SIX

2K 268 7
                                    

Taehyung POV

Setelah aku membereskan bajuku yang tadi aku lempar ke Irene, aku berjalan ke dapur, kulihat di dapur beberapa potong daging masih utuh dan belum di masak, aku tahu, gadis itu pasti belum selesai memasak, perlahan ku rapihkan dan bahan masakan yang masih utuh aku masukan ke dalam kulkas, makanan yang setengah jadi aku buang, lagipula aku tak bisa meneruskan karena aku tak bisa memasak, aku memungut beberapa jeruk yang tadi terjatuh dari kantung belanjaan, hari ini aku belanja dan bermaksud untuk memasak bersama Irene, tapi semua menjadi kacau gara gara aku.

"apakah aku sangat keterlaluan padanya?"

*cklek*

"Irene.... aku membawa obat untuk memar di kulitmu agar cepat hilang, Irene...??? Kau dimana...???" suara seorang perempuan membuatku kaget, jelas saja karena datang-datang dia langsung berteriak memanggil Irene, dengan malas aku menghampirinya dan berkata bahwa Irene sudah pergi

"Pergi? Kenapa? Wahh sayang sekali padahal aku sudah membawa obat memarnya karna yang kemarin itu obat untuk luka goresnya, kapan dia pergi?" Tanya Nuna padaku

"Satu jam yang lalu...." jawabku enteng

"Kenapa dia pergi?" Tanyanya lagi, aku tidak bisa menjawab, sungguh, jika aku menjawabnya maka Nunaku ini akan mengamuk padaku

"Dia bilang han... hanya ingin..." jawabku berbohong, sial!! Aku gugup

"Benarkah? Aku tak percaya" ucap Nunaku langsung saja masuk ke dalam dapur dia memperhatikah seluruh isi dapur kemudian ke kamar, aku tak tahu dia mencari apa

"Kau berbohong padaku? Kenapa dia bisa pergi dengan meninggalkan obatnya? Lalu aku tahu dia belum selesai memasak, kan kalau kau yang memasak tidak mungkin karna kau tak bisa, jawab aku... kenapa dia pergi??!!" Bentaknya padaku

"Baiklah.... dia pergi karena aku memarahiya, membentaknya dan ingin memukulnya karena dia memakai barang Sana hari in-"

*plak* Tamparan dari Nunaku itu berhasil membuatku mematung, benar kan? Jika aku menceritakannya pasti dia akan mengamuk

"Bodoh..!! Kau masih menyimpan barang-barang gadis itu? Mana? Dimana barangnya? akan aku bakar..!!!" Nunaku bergegas berjalan menuju kamar, dia mengacak-acak barang yang ada, aku tak tahu harus berbuat apa, jika aku melarang Nunaku mungkin bisa saja dia menarik semua aset yang aku punya, tapi jika dia benar-benar mengambilnya, bagaimana dengan aku dan Sana? baiklah kali ini aku akan menghentikannya

"Nuna... hentikan... jangan mengacak-acak kamarku...." ucapku berusaha menghentikan pergerakan Nunaku ini

"Aishh..!!! Kau idiot? Gadis itu kan bilang sendiri padamu... dia hanya butuh uangmu.... dia menghabiskan uang mu yang diberikan oleh ayah sebesar 200 juta..!! Uang itu untukmu..!! Hasil kerja keras ayah..!!! Dan kau masih membelanya? Dia tidak mencintaimu bodoh..!!! Aku sudah lelah menyuruhmu untuk melupakannya...!! Tapi sepertinya kau memang butuh hukuman yang berat.... dengarkan aku... apartemen ini akan aku tarik, dan aku akan menjualnya, aku tahu kau banyak membuat kenangan bersama gadis itu disini bukan? Pokoknya apartemen ini, mobil dan kartu kreditmu aku sita, jika kau menolaknya... aku akan bilang pada ayah....." ucap Nunaku kemudian pergi meninggalkanku sendiri di kamar apartemen ini

"Sial!!" Umpatku

📷📷📷📷📷

Author POV

*ting.. tong...* apartemen pria berambut hitam itu berbunyi, pria yang tertidur pulas di ranjangnya ini dengan malas berjalan dan membukakakn pintu untuk seseorang di luar sana

VANTE (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang