oops! ••• hunrene

Delapan

sider? audzubillahiminasyaitonnirrojim.

tolong kalau mau baca siapin dulu kantong kresek. kali aja mual trs mau muntah gt kan ya, soalnya ini drama bgt kaya awkrn gt huehe.

■■■

Sinar matahari masuk melalui celah jendela kamar Irene membuat gadis itu mengerjapkan matanya. Ia terdiam sejenak guna mengumpulkan nyawanya, tak ada niat untuk bangun dari kasur empuk itu. Setelah nyawanya terkumpul, ia merasakan kain basah menempel pada jidat nya, dan mendengar dengkuran halus dari arah sofa di kamarnya. Tapi gadis itu lebih memilih untuk mengingat kejadian semalam, kenapa ia bisa sampai sakit seperti ini di banding mencari tahu asal suara itu.

kenapa aku bisa sakit?

hm, mungkin karena kelelahan saja.

eh tunggu

siapa yang mengantarkan ku kesini?

chanyeol? mana mungk—

drtt drtt

Getaran handphone di meja nakas sebelah tempat tidur irene membuyarkan segala pertanyaan di pikirannya. Dengan malas, ia mengambil handphone nya.

"hallo, kenapa bu?"

"bagaimana keadaan mu? dengan disiapa kau dirumah? apa sudah minum obat?"

"satu-satu, bu, aku pusing menjawabnya."

"hh, oke oke, mian"

"aku sudah mendingan, bu. entahlah, mungkin ada chanyeol dirumah. aku baru saja bangun, belum sempat minum obat"

"sebentar aku baru ingat, apa sehun ada denganmu? hyeorin bilang dia tak pulang ke apartemennya semalam"

"eh? entahlah. ngg, bu, seperti nya aku pusing lagi. aku tutup ya bu?"

"aish, ya sudah lah. istirahatlah, jangan buat ibu khawatir."

"hm em.."

bip

"sudah bang—"

"A A AIGO! k-kau?  sejak kapan?"

yap.

Irene terkejut saat sehun tiba-tiba bangun dari sofa yang posisi nya memang membelakangi tempat tidur irene.

Dalam pikiran irene, macam-macam prasangka buruk tentang mereka berdua bermunculan. Kemarin Irene langsung tidur, ia tak ingat apapun lagi, dan sekarang ia takut kalau kalau dia dan lelaki kulkas ini berbuat sesuatu yang— ah sudah, jangan di teruskan. Memikirkan hal itu membuat kepala Irene malah semakin pusing.