Chapter 5

530 178 171
                                    

Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi mata Seyna masih tetap menang melawan rasa kantuknya.

Seyna memilih bermain dengan Poppa dari pada kasur yang sedari tadi seolah-olah membujuknya untuk tidur.

"Seyna!" Netly masuk ke kamar Seyna begitu saja.

"Apaan? kaget tau!" Seyna melirik malas ke arah Netly sambil mengelus-elus Poppa.

Netly berjalan mendekat dan berdiri di samping Seyna.

"Aku harus memastikan dengan benar, kamu tuh ceritanya setengah-setengah. Bikin penasaran."

Seyna memutar bola matanya. Ya,  apalagi kalau bukan masalah kemaren.

"Jadi... kamu ke VAZ entertainment ya?" Netly mendekatkan mukanya ke muka Seyna.

"Apa tuh VAZ entertainment ?"

"Itu loh gedung yang kamu datengin kemaren,  itu agensi yang menaungi band Erstren."

Netly yang berbicara dengan serius. Cuma dibalas anggukan oleh Seyna.

"Harusnya kamu kemaren terima aja,  jangan malah minta anter pulang." Netly mencubit kesal pipi Seyna. 

Menurut Netly itu adalah kesempatan emas yang sangat langka, malah mungkin tidak akan datang lagi untuk yang kedua kalinya. Dari sekian banyak orang yang menginginkan hal tersebut, kenapa Seyna malah yang beruntung mendapatkannya? padahal hal itu cuma dianggap enteng dan biasa saja bagi Seyna.

"Sakit tau kak! Lagian juga aku diberi waktu besok kok, buat mutusin nerima atau nggak nya."

Netly kemudian merangkul Seyna. Ia sedikit lega mendengar bahwa tawaran itu belum di tolak oleh Seyna.  Netly harus membujuk dan memastikan bahwa Seyna benar-benar menerima tawaran tersebut. Netly berpikir dengan bergabungnya Seyna dengan member Erstren akan membuat dirinya bisa lebih leluasa untuk bertemu dan menjadi akrab dengan Band Erstren, dan ia akan sangat bangga untuk memamerkan kepada setiap orang bahwa ternyata adiknya lah yang menjadi member baru Band itu.

"Gini dek,  kamu harus terima yah?  kamu pasti jadi terkenal.  duuh apalagi bisa gabung sama cowok-cowok di Erstren." Netly mencoba merayu dan membujuk adiknya.

Seyna melepas rangkulan Netly dan beranjak ke tempat tidurnya sambil menggendong Poppa.  "Ogah! kakak sama aja kayak Verly. Ngebujuk  aku buat nerima,  tuh liat hp aku dari tadi bunyi.  Verly nelpon mulu gara-gara cuma aku read aja chatnya."

Netly duduk di samping Seyna,  sambil mengeluarkan hp nya dari saku celana. Ia Berencana mengeluarkan jurus nya yang lain untuk membujuk Seyna.

"Nih kamu harus tau," Ucap Netly menyodorkan hp nya ke arah Seyna. "Liat nih foto member-member Erstren."

"Udah tau,  malah liat real secara dekat, nggak cuma di foto." Seyna dengan malas melirik hp kakaknya.

Netly merasa greget dengan adiknya yang satu ini,  mentang-mentang udah pernah melihat secara langsung gayanya belagu. Padahal Netly yang ngefans sekali dengan band Erstren tapi malah adiknya yang beruntung  di ajak untuk bergabung. Biasanya jika Seyna sudah berulah dapat dipastikan tercetak merah di pipi Seyna bekas cubitan Netly yang bertubi-tubi.  Tapi kali ini Netly harus bisa menahan agar tidak melakukannya lagi, supaya rencana membujuk adiknya berjalan dengan lancar.

"Oke-oke,  tapi kamu harus tau nih. Posisi-posisi mereka di Erstren itu. Zio itu sebagai drummer,  Ken vokalis sekaligus gitaris, Darren gitaris sama rapp, dan terakhir Axel Basis sama jadi leader nya." Netly dengan semangat menceritakannya.

Loveliest Stars Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang