Warung Bu Een [[Meanie]]

Opsi

Kak Cha ❤❤

Udah mulai masuk kan hari ini ? 
Aku jemput ya ?

Iya kak.

Wonwoo mencium tangan ibunya dan memakai tasnya disebelah bahunya.

“ Hati – hati nanti di sekolah ya.”

“ Iya ibu negara... Aku berangkat dulu, mikom !”

Wonwoo berjalan keluar rumahnya. Langkahnya terhenti saat melihat sebuah motor berhenti tepat di depan gerbang rumahnya.

Mingyu ?

Wonwoo menghampiri pria itu.

Kekasihnya yang selama beberapa hari Wonwoo sakit belum menjenguk sama sekali. Bahkan Mingyu tidak menanyakan bagaimana keadaan Wonwoo kecuali ‘Apa udah makan ?’ atau mengucapkan selamat pagi.

“ Selamat pagi.”

Wonwoo tersenyum.

“ Aku denger dari uji kalau kamu udah mulai masuk. Jadi aku jemput.”

“ Kamu gak usah repot – repot. Aku udah ada yang jemput.”

“ Siapa ?”

“ Itu...” Wonwoo menggedikkan dagunya ke arah mobil sedan hitam yang berjalan pelan menghampirinya.

Wonwoo melambaikan tangan pada Hakyeon yang tersenyum disana.

“ Aku sama kak Cha. Kamu kan biasanya bareng Seolhyun. Duluan ya Gyu...”

-oOo-

Terkadang lucu dengan cerita cinta anak SMA.

Seperti hubungan Wonwoo dan Mingyu yang bahkan terlihat seperti tidak berpacaran.

Tidak !

Wonwoo masih mengakui kalau Mingyu pacarnya.

Tapi Mingyu ?

Wonwoo sendiri bingung bagaimana hubungannya dengan Mingyu.

Mingyu lebih sering menghabiskan waktu dengan Seolhyun dalam beberapa hari ini.

Beberapa kali juga Minghao mengirimkan foto kalau Mingyu sering mengantar – jemput Seolhyun, bahkan ke warung bu Een bersama gadis itu.

Sakit hati...

Wonwoo mengakui itu.

Mingyu yang dulu biasanya selalu cerewet saat tahu Wonwoo sakit meskipun itu hanya flu biasa.

Sekarang ?

Bahkan beberapa hari Wonwoo sakit disertai demam, hanya Hakyeon yang cerewet mengingatkannya untuk istirahat dan minum obat.

.

.

“ Hubungan kamu sama Mingyu gimana ?”

Wonwoo menggedikkan bahunya.

“ Bingung kak.”

Hakyeon tersenyum.

“ Tuhan kayanya berpihak pada aku ya ?”

Wonwoo tersenyum. “ Makanya manfaatin kesempatan itu.”

Kode terus !

Hakyeon udah hafal dengan kode – kode itu.

Ia tersenyum simpul dan mengusap puncak kepala Wonwoo.

“ Nanti pelajaran olahraga, kaki kamu udah kuat ?”

“ Kalau kuat aku ikut. Kalau engga, aku izin ya?”