagi dan jika kau memang akan pergi aku- aku pasti akan mengejarmu sampai kemanapun. Aku tidak akan melepaskanmu..", Ujar Lian Hua lagi mengoda Yuhang yang kini kembali melemparkan senyuman manis pada gadis yang terlihat merona pipinya karna malu.

"Pengawal! Kita kembali keistana..", Pekik Kaisar Feng Yuan tiba-tiba dan berjalan melewati dua sejoli itu begitu saja diikuti pelayan setianya Guo Zheng juga para pengawalnya yang berjaga disekitaran sana. Sementara Lian Hua tidak peduli dan memilih untuk menatap wajah Yuhang yang tidak kalah tampan dibandingkan Kaisar Feng Yuan,

"Kenapa kamu bersikap begitu pada Yang Mulia, Lian Hua??", Tukas Yuhang bertanya binggung dengan kelakuan gadis dihadapannya itu pada pria yang menjadi orang paling penting bagi para penduduk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kamu bersikap begitu pada Yang Mulia, Lian Hua??", Tukas Yuhang bertanya binggung dengan kelakuan gadis dihadapannya itu pada pria yang menjadi orang paling penting bagi para penduduk.

Gadis itu melingkarkan tangannya pada pinggang Yuhang, memeluk pria itu erat. "Biarkan saja, dia pantas mendapatkannya. Siapa suruh menghinaku seperti itu..", Tukas Lian Hua balik dengan nada kesal dan mendengus sembari membenamkan wajahnya pada dada Yuhang yang tertutup hanfu sederhana layaknya rakyat jelata.

"Baik-baik, terserah padamu hm. Aku lapar, apa kamu memasak sesuatu?", Ujar Yuhang mengiyakan perkataan gadis itu dan memilih untuk mengubah topik pembicaraan saja daripada harus berdebat dengan Lian Hua.

***

"Anda baik-baik saja Yang Mulia?", Tanya Guo Zheng khawatir melihat betapa menyeramkannya ekspresi sang Kaisar saat ini bahkan beberapa kali pelayannya itu harus menelan ludah dulu sebelum akhirnya memberanikan diri bertanya pada pria itu.

Tidak ada jawaban, pria dengan mahkota diatas kepalanya yang tertancap kokoh dirambutnya itu hanya diam dengan ekspresi yang mungkin sedingin balok es dan sedatar tembok. Emosi didalam hatinya sudah memuncak, dan dia butuh tempat pelampiasan.

"Brengsek! Berani sekali gadis sialan itu, sepertinya dia benar-benar sudah bosan hidup..", Pekik Kaisar tiba-tiba membuat Guo Zheng yang berada disebelahnya sambil menunggangi kuda tersentak kaget.

"Lihat saja, apa yang akan kulakukan nanti. 'Mengejar kemanapun' katanya? Hah, Lihat saja..", Ujar Kaisar Feng Yuan menyunggingkan seringai yang jelas-jelas mempunyai niat tidak baik yang sangat misterius yang bahkan Guo Zheng saja tidak dapat menebak.

Tbc.

[COMPLETE] Zhēnzhèng dì měilì (Beauty Actual)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang