#4

60 8 0
                                    

"Ahjussi, apa kau bisa mencari tahu latar belakang namja itu?" Ucap Jungkook pada supirnya.

"Akan saya cari, tuan muda"

***

"Dimana Yoongi Oppa?" Tanya Hyera pada Namjoon.

"Ohh... ada yang harus ia kerjakan katanya" Jawabnya.

"Bersiaplah kita pulang sore ini." Sambung Hoseok.

"Ohh.... Apa Taehyung sudah membaik Oppa?"

"Sudah... Masuklah"

Hyera pergi menuju kamar Taehyung. Dari balik pintu terlihat kamarnya sudah rapi. Tidak ada siapa siapa disana. Ia melangkahkan kakinya masuk.

"Taehyung-ssi..?" Ucap Hyera kecil.

"Hya! Apa yang kau lakukan disini?!" Bentak Taehyung dari belakang.

Hyera berbalik dan mendapati Taehyung berdiri di depan pintu kamar mandi. Badannya yang memiliki four packs itu masih terlihat basah. Ia hanya menggunakan sehelai handuk untuk menutupi bagian bawahnya. Hyera reflek menutup matanya lalu membalikan badannya. Wajahnya memerah.

"Maaf.. aku akan pergi" Hyera berjalan tanpa melihat ke arah Taehyung.

Gagang pintu dipegangnya sekarang. Dibukanya gagang pintu itu. Belum sempat ia keluar. Taehyung sudah menarik Hyera kembali masuk. Ditutupnya pintu tadi. Mata mereka bertemu. Taehyung tersenyum miring. Sedangkan Hyera membeku. Hyera langsung membalikkan badannya kembali.

"Bicaralah sekarang. Karena mungkin saja kamu tidak akan sempat mengatakannya nanti"

Ia melepaskan genggamannya. Lemari baju yang menjadi tujuannya sekarang.

"Oh.. ya. Jangan coba-coba mengintip Hyera-ya"

"....Taehyung-ssi... maafkan aku" Awal Hyera.

"Maaf untuk apa?"

"Segalanya, mulai dari villa, juga kemarin malam. Aku benar-benar bingung apa maksudmu.. tapi-"

Hyera terdiam. Badannya dipeluk daei belakang. Erat, benar-benar erat. Taehyung meletakkan wajahnya di pundak Hyera. Hyera membeku untuk sesaat. Ia menutup matanya. Merasakan betapa kencangnya detak jantung keduanya. Tidak ada satu kata pun keluar dari mulut keduanya. Keduanya khidmat.

"Taehyung-ssi... aku akan menjawabnya"

***

Seoul ibu kota negara Korea Selatan. Kota yang baru kami datangi untuk berlibur. Malah menjadi kota yang tidak ingin Hyera datangi lagi.

Hyera memisahkan diri dari mereka. Taehyung, Hoseok dan Namjoon. Tiga pria yang lebih dulu meninggalkan Seoul. Hyera pulang dijemput kakaknya.

"Ada apa? Apa ada masalah disekolah?" Tanya Hyejin.

"Ohh.... tidak. Aku baik"

***

Pagi yang harus Hyera lalui kembali. Sekolah dan sekolah. Hal yang membosankan untuk di lakukan. Tapi tanpa ini, ia tidak akan bisa mengambil alih perusahaan Ayahnya.

Taehyung tidak keliatan sejak tadi pagi. Baguslah, mungkin mereka tidak akan berurusan lagi mulai sekarang. Taehyung mungkin sudah menyerah ataupun marah karena kejadian kamarin.

"Hyera-ya!" Panggil seseorang.

".... apa kau sudah bertemu Taehyung?" Tanya Hoseok.

"Taehyung? Tidak, ada apa Oppa?" Hyera penasaran.

"Kemarin Taehyung tidak pulang bersama kami, ia pergi lalu menghilang tanpa kabar. Sejak semalaman Line ku belum ia balas. Dan sekarang, yaa... seperti yang kau lihat ia menghilang" Terang Hoseok.

***

Sudah seminggu sejak Taehyung tidak memasuki sekolah. Menghilang tanpa kabar. Membuat beberapa sahabatnya khawatir, termasuk Hyera.

"Taehyung-ssi.." ucap Hyera tipis. Ia menatap layar Uphonenya. Terlihat foto keduanya kemarin dijadikan wallpaper.

Hyera pergi. Ia membolos 3 jam pelajaran terkahir. Pergi menuju tempat pertama kali Taehyung membuat kesannya pada Hyera.
Sore itu terlihat mendung.

"Kemana kamu Taehyung-ssi? Aku merindukan mu" Ucap Hyera.

***

"Taehyung-ssi... aku akan menjawabnya.

"....aku.. sangat-sangat tidak menyukaimu. Terlebih sikapmu yang seenaknya" Ucap Hyera tegas

"Kumohon, aku tidak ingin ada hubungan lebih diantara kita. Kumohon, tetaplah sebatas teman. Jangan berharap lebih padaku. Ok, Taehyung-ssi."

***

"Hya! Apa kau marah padaku karena penolakkan ku kemarin?! Seharusnya aku yang marah kepadamu, karena telah memaksaku memberikan ciuman pertamaku padamu!" Teriak Hyera.

".... brengsek, benar-benar brengsek kau Kim Taehyung. Kau membuatku merasa bersalah sekarang... aku benci kau, Kim Taehyung. Sangat benci! Kau membuatku terus memikirkanmu, merindukanmu. Brengsek!!" Gerutu Hyera. Ia menangis sekarang.

Hyera terus menangis. Sesekali ia berteriak untuk melampiaskan kekesalannya. Ia mengusap wajahnya yang lembab dengan tissue. Langit semakin menghitam, ia bersiap meninggalkan tempat itu. Diambilnya tas sekolahnya, lalu melangkahkan kakinya pergi.

Taehyung berdiri di hadapannya. Hanya berkisar 3 meter jarak mereka berdua. Sejak kapan?! Tanpa disadari, air mata Hyera mulai turun. Taehyung mendekat lalu memeluk Hyera erat. Hyera hanya bisa memukul-mukul Taehyung dengan kesedihannya yang secara tidak langsung memiliki makna di setiap pukulannya. Ia seperti melampiaskan rasa marah sekaligus rindu pada setiap sentuhan kerasnya itu. Taehyung hanya bisa memeluknya sambil mengusap-usap ujung kepala Hyera.

"Brengsek kau!" Maki Hyera.

Taehyung tertawa terkekeh. Ia melepaskan pelukanya.

"Sudah merasa membaik? Pelukanku nyaman bukan?"

Hyera kembali memukul Taehyung setelah mendengar perkataannya tadi. Satu pukulan besar di perut. Kini Taehyung terus mengusap- ngusap perutnya.

Langit kembali terang. Ternyata langit pun berpihak dalam perasaan hati Hyera. Mereka duduk melihat pemandangan sore itu. Taehyung merangkul Hyera. Sedangkan Hyera bersandar dalam rangkulan itu.

***

"Istirahatlah, besok pagi aku akan menjemputmu Hyera-ssi"

Hyera agak kecewa mendengarnya. Hyera-ssi, biasanya tidak seperti itu. Hyera berbalik dan bersiap memasuki gerbang rumahnya.

"Hyera-ssi" Panggil Taehyung.

Hyera berbalik lalu didapatinya Taehyung sudah menempatkan bibirnya di kening Hyera.

"Sampai jumpa besok, Hye-ya."

Seolah ia bisa membaca pikiran Hyera. Tapi yang jelas sekarang wajahnya berseri-seri.



TBC

EX [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang