Frustasi

149 13 5
                                    


Mentari muncul perlahan dari ufuk timur, pagi hampir menjelang. Sinar hangat mentari masuk menembus gorden kamar si gadis berambut merah bermaksud untuk membangunkannya.

Namun ia sudah bangun. Tidak, lebih tepatnya ia sama sekali tidak tidur sejak kemarin sore.

Bambam, ia duduk meringkuk di atas kasur menyelimuti tubuhnya dengan sprei pink favoritnya. Matanya sembab karena menangis semalaman. Rambutnya berantakan dan ia masih memakai seragam sekolah.

Setelah kemarin menangis pilu di pundak Jackson, ia kembali menangis pilu lagi di dalam kamar. Bambam sendirian karena semalam Jaebum tidak pulang karena lembur kerja. Dengan keadaan sepi itu lantas membuat Bambam kembali teringat dan menangis lagi.

Bambam melamun, ia meremas spreinya dan mulai terisak.

Ia menangis lagi.

Bisakah kalian bayangkan bagaimana rasanya? Bagaimana rasanya berada di posisi Bambam? Hanya rasa sesak dan sakit amat sangat yang ada. Seperti goresan luka lama yang muncul kembali dan juga terasa sakit kembali.

Bambam pikir ia tidak akan bertemu Yugyeom lagi, tapi kenapa malah sebaliknya? Jujur saja Bambam sangat syok dan tak percaya. Dunia ini rasanya sempit sekali sampai-sampai dirinya bisa bertemu dengan orang yang sudah tega menyakitinya dengan cara yang kejam.

"Hiks.. Hiks.. Hiks.. Huwaa...."

Bambam menangis lagi, ia tak lelah untuk menangis. Karena sangat sulit untuk sekedar tersenyum saat ini.

.

Bel masuk sekolah berdering.

Jackson masuk ke kelasnya. Seperti biasa, semua orang memandangnya dengan tatapan tak suka. Dan Jackson acuh saja dengan semua itu, ia sudah sangat terbiasa di takuti, di pandang dan di jauhi oleh yang lainnya. Siapa yang mau berteman dengan seorang berandalan?

Jackson duduk di bangkunya. Setelah menggantungkan tas nya pada kursi, ia langsung menopang dagu.

Jackson melirik tempat duduk Bambam dan memandangnya cukup lama. Tempat itu kosong. Bamabm sepertinya tidak pergi ke sekolah hari ini.

'Apa dia baik-baik saja?' batin Jackson cemas.

Melihat Bambam yang menangis pilu di sebelahnya kemarin membuat Jackson agak cemas. Baru pertama kali itu ia juga melihat seorang gadis menangis sesakit dan se-pilu itu.

Jackson sangat tahu penyebab Bambam menangis seperti itu adalah karena pria bongsor yang bernama Yugyeom kemarin. Jika Jackson tidak salah menebak, dia pasti yang membuat Bambam terluka.

'Mantan kekasih...?' gumam Jackson menerka. Ya, benar. Mungkin saja Yugyeom adalah mantan kekasih Bambam.

Kasihan Bambam. Baru kali ini Jackson merasa cemas dengan orang lain selain Jinyoung.

Jackson keheranan, ia memegang dada kirinya sendiri.

"Sebenarnya ada apa denganku...?"

.

Jinyoung mengetukkan pensilnya di atas meja, baru kali pertama ini ia sangat tidak tertarik mendengarkan penjelasan guru di depannya sejak kemarin. Dan semua ini karena Jackson.

Sejak melihat kejadian di UKS itu ia jadi kepikiran. Jinyoung selalu menerka-nerka, berusaha untuk berasumsi positif namun selalu tak bisa. Dirinya selalu mendapatkan asumsi negatif.

Jinyoung yakin dengan semua asumsi negatif karena tatapan Jackson pada gadis berambut merah itu, yang hanya Jinyoung saja yang tahu arti dari tatapan tersebut.

Jinyoung tak bisa langsung marah, itu bukan sifatnya. Ia hanya khawatir, jika Jackson akan berpaling darinya. Setelah 2 tahun lamanya mereka memiliki hubungan rasanya ia tidak rela. Dan niatnya untuk mengubah karakter Jackson juga belum berhasil sama sekali.

BAD BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang