BAGIAN KE SEPULUH "D"

20 3 4
                                    

Aku Tersesat Di Jalan Yang Bernama 'KEHIDUPAN'

_______________________

~Happy Reading~

Saat aku mulai melangkah ke tempat wudhu, tiba² kepala ku mulai pusing, rasanya pusing sekali.. aku pun mulai memegang kepalaku dan tiba² aku pun jatuh.

BRUK.

***

Aku mulai membuka mataku, di sekeliling ku berdominasi warna putih, ada infusan juga di tangan ku, aku rasa aku di rumah sakit.

Mata ku tidak begitu jelas untuk melihat saat ini, kepala ku juga agak sedikit sakit, aku mendengar ada suara seseorang yang membuka pintu, lalu menghampiriku, aku tidak bisa begitu jelas melihat itu siapa, seperti nya itu seorang wanita, ku perjelas penglihatan ku, dan ternyata dia dewi, sahabat ku.

"Lu dewi ya" ucap ku.

"Udah sadar kau?" ucap dewi.

Aku diam, tidak mereapon ucapan dewi.

Dewi seperti nya sangat gembira, dia langsung pergi meninggalkan ku, dan dewi agak berteriak sedikit.

"Guys!!! Woii semua nya!! Anggita sudah sadar!!" ucap dewi.

Setelah dewi berbicara seperti itu tak lama, banyak orang menghampiri ku, saat ini aku sudah bisa melihat agak jelas..

Aku melihat ada bapak² yang di masjid itu, ada dewi dan mamah nya, icha dan mamah nya juga, lukma, rifki, roy dan budi. ruangan ini menjadi agak sesak bagiku karna banyak sekali orang yang mengerumuni ku.

"Anggita, kamu baik² aja nak?" ucap mamah ku.

Aku diam tidak merespon. aku bangun dari posisi tidur ku.

"Anggita kamu tiduran aja sayang, kamu masih ngak sehat gini" ucap mamah ku.

"Anda siapa? berani banget ngatur² hidup saya.. enyahlah kau wahai iblis!!" ucap ku.

"Anggita, mamah nya kok di bilang iblis, gak boleh gitu" ucap mamah nya icha.

Aku diam tidak merespon ucapan nya.

"Kamu baik² aja neng?" ucap bapak² itu.

"Baik, bapak yang bawa saya kesini ya?" ucap ku.

"Iyya saya yang bawa, tadi kamu pingsan pas mau wudhu di masjid" ucap bapak itu.

"Apakah bapak juga yang bawa mereka semua kesini?" ucap ku.

"Iyya, saya yang manggil mereka, tadi suster disini memberikan uang dan handphone yang ada di kantong celana mu, bapak mau menghubungi keluarga mu, ya bapak menyalakan handphone mu, tapi tak lama ada yang menelpon.. bapak liat nama nya icha, ya bapak angkat telpon nya trus saya kasih tau aja, eh yang dateng banyak gini, Oh Iyya handphone dan uang mu ada di meja itu dekat air" ucap bapak itu.

"Oh.. makasih ya pak, oh iya pak, kalau saya pingsan lagi di masjid, jangan manggil siapapun.. bapak kubur saya hidup² aja pak, itu lebih baik" ucap ku.

Aku Cinta Kepadamu Apa Adanya [DI TUNDA SEMENTARA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang