Satu

1.9K 168 8
                                    

"Ireneeeeee!!"

"Jangan berteriak di depan kamarku!"

"Cepat bodoh! kita akan terlambat!"

pletak!

Satu tampolan dari Irene berhasil mengenai kepala berharga milik Chanyeol.

"Aw! kepala berhargakuu~~"

"Cih,Kepala kambing lebih mahal dibanding kepala dengan otak mesum sepertimu"

Irene dan Chanyeol.

Ya, begitulah keseharian mereka. Jika sedang banyak maunya, mereka pasti akan terlihat seperti perangko dan amplop. Tapi kalau sudah tak butuh, bisa dilihat, bagaimana keseharian kakak-beradik itu. Ya, walaupun Chanyeol bukan benar-benar kakaknya.

Mereka berdua bekerja di sebuah rumah sakit besar Seoul. Mereka sama-sama diberi predikat baik disana. Bedanya, Chanyeol diberi predikat sebagai dokter spesialis anak terbaik, dan Irene diberi predikat sebagai perawat terbaik. Jangan lupakan, Irene juga sering sekali mendapat tugas untuk mendampingi Chanyeol. Walaupun sering ribut, tapi jika sudah urusan kerja, mereka tetap akan profesional.

"Yak! cepatlah, Daegu-Seoul tidak dekat bodoh!" Kata Chanyeol sambil masuk kedalam mobilnya.

Irene, gadis manis yang sedang memakai sepatunya itu hanya mendecak sebal. Bagaimana tidak? dari tadi ia diburu-buru oleh Chanyeol. Padahal, mereka masuk kerja jam satu siang, dan ini baru jam 11 pagi.

"Eomma, aku kembali ke Seoul lagi ya." Kata Irene sambil memeluk erat tubuh ibunya. Ya, rumahnya memang di Daegu. Tapi karena pekerjaan, dia terpaksa membeli sebuah flat kecil di pinggiran kota Seoul. Berbeda dengan Chanyeol yang membeli apartemen. Mereka memang keluarga yang lumayan berkecukupan. Nyonya Bae merupakan pemilik Caffe kecil di daerah Daegu yang selalu ramai pengunjung. Jangan tanya tentang ayah Irene. Beliau sudah tidak ada sejak Irene berumur 5 tahun, karna kecelakaan kapal laut bersama dengan ayah dan ibu Chanyeol.

"Hati-hati disana ya." Balas Nyonya Bae dengan satu kecupan di pipi mulus Irene. "Chanyeol-ah, Jaga dia oke?" lanjutnya

Chanyeol hanya mengabungkan telunjuk dan jempol nya hingga membuat lingkaran dan menaikkan tiga jari lainnya. "Bibi tenang saja, aku pasti akan menjaga si nakal itu" Katanya menekankan kata nakal dan melirik Irene yang sudah ada didalam mobil.

**

Sampailah mereka -Irene dan Chanyeol- di gedung besar benuansa putih beraroma obat-obatan. Seperti biasa, mereka selalu disambut dan menyambut siapapun dengan ramah.

"Siang, dokter Chanyeol." Sapa seorang perempuan yang diketahui adalah perawat.

Chanyeol hanya tersenyum seperti biasa. Bagaimana? lebar. Dia memang sangat bangga dengan gigi bagusnya itu, jadi, tentu saja dia akan selalu memamerkannya.

"Siang perawat Yeri, bagaimana pekerjaanmu tadi?" Sapa Irene dengan maksud menyindir sahabatnya itu yang tidak menyapanya.

"Astaga! aku lupa, ada kau rupanya" Katanya dengan wajah tanpa dosa.

Ya, Irene adalah gadis yang ramah, pantas saja jika temannya berceceran dimana-mana. Tapi jangan lupakan, Irene juga mempunyai sisi galak seperti kakaknya Upin-Ipin.

oops! ••• hunreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang