Sore hari telah tiba, sebelum Chanyeol pulang-- ralat, maksudnya sebelum Chanyeol mengajak Seulgi menonton, ia harus mengantarkan Yunhae pada Irene. Seharian tadi, Yunhae hanya bermain dengan kucingnya dan Chanyeol, iya, Sehun sedang sibuk hari ini.
Chanyeol dan Yunhae berjalan menuju meja resepsionis, disana hanya ada Taehyung dan Seulgi yang sedang bersiap untuk pulang.
"Selamat sore tuan puteri!" Sapa Chanyeol, untuk siapa lagi kalau bukan Seulgi.
"Sore juga Chan, siapa itu? imut sekali!" Seulgi menjawab Chanyeol dan langsung berhamburan menghampiri Yunhae.
Taehyung? jangan tanya dia, karna dia sedang sibuk berkutat membereskan barang-barangnya.
"ah, ini, anak profesor yoona. lucu bukan?"
"lucu sekaliiiiii! hey nona kecil, siapa namamu?"
"Lee Yunhae, eonni!" jawab yunhae semangat.
Seulgi hanya mengangguk dan segera membawa tas nya.
"em.. Chan, ayo?" tanya seulgi gugup.
Chanyeol terkekeh, "sebentar sayang, kita tunggu Irene dulu. Yunhae ingin bertemu dengannya, tapi belum sempat."
Seulgi mengangguk.
"Hei, aku pulang duluan ya, Chan, Seul. Dan, Yunhae, sampai jumpa" Taehyung berjalan sambil melambaikan tangannya.
Tak lama setelah Taehyung pergi, sosok yang sedari tadi ditunggu oleh chanyeol dan seulgi pun datang.
siapa?
ya. . siapa lagi kalau bukan irene.
"Nah, itu dia datang!" Pekik seulgi semangat, membuat chanyeol dan irene mengernyit bingung.
Seulgi yang sadar dengan ekspresi bingung kawannya ini langsung berdehem dan menggaruk tengkuk nya canggung.
"kenapa kalian belum pulang?" tanya Irene
"bodoh! aku menunggumu! dia ingin bermain bersamamu, Irene!"
Gadis bernama Irene itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah gadis kecil manis, yang belum ia ketahui namanya itu.
"dia Yunhae. anak profesor Yoona. cepat ajak dia bermain, aku akan pergi bersama seulgi!" Ucap Chanyeol tak sabaran.
Seulgi mendelik, walaupun rona merah sudah menjalar di pipinya.
"Ck, kalian ini! pikirkan dulu status, baru boleh pamer kemesraan di depan publik" cibir irene sambil mengambil alih genggaman yunhae dari chanyeol.
"apa-apaan? apanya yang mesra?"
Chanyeol yang sudah tidak sabar pun segera menarik tangan seulgi untuk menjauh, "cepat, nanti terlambat" katanya sambil berjalan meninggalkan irene dan yunhae.
**
"
Jadi eonni yang memilih kucing itu untukku?" tanya Yunhae sambil memakan chiki nya.
Iya, sambil menunggu Chanyeol menjeput Irene untuk ke Daegu, dan menunggu Yoona selesai dengan pekerjaannya, Irene dan Yunhae diam di kantin dekat rumah sakit.
Jam shift Irene sudah habis beberapa menit lalu. Seharusnya, ia sudah pulang sekarang. Tapi, pesan ibunya yang menyuruh ia untuk ke Daegu tidak bisa di bantah. Alhasil, Irene harus menunggu Chanyeol yang akan mengantarkannya ke Daegu.
"Benar, Yunhae. Apa kau menyukai kucing itu? ku harap kau suka!" Jawab irene antusias.
Yunhae mengangguk lucu sambil mengunyah chiki nya "Aku sangat suka! kucing nya lucu, seperti irene eonni!"
Irene hanya terkekeh menganggapi pernyataan yunhae tadi.
"Hallo Yunhae, Irene. Asyik sekali, sedang apa?"
Yoona, wanita itu datang dengan tas tangannya dan masih menggunakan baju dokter nya.
"EOMMMAAA!!!" pekik yunhae semangat.
"ah, profesor. kami sedang berbincang sajaa." kata irene sambil sedikit bow.
"Yunhae, ayo kita pulang! sudah hampir malam" Yunhae mengangguk.
"Eungg.. sebentar eomma, aku ingin pamitan pada Irene eonni dulu" Kata Yunhae menghentikan langkah Yoona
Yoona terseyum, tanda ia menyetujui permintaan puteri nya itu.
Irene melihat itu hanya bisa terkekeh kecil. Sungguh, Yunhae ini sangat menggemaskan. Ia jadi ingin buru-buru menikah dan mempunyai anak selucu Yunhae. eh?
"Eonni, aku pamit pulang ya? nanti kita harus bertemu lagi! kita main kucing bersama!"
Irene mengangguk, "Pasti. Kalau aku tidak sibuk, kita pasti akan bermain dengan kucing itu!" kata irene sambil mengusak pucuk kepala Yunhae.
Setelah itu, Yunhae langsung saja berlari kearah Yoona,
"terimakasih telah menjaganya, Irene!" Kata yoona sambil tersenyum, dan melenggang pergi.
**
Sudah hampir 20 menit semenjak Yunhae pulang, akhirnya lelaki caplang bernama Park Chanyeol itu datang.
pluk!
"AW!"
apa itu?
yap.
bagus irene.
ini enter banyak bgd, muehehe
satu tampolan dari botol air mineral itu berhasil mengenai kepala 'berharga' milik Park -menyebalkan- Chanyeol.
"Kemana saja kau! ibu sudah mengirim banyak pesan agar aku cepat sampai ke Daegu!" dengan satu tarikan napas, Irene mengatakan kalimat tadi dengan lancar tanpa keseleo.
Chanyeol?
jangan tanya.
dia masih sibuk mengusap kepalanya sambil meringis.
sesakit itu kah? wkwk
"Kau ini! Aku ini kakakmu! jaga sopan santunmu! masih baik aku ingat dengan mu! kalau begini kau pergi sendiri saja!" Mungkin chanyeol sedang lelah, atau memang benar-benar kesal dengan Irene, nada bicara nya naik beberapa oktaf, membuat irene menganga.
"A-aku minta maaf Chan! aku hanya kesal, dari tadi ibu terus mengirimiku pesan. m-maafkan aku chan?"
Irene ciut.
Dia tau, kalau sudah kelewat kesal, Chanyeol bisa lebih menyeramkan dari pada video clip nya mimi peri. apasi
"Ah, sudah lah. cepat naik ke mobil sebelum aku tambah pusing!"
Skak.
Irene benar-benar ciut.
Tak biasanya ia langsung menurut pada lelaki bernama chanyeol ini.
the power of kesal.
****
haii?!
sswry ini pendek.
aku gamau bacot disini..
aku mau bac0t di part depan aja iya. '^'
KAMU SEDANG MEMBACA
oops! ••• hunrene
Fanfictionby ppilowweu . . . kalau baca teken Bintang ya , makasih 😳❤ pengennya fastupdate, tp gimana sikon yah frinzh :(♡