Mungkin sebelum mereka putus, malam minggu kaya gini hal biasa buat mereka.
Ngapel. Jalan. Atau paling cuma nonton drama di rumah Wonwoo.
Tapi malem ini beda.
Status mereka udah gak pacaran. Gak bisa modus-modus ciuman atau paling engga peluk dikit.
Mingyu udah duduk manis di sofa ruang tamu rumah Wonwoo. Nungguin Wonwoo yang lagi ganti baju dikamarnya.
Nyuruhnya sih jangan deketin atau ketemu lagi. Tapi pas Mingyu dateng, Wonwoo nyambut dengan senang hati tuh. Bahkan diajak keluar ayo aja.
Gitu Wonwoo mah.
Mulut, otak, sama hati gak konsisten.
Selama dua minggu status mereka udah gak pacaran, Wonwoo juga masih bilang 'iya' kalo Mingyu ngechat 'aku sayang kamu'.
Padahal waktu itu Wonwoo bilang jangan hubungin dia lagi.
Mingyu cuma senyum aja. Dia udah hafal banget sama Wonwoo.
"Mingyu?"
"Eh? Udah? Ayo."
Wonwoo mengangguk.
Manis banget! Padahal cuma sweater putih kebesaran sama celana jeansnya yang sobek-sobek.
"MAMAAAAH AKU PERGI DULU !!!!"
"JANGAN MALEM-MALEM!" teriak ibunya dari kamar.
Mereka jalan keluar rumah.
"Nih pake."
"Ih segala pake helm. Pusing tau!"
"Gak usah nolak! Cepetan!"
Wonwoo mendengus dan menuruti Mingyu.
♨♨♨♨
Mingyu memilih kedai pinggir jalan ditengah kota.
Sebelum putus , Wonwoo emang udah minta Mingyu buat mampir ke kedai ini kapan waktu. Dan baru kesampean sekarang.
Ya namanya kedai pinggir jalan. Jadi mereka lesehan.
Mingyu milih lantai dua dan milih meja di balkon kedai itu.
"Enak ih. Adem!"
Mingyu senyum. Dia terus memperhatikan Wonwoo.
"Won?"
"Hm?"
"Kamu deket lagi sama Sehun?"
"Gak pernah musuhan deh kayanya."
"Bukan gitu. Maksudku lain."
"Iya deket lagi. Kenapa gitu?"
Mingyu menggeleng.
"Oh iya, gimana. Udah dilepas semua perbannya? Boleh liat gak?"
Mingyu mengangguk dan menyuruh Wonwoo pindah kesampingnya.
Wonwoo lagi-lagi cuma nurut. Dia duduk disamping Mingyu yang lagi buka sedikit kemejanya.
"Ini udah kering. Jadi gak diperban lagi."
Wonwoo menyentuh luka itu.
"Jangan lagi..."
"Maaf~"
"Yaudah kancingin lagi. Nanti masuk angin."
Mingyu senyum. Dia pegang tangan Wonwoo dan meremasnya pelan.
"Gak ada kesempatan buat aku?"
Wonwoo menggedikkan bahunya.
"Aku janji gak ulangin ini lagi."
"Aku belum siap, Mingyu."
"Aku selalu nunggu kamu. Udah jangan difikirin."
♨♨♨♨
Siapa yang gak baper dimanisin sama mantan?
Wonwoo ngaku kok dia lagi baper setengah mati sama perlakuan Mingyu malam ini.
Diusapin rambutnya. Makan disuapin. Pipinya diusapin.
Sesekali Mingyu ngusapin kedua tangan Wonwoo biar hangat. Sesekali juga diciumin.
"Aku kangen sama tangan ini."
Wonwoo cuma senyum aja.
Mingyu manis terus.
Semua perlakuan Mingyu selalu manis meskipun Wonwoo suka galak sama dia.
Gak ada yang berubah.
Wonwoo masih sayang sama Mingyu.
Stuck di Mingyu
.
."Aku masuk ya."
Mereka pulang pukul sebelas malam. Keasikan dikedai itu sampe lupa waktu.
"Iya. Bilang maaf sama mama ya."
Wonwoo mengangguk
"Won."
"Hm?"
Mingyu senyum. Dia narik Wonwoo dan meluk Wonwoo.
"Aku sayang kamu."
"Mingyu...."
"Aku gak butuh jawaban."
Mingyu melepaskan Wonwoo dan mengusap puncak kepalanya
"Sana gih masuk. Langsung tidur."
Wonwoo ngangguk. Dia ngusap pipi Mingyu.
"Aku juga sayang kamu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Warung Bu Een [[Meanie]]
Fantasy"Kamu mah Mingyu bukan Dilan!" "Ya emang aku Mingyu. Ngapain jadi Dilan kalo jadi Mingyu aja banyak yang mauin." "Najis !"