Fakta yang sebenarnya

177 16 3
                                    

Bambam memandang lurus ke depan dengan menopang dagu di atas mejanya, guru pelajaran Matematika sedang menjelaskan materi panjang lebar di depan kelas.

Bambam memang memandang papan tulis yang berhias puluhan rumus di depan sana, namun sebenarnya ia hanya melamun. Bambam tidak fokus ke pelajaran.

Gadis manis ini masih mencerna kejadian di koridor tadi pagi, dan rencananya yang akan mengubah diri si berandal; Jackson.

Bambam yakin jika siswi cantik berambut hitam tadi adalah kekasih Jackson. Yah Bambam terkejut bukan hanya karena itu, ia hanya tak menyangka Jackson bisa punya kekasih, apalagi jika di lihat kekasih Jackson tadi sangat cantik dan pintar.

Oke, dan sekarang ia harus tetap melanjutkan misinya untuk memenuhi janji Shopia. Tapi bagaimana ia sanggup melakukannya? Jackson punya kekasih! Tidak apakah gadis asing seperti dirinya selalu berada di dekat Jackson? Bisa-bisa dirinya jadi orang ketiga, dan jika kekasih Jackson itu tipe yang cemburuan maka tamatlah sudah.

Dirinya bisa Game Over dalam melaksanakan misinya.

Bambam mengacak rambut merahnya dan mendesak kesal, "Arggh eottokhaee..!!"

"Bambam-ssi."

"A-Ah! Ne?!"

"Berapakah persamaan garis jika sebuah titik di ketahui sejajar dengan garis x-2y=3 dan melalui titik (7,-6)?"

guru mapel yang tak sengaja melihat Bambam berisik saat materinya melemparkan pertanyaan, dan membuat Bambam gelagapan di tempat karena tak bisa menjawabnya.

"T-Tidak tahu pak!"

Seketika satu kelas di penuhi tawa karena jawaban Bambam.

"Bambam.. ini pelajaran SMP, soal semudah itu kau tidak bisa menjawabnya?" guru mapel mendesah pelan dengan jawaban yang di terimanya.

Ini alasannya Bambam tidak suka Matematika.

Karena rumus dan soal semudah apapun akan terlihat sangat sulit baginya.

"Karena Bambam tak bisa menjawab, bapak akan melemparkannya pada Jackson,"

Hening. Tak ada sahutan dari siswa yang di panggilnya.

"Jackson?"

Guru mapel mengedarkan pandangannya, ia mencari sosok murid yang di panggilnya.

Ia menemukannya dan memasang wajah kesal, lalu menghampiri bangku siswa tersebut dengan membawa sebuah penggaris.

"Hei! Wang Jackson!!" bentaknya kasar memukulkan penggaris di meja.

Jackson yang tidur langsung kaget dan bangun dengan sigap.

"Jangan tidur saat materiku!"

"Jangan salahkan diriku, pelajaranmu membosankan jadi wajar jika aku memilih tidur."

Guru mapel membelalakkan matanya, rasa kesal semakin memuncak pada dirinya.

"Penjelasanmu juga tidak jelas dan sulit di pahami, aku sama sekali tidak mengerti dengan ratusan rumus yang kau jelaskan." ujar Jackson datar.

"Kau ini benar-benar guru atau tidak sih?"

BRAKK

Guru mapel menggebrak kasar meja Jackson, satu ruangan senyap karenanya. Bambam yang tadi gugup tak bisa menjawab soal guru mapel juga terkejut.

"KELUAR DARI KELASKU SEKARANG!!" perintah guru mapel dengan kilatan marah di matanya.

Jackson berdiri dan berjalan santai menuju pintu, saat jarak tubuhnya dengan pintu tinggal setengah meter ia menghentikan langkahnya.

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang