Kita

7 2 0
                                    

Jelaga sudah luruh...
Hitamnya hanyut terbawa riak air sungai pinggir kampung yang masih perawan...

Bias jingga tak menyapa sore yang dingin Oktober tahun ini...

Semua tunduk hening menatap sendu pada hujan yang turun perlahan membasahi tanah coklat yang sempat berontak...

Hingga kapan airmu meneteskan milyaran harap bagi bumi gersang kampung kami...

Semoga saja mulai hari ini, semua menjadi ramah, karena kesejukan yang datang bersama halimun dan hujan...

Bukan cuma aku, kau, mereka...
Tapi kita... dan kampung tercinta yang sudah berbilang purnama habiskan masa...

Andai kita masih bisa saling menyapa dalam buai ramah inang pengasuh nan lembut menanamkan jeda bagi tiap tangisan bayi yang merindukan cinta...

HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang