My lucky day

24 3 0
                                    

Jae Pov

Dengan membawa setumpuk box pizza aku kembali ke tempat konser, hujan salju mulai mereda dan ingatanku bersama hyung melarut bersama aroma slaju yang menguat.

“Hyung!!!”  teriakku pada hyung, sambil meringis kesakitan karena terpeleset, salju yang mulai menebal membuat banyak tempat menjadi licin.

“Astaga, apa yang terjadi ! Bagaimana kau bisa terjatuh, kau harusnya berhati hati, kau kan sudah besar !”  melihatnya mengomel, aku hanya bisa diam sambil menunduk, dan tiba tiba saja, hyung jongkok membelakangiku.

“Naiklah ! Kita mengobati lukamu di rumah”  dan seketika aku memeluk pungungnya dari belakang, dan perlahan dia berdiri dengan sekuat tenaga, dan ia mulai berbicara

“Lain kali kau harus berhati hati, berjanjilah padaku kau tak akan terluka lagi!” aku hanya terdiam dan perlahan aku menangis. Kepalaku bersandar pada bahunya dan berkata perlahan

“Terimakasih hyung ...”  kulihat air mata hyung mencapai dagunya.

“Hyung !! Jangan menangis, aku tak apa !” 

Lamunanku tiba tiba membuyar, ketika tak sengaja mataku melihat seorang gadis yang terduduk diatas salju. Awalnya aku masa bodoh, tetapi tiba tiba aku teringat akan gadis idiot tanpa tiket tadi, dan mataku kembali melihat gadis itu.

“Wahhh Daebak !” dia bertahan diatas salju selama berbelas belas menit, dia keras kepala. Baiklah aku tak ingin ikut campur urusan orang, begitu pikirku, toh gadis itu tak akan mati kan!? dalam hatiku serasa sedang berperang tapi apa salahnya jika aku membantunya sedikit, aku kan cuma ingin membantu, siapa tau dosaku berkurang. Akhirnya keputusanku membulat, dan aku pun menghampirinya

“Permisi !” dan dia pun menengok ia melihatku dari sepatu bawah hingga ke ujung rambutku, dengan bola mata yang bulat dan berkilauan, kelopak matanya terlihat sedikit sembab.

apa dia menangis ?

Jae pov end

Nam pov

“Permisi !”

Suara berat itu sepertinya aku mengenalinya, dia pastilah si satpam sialan. Sebenarnya berat sekali kepalaku, tapi aku tetap menengok kebelakang, dan kulihat sepatu hitam bersemir hitam berkilau dengan setengah tertutup salju, agak keatas dengan celana hitam yang sangat rapi, agak keatas dengan baju seragam hitam yang rapi pula, ditangannya terdapat setumpuk box pizza agak keatas dengan wajah yang menatapku heran.

“Apa kau ingin mengusirku !” suara ku terdengar memelas.

“Ah.. Tidak saya hanya ingin anda sedikit bergeser ke selasar, disini terlau dingin nantai anda bis...” ia berbicara seformal mungkin.

“Aku tak peduli, bahkan aku mati juga tak peduli ! Harusnya kau kasihan padaku ! Dan mengizinkanku masuk ke konser ! Kau jahat sekali ! Kau tau tidak, uang untuk membeli tiket itu adalah uang hasil kerjaku selama beberapa bulan ! Kau mengacaukan semuanya!!!” Entah bagaimana aku bisa menyalahkannya. Aku tak mau berpikir panjang.

“Emmmm... Begini saja kau bantu aku membawa pizza ini ke dalam, karena kebetulan karyawan bidang konsumsi di SM banyak yang dipecat aku akan mendaftarkanmu sebagai karyawan bidang konsumsi di SM, siapa tau anda dapat bagian konsumsi Exo ! Lagipula gajinya juga tinggi mungkin dua kali lipat lebih dari pekerjaanmu yang sekarang.”

“Whuattt serius ya ! Aku mau ! Aku mau”
Sangking senangnya aku langsung berdiri dan menarik semua box pizza dari tangan si satpam, yang tak kuketahui namanya ini.

“wahh daebak ! anda terlalu bersemangat nona !” katanya dengan sudut sudut bibirnya yang mengembang, senyumnya manis.

“Ikuti saya!” sambil berjalan mendahuluiku. Di otakku tersebar pertanyaan dan kebahagiaan, hingga aku pun memberanikan diri untuk bertanya.

“Kenapa banyak karyawan bagian konsumsi dipecat ?” tanyaku sambil memicingkan mata.

“Karena kebanyakan member tak menyukai pegaiwainya, biasanya datang telat atau terlalu lama, makanan yang tak enak dan membuat sakit perut, juga ada !” tuturnya padaku.

“Lalu aku harus membuat sendiri ?” pertanyaan kedua ku tiba tiba keluar begitu saja.

“Hmmm... Tidak juga, tergantung keinginan dan mood member, terkadang member ingin makan makanan restoran yang mahal dan jauh, terkadang mereka juga ingin makan makanan buatan karyawan konsumsi, intinya jika anda nanti diterima di SM, anda harus disiplin, dan pintar memasak, tunggu... Anda bisa memasak kan?” Satpam ini mulai berbalik tanya padaku.

“Aku memang baru datang ke korea beberapa bulan yang lalu, tapi aku sudah mengenal banyak makanan korea, aku juga sudah mencoba memasaknya dan kupikir rasanya enak.” sambil mengingat ingat masakan yang pernah kubuat.

“Ahh.. Syukurlah kalau begitu, nanti anda akan kuperkenalkan pada manager Kim, dan anda pasti akan ditanya tanya sebentar, lalu besok kau akan praktek di dapur SM. Anda mengerti kan ?” jelasnya panjang lebar.

“Ah yaa aku mengerti kapten!” kataku sambil tertawa kecil.

Nam pov end

The Girl With The Imagine Doll'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang