☆☆☆☆☆Happy reading ☆☆☆☆☆☆Author pov
"ABI.. " pekik seseorang dari dalam ruangan
Ali terkejut dan dengan panggilan seseorang tersebut betapa malunya harga dirinya ketahuan mengendap-endap dibalik pintu tersebut , Ali pun masuk kedalam ruangan bernuansa putih tersebut
"Hai zidan udah baikan ?" sapa ali, ya yang menangkap basah ali yang lagi mengintip tadi itu adalah Zidan anak yang memanggilnya Abi"Dikit aja abi " ucap zidan tersenyum
"Ngapain lo kesini? " tanya priily jutek sambil membuka mungkenahnya
"Abi tadi intip ya " Ucap Zidan polos
"Gak kok tadi gak sengaja lewat sini " ucap ali duduk disamping ranjang Zidan "kok belum tidur? " tnya ali lagi
"Gak bica tidul " ali terkekeh
"Kenapa gak bisa tidur" tanya ali
"Abi mau temenin idan tidul? Ucap zidan sambil memegang tangan ali
Ali menatap prilly meminta persetujuan prilly hanya angkat bahu acuh dan membelai kepala Zidan lembut
"Oke Abib temenin Zidan sampai tidur ya " zidan tersenyum senang
"Abi zidan boleh inta cecuatu cebelum idan tidul ? " lirih Zidan menatap Ali instes qli kembali menatap prilly tapi prilly hanya acuh
"Boleh, zidan minta apa? Tanya ali
"Besok idan mau menghabiskan waktu bersama abi ama umi untuk trkhir kali ini aja ya bi "jawab zidan lirih sambil menatap Ali dan Prilly
Ali dan Prilly saling beradu pandang kenapa zidan berkata seperti itu kepada Ali? Ali hanya mengganggu bertanda setuju permintaan Zidan
"Holeeeeee idan tidul dulu abi ama umi usap usap kepala idan ya " prilly dan ali hanya tersenyum kearah zidan
Ali dan Prilly mulai mengusap kepala zidan sampai zidan terlelap tiba tiba hp prilly berbunyi dan beranjak dari ranjang Zidan yang mulai terlelap
Kring kiring (anggap aja bunyi hp prilly)
"Hallo"
"Bie benaram zidan masuk rumah sakit? " tanya orang disebrang sana panik
"Iya tte tadi zidan jatuh "
"Trus keadaan zidan bagaimana bie? "
"Dia gak apa apa tte, tapi kepalanya bocor"
"Huffh, maaf prilly gua gak bisa jenguk zidan, mungkin 2 hari lagi gua pulang "ucap disebrang sana
"Gak apa apa tte, gua bersyukur lo masih ada buat gua masih banget, kalau lo gak ada mungkin gua gak sanggup membesarkan Zidan sendiri " lirih prilly dan air matanya jatuh dari pipi chubbynya lagi
"Lo gak boleh bilang begitu itu kewajiban kita dari amanah digo dan sisi " lirih gritte
"Iya, yaudah makasih ya tte, l love you "ucap prilly sambil menyengka air mata yang masih tersisa dipipinya
Ali menatap Prilly intens kenapa gadis itu sedih menerima telpon tersebut, apa itu suaminya yang telpon itu lah yang ada dipikiran ali,, Ali menggeleng kepalanya mengapa iya irus cewek aneh tersebut
"I love too bie " balas gritte pun memetikan sambungan telponnya dengan prilly
Tutt tutt
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With Enemy
De TodoKebencian tiba saja ada dalam diri Ali saat bertemu dengan Prilly pada saat pertama mereka bertemu di tempat kuliahnya Prilly. "Gua gak tau kenapa lo sebenci itu ama gua, seakan lo mengangap gua ini adalah musuh lo " BAGAIMANA KISAH MEREKA ?? TERU...