Enam

709 111 13
                                    

Nyonya Oh berjalan masuk ke ruangan anaknya. Iya, setelah bertanya pada perawat yang masih bertugas, ternyata Sehun, puteranya belum meninggalkan rumah sakit. Padahal shift nya sudah habis sejak dua jam lalu.

cklek..

"Sehun"

Membuka pintu ruangan itu, ditemuinya Sehun yang sedang melihat foto lengkap keluarganya dengan wajah datarnya. Namun, bagi nyonya oh, ada kesedihan di balik wajah datar itu.

"Sehun, kau sedang apa?" tanya nya hati-hati. takut kalau ia merusak susana hati sehun saat ini.

"Ibu? sejak kapan disini?" pandangannya teralihkan pada wanita tersayangnya ini.

"Baru saja. kau jadi mengantarkan ibu ke daegu kan?"

Dengan malas, sehun hanya mengangguk.

Kenapa ia malas?

Karena masih sangat banyak pekerjaan di dalam ruangan serba putih ini.

**

"Akhirnya kau datang juga, nona!"

Irene masuk ke dalam rumah nya, berjalan ke arah dapur untuk mengambil air dingin tanpa menghiraukan ibunya.

dasar anak durhaka. —nyonya bae.

"Kau tau? untung saja teman ku tidak jadi datang sore tadi. Jadi ia tak perlu lama-lama menunggumu!"

Nyonya bae sedari tadi mencoba sabar. Kicauannya sama sekali tidak dihiraukan oleh puteri nya ini.

"Irene deng—"

"Aku capek, bu!" nada tinggi Irene mampu membuat nyonya bae terdiam tak percaya.

ya, tak percaya anak nya membentak nya.

"emm.. maaf kan aku, bu. Aku terlalu capek. Kita bisa membicarakannya besok pagi kan, bu?" Irene berbicara lebih lembut sekarang.

Siapa juga orang yang mau diganggu saat sedang lelah? tidak ada kan.

"Istirahatlah." Ucap nyonya bae final.

Irene naik ke kamar nya, dan merutuki segala kelancangannya tadi.

Untung saja tidak ada Chanyeol.

**

Sebuah mobil hitam terparkir apik di depan rumah Irene. Ini masih jam 02.30 am, tapi Irene sudah bangun dari tidur nyenyak nya.

Karena rasa penasaran, dengan berani ia melihat mobil itu keluar.

siapa tau aku mengenal plat nomor mobil itu kan? —bjh

Baru saja melangkah turuh tangga, lampu dapur menyala dan menampakkan lelaki tinggi dengan wajah khas orang bangun tidur.

"HEI! KAU SIAPA?! KENAP—"

"berisik"

"OMONAK! KKAU?! BAGAIMANA BIS—"

"berisik, nona. Ini masih pagi"

oops! ••• hunreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang