Hari ini adalah hari yang cerah.
Hari ini juga adalah hari dimana seorang Sehun mulai menjadi dokter di rumah sakit milik iparnya--ralat, ayah dari kaka iparnya--. Sebenarnya, ayahnya Sehun adalah seorang CEO dan dia bisa saja melanjutkan profesi ayahnya. Tapi, bagi Sehun segala yang berhubungan dengan ayahnya adalah hal yang tidak penting dan sekarang bukan saatnya membicarakan tentang ayah Sehun.>skip<
Lelaki itu berjalan ke ruangan Yoona dengan wajah yang biasa saja. Padahal, semua orang di rumah sakit itu tahu, bahwa sang 'dokter baru' sangat sibuk hari ini. Benar, hari ini adalah hari dimana Sehun menjadi dokter bedah, dan hampir 7 pasien dia tangani tanpa bantuan dokter senior. Bukan bermaksud sombong, tapi Yoona sudah memberi tahu semua dokter bedah senior agar membiarkan Sehun bekerja sendiri. Awalnya, Yoona juga ragu, tapi setelah tiga pasien berhasil di tangani dengan perfect, Yoona yakin dengan keputusannya itu. Baik untuk sehun, menurut Yoona.
drrt drrrt..
Belum sampai ke ruangan Yoona, benda persegi panjang warna hitam itu bergetar menandakan ada pesan masuk. Sehun merogoh saku celananya dan mengambil ponselnya, membuka pesannya sembari terus berjalan.
Eomma : Bagaimana pekerjaanmu? Ini sudah saatnya makan siang, apa kau sudah makan siang?
Sehun mengangkat tipis sudut bibirnya, sangat tipis, sambil terus berjalan, sampai-sampai
bugh
trak
"Aduh!" Pekik seorang wanita yang baru saja bertabrakan dengan Sehun. Wanita itu terjatuh dengan beberapa kertas dan ponselnya. "Yak! Apa ini?! Apa kau tak bisa melihat?!" sembur gadis itu.
"Eh? maaf, aku tidak melihatmu tadi" Sehun menoleh sebentar, lalu lanjut berjalan tanpa rasa bersalah.
"HEI! BERHENTI DISITU!" gadis yang tadi jatuh langsung berdiri dengan sendirinya, tanpa memperdulikan kertas-kertas yang berhamburan, yang ia bawa hanya ponsel nya yang sudah retak.
fyi, pas jatuh, hp nya kelempar parah gitu. ya oke.
Sehun berhenti dan berbalik
"Apa lagi?" Sehun berbicara dengan tampang tak berdosa nya itu.
"Handphone-ku retak!"
"Apa urusanku?"
Suasana mulai memanas, hanya ada Sehun, dan gadis yang belum di ketahui namanya oleh Sehun.
"Kau yang menabrakku!"
"Aku tidak sengaja"
"Aish! aku tak peduli, itu tetap salahmu"
"Apa?! kau juga salah"
"Kau lebih salah! Kau berjalan sambil menatap handphone mu!"
"Kau sama saja"
"Kau--"
"Yak! Irene! Sehun!"
Perdebatan sengit mereka terpotong oleh suara teriakan dari seorang lelaki dengan mata besarnya itu, ya, Park Chanyeol. Lelaki itu dengan sedikit berlari menghampiri Irene dan Sehun
"Apa yang kalian lakukan?! Berdua di lorong sepi ini? eh? apa jangan-jangan..." Lika liku pertanyaan Chanyeol yang sama sekali tidak sesuai dengan situasi dan kondisi saat itu, ditambah lagi ekspresi Chanyeol yang
-- ( ͡° ͜ʖ ͡°)-- seperti itu.plak!
"Dasar mesum! kau tak tau masalahnya!" sembur Irene seusai memberi satu jitakan dikepala Chanyeol, kepala mesum itu memang pantas mendapatkannya, pikir Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
oops! ••• hunrene
Fanfictionby ppilowweu . . . kalau baca teken Bintang ya , makasih 😳❤ pengennya fastupdate, tp gimana sikon yah frinzh :(♡