Dik...
Sekelebat tubuh langsingmu menjauhiku
Menyisakan gulana, membangkitkan tanyaDik...
Barusan tadi, kau nampak di pelupuk mataku
Barusan tadi kumerasakan denyut cepat nadiku
Tak beraturan, tapi cukup memberiku tanda tentang rasamuDik...
Jika ini jalanku, akan kutempuhi sesuai takdirku
Meski ku tau rasamu, meski kuingin menyeka air matamuDik...
Gemuruh ombak dihatiku, berdentum keras menghantam bibir dermaga kokoh, terbentur, pecah dan hilang bersama arus dan angin yang berhembusTapi dik...
Ombak gila ini akan terus menafikkan waktu yang berlalu dan akan selalu mengenangmu